Minggu, 04 Juni 2023

MUSAMUS RUMAH GUNDUKAN TANAH DARI RAYAP YANG KOMPLIT DI TAMAN WASUR MERAUKE

NusaNTaRa.Com

byDannYAsmorO,     S  a  b  t  u,    1  0     J  u  n  i     2  0  2  3

Musamus Gundukan tanah rumah Rayap di Taman Wasur

Indonesia merupakan negeri yang  kaya dengan  keragaman hayati,  Salah satu  kekayaan alami yang dimiliki   Nusantara  adalah  musamus  atau  rumah semut  nan  menjulang  yang ditemukan di Taman nasional Wasur, Merauke,   di taman nasional itu kita bisa melihat koleksi flora dan fauna endemik wilayah Papua Selatan seperti   musamus atau rumah semut.    Jarak Taman Nasional  Wasur  tak lebih  dari  20 km  atau  sekitar  15 menit  dengan  mengendarai kendaraan bermotor dari pusat Kota Merauke, Papua solata.

Saat anda melintasi jalan trans Taman Nasional Wasur  dari Merauke dan kebetulan akan  menuju Sota di perbatasan NKRI-PNG,  anda akan dengan mudah menjumpai gundukan tanah tinggi yang oleh warga setempat disebut masamus atau bomi.    Luarbiasanya, masamus  hanya  dibuat oleh insekta kecil ini tingginya dapat melebihi orang dewasa.   Konon, selain dapat dijumpai di Merauke yang memiliki iklim panas dan gersang,   tempat lain di muka bumi dimana kita dapat menjumpai rumah rayap ini atau musamus  hanya di  Australia (Northern Territory danWest Australia) dan savana Afrika yang memiliki iklim serupa.

Banyak orang yang menyangka masamus adalah rumah semut,  namun  pengertian ini sepenuhnya tidak benar.  Masamus adalah rumah rayap (termite mound) dari genus Macrotermes. Para ilmuwan mencatat terdapat lebih kurang 330 spesies rayap dari genus Macrotermes yang tersebar dari Afrika Tropis hingga Asia Tenggara dan Australia.   Rumah rayap sendiri merupakan tempat  upaya adaptasi dari rayap Macrotermes untuk beradaptasi dengan lingkungan alam yang ekstrim. Para ahli menyebut Macrotermes memang merupakan ahli membangun gundukan yang paling spektakuler di antara jenis-jenis rayap lainnya. 

Secara fisik, musamus berupa gundukan tanah yang terbentuk dari bahan dasar rumput kering, tanah, dan air liur rayap pembuatnya dengan  bentuknya menjulang tinggi di atas permukaan tanah menyerupai stalakmit di gua-gua. Tekstur permukaan musamus berlekuk-lekuk dan berwarna coklat kemerahan, sesuai warna tanah tempatnya berada.   Di dalam gundukan tanah itu, jutaan koloni rayap menjadikan musamus sebagai tempat tinggalnya,  rayap-rayap tersebut membangun istananya dengan sangat kokoh dan kuat, bahkan mampu menahan beban injakan hewan besar, manusia, maupun hempasan pohon tumbang.

Sebagian dari spesies Macrotermes memang senang membangun sarang berbentuk gundukan tinggi setinggi 5 meter dengan diameter 2 meter,  meski ada pula beberapa spesies rayap yang membangun liang di bawah tanah.   Dilaporkan ketinggian gundukan tertinggi pernah dijumpai di Afrika yaitu 9 meter (30 kaki) dan diperkirakan rumah rayap itu berusia lebih dari satu abad.   Macrotermes  sebagaimana  jenis rayap pun memiliki struktur social,  memiliki ratu,  rayap pekerja dan rayap tentara. Para pekerja ini yang membangun rumah rayap ini. Warna kepala prajurit biasanya berwarna oranye atau coklat kemerahan, Untuk jenis Mactotermes carbonarius, hampir seluruhnya berwarna hitam.

Musamus

Dalam situasi iklim panas ekstrim seperti Merauke, koloni rayap memerlukan tempat yang lebih dingin dan lembab sebagai tempat perlindungan dan perkembangbiakan.   Gundukan akan memberi proteksi terhadap panasnya hari dan menjaga kelembaban agar mengurangi pengeringan yang terjadi karena bangunan ini gabungan struktur kompleks yang memiliki ventilasi dan saluran udara.   Para peneliti menemukan bahwa  didalam rumah ini  Rayap menumbuhkan jamur sebagai sumber pakan yg berasal dari organik kayu busuk yang dibawa masuk dan dikembangbiakan di dalam pori-pori di dalam rumah.  Pori-pori di dalam rumah rayap ini mampu mempertahankan rentang suhu dan kelembaban konstan (homeostatis)  dikisaran 29-32 derajat Celcius yg mampu mendukung pertumbuhan mikro organisma.

Umumnya masamus dibangun oleh koloni rayap pada masa musim hujan untuk memanfaatkan tanah liat dan material organik yang masih basah,   musim panas, rumah rayap akan mengeras bersamaan dengan penguapan airnya  yang terjadi akibat cuaca panas dan kering.   Para peneliti rayap melaporkan bahwa rumah rayap yang ada di savana-savana Afrika tidak terdampak oleh kejadian kebakaran lahan yang  kerap  terjadi di padang savanna,    diperkirakan karena tanah liat yang menjadi material bahan baku utama dari rumah mereka itu tahan dari api.

Rumah rayap di Afrika dibangun oleh beberapa spesies rayap, seperti M. falciger, M. bellicosus, M.natalensis, M.michaelseni   dan   M. subhyalinus.  Di Asia Tenggara, spesies utama gundukan bangunan Macrotermes adalah M. gilvus dan M. carbonarius.   Taman Nasional Wasur sendiri memiliki luas sekitar 431 ribu hektar lebih dan memiliki potensi keanekaragaman hayati sangat tinggi,   merupakan tempat bagi beberapa jenis burung migran dari Australia dan Selandia Baru. Terdapat 403 spesies burung dengan 74 di antaranya endemik Papua.   Sedangkan  114 spesies merupakan hewan dan tumbuhan dilindungi.

Musamus Gundukan Tanah rumah Rayap


Taman Wasur Merauke dihiasi tingginya Rumah tanah.

Musamus Rumah rayap terbuat dari Gundukan tanah.

 NusaNTaRa.Com  Adverstesment 

                   Melayani pemasangan Iklan 

                                            Sila Dail Talian  0812 5856 599 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...