Selasa, 06 Juni 2023

ISTILAH KRISTEN MUHAMMADIYAH BUKAN SINKRETISME AGAMA ATAU PAHAM IDEOLOGI

NusaNTaRa.Com

byMuhammaDBakrI,     J  u  m  a  t,     0   1      J    u    n    i       2   0   2   3  

Fathurrahman Kamal Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah

Abdul Mu’ti Sekretaris Umum PP Muhammadiyah    dalam   menanggapi  ramainya perbincangan tentang istilah Kristen Muhammadiyah (KrisMuha),   menegaskan bahwa KrisMuha merupakan varian sosiologis, bukan teologis.   Istilah ini merujuk pada kedekatan antara warga Kristen dengan gerakan Muhammadiyah, bukan penggabungan akidah Muhammadiyah dengan Kristen.   “  Kristen Muhammadiyah merupakan varian sosiologis yang menggambarkan para pemeluk Agama Kristen/Katolik yang bersimpati dan memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah  ”,   Ucap SiDin Mu’ti,   Senin   (29/05/2023).

Sementara  Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal menyebutkan bahwa istilah Krismuha bukan istilah teologis.   Kepada publik dan warganet yang menyoal istilah tersebut, Fathur mengatakan bahwa Krismuha merupakan istilah sosiologis, sebagaimana istilah lainnya  Krismuha sama statusnya dengan istilah lainnya  seperti Munu (Muhammadiyah-NU), Musa (Muhammadiyah-Salafi) dan seterusnya.     Ini identifikasi sosiologis, jadi dikiranya itu orang Kristen masuk Muhammadiyah,  lalu kemudian Kebaktiannya di Masjid UMS, bukan itu yang dimaksud  ”,   Ungkap Fathurrahman Kamal  dalam Seminar Nasional Risalah Islam Berkemajuan LPPIK UMS (31/05/2023).

Pengalamannya ketika ia memberikan materi dalam acara orientasi studi di beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) kawasan timur Indonesia, Fathur menjelaskan, bahwa PTM di sana lebih banyak diisi oleh anak-anak non-muslim, bahkan mahasiswa muslimnya terkadang hanya 10 persen.     Itu mereka nyaman dengan Islam yang mereka dapatkan di kampus, karena tidak ada intimidasi, pemaksaan, tidak ada bully hanya karena beda kepercayaan. Mereka nyaman dengan toleransi Muhammadiyah  ”,  Ujar SiDin  Fathurrahman K dengan Plabomoranya (hebatnya).

Mu’ti pun menjelaskan bahwa KrisMuha bukanlah anggota resmi Muhammadiyah. Mereka tetap berpegang teguh pada nilai-nilai dan keyakinan Kristen. Dengan demikian, varian KrisMuha sesungguhnya bukanlah penggabungan teologis antara Muhammadiyah dan Kristen, melainkan simpatisan Muhammadiyah yang beragama Kristen.     Mereka bukan anggota Muhammadiyah. Mereka tetap sebagai pemeluk Agama Kristen/Katolik yang teguh menjalankan ajaran agamanya. Kristen Muhammadiyah bukanlah sinkretisme agama dimana seseorang mencampuradukkan ajaran Kristen/Katolik dengan Islam (Muhammadiyah)  ”,  Ujar SiDin Abdul Mu’ti.

Menurut Abdul Mu’ti, kedekatan dan simpati kepada Muhammadiyah karena pengalaman berinteraksi dengan warga dan pemahaman atas Muhammadiyah selama belajar di sekolah/lembaga pendidikan Muhammadiyah. Hingga saat ini, lembaga sosial kemasyarakatan Muhammadiyah telah menyentuh area di mana Islam menjadi minoritas.  Varian KristenMu menunjukkan peranan pendidikan Muhammadiyah dalam membangun kerukunan antar umat beragama dan persatuan bangsa.

  Mereka tetap teguh menjadi pemeluk Kristen/Katolik karena selama belajar di sekolah/lembaga pendidikan Muhammadiyah mendapatkan pendidikan Agama Kristen/Katolik yang diajarkan oleh pendidik Agama Kristen/Katolik sebagaimana diatur UU nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional  ”,  Ujar SiDin Guru Besar Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah itu.

Terkait dengan ramainya perbincangan di jagat maya tentang Krismuha,  Fathur Dosen Fak  Agama Islam UMY ini mengira itu sebagai akibat dari lemahnya literasi, yang kemudian dihadapkan dengan realitas maya yang begitu rupa,  sebenarnya istilah  ini biasa saja dan sudah lama ada di Muhammadiyah,     Jadi teman-teman jangan terlalu baper dengan istilah ini. Ini istilah sosiologis, dan tidak ada kaitannya dengan teologis atau akida  ”,   Tegas Fathur.   Ia berpesan terkait istilah Krismuha supaya tidak terlalu terbawa perasaan dan menganggap Muhammadiyah telah menyelisihi khittahnya.

Seminar Nasional Risalah Islam Berkemajuan LPPIK UMS (31/05/2023).

 

Negara Pluralisme dihuni warga beryakinan multi.

Krismuha bukan paham Ideologis melainkan Sosiologi.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...