Senin, 01 Januari 2018

MENIKMATI MALAM TAHUN BARU 2018 YANG TENANG DI BANDA ACEH DENGAN BENTOR



NusanTaRa.Com
byMuhammaDBakkaranG



Kesan religius lebih terasa di Kota Banda Aceh kala  menikmati malam pergantian tahun baru 2018 berbanding kemeriahan sebagaimana di kota lain dgn pesta kembang api dan musik,   tidak sebagaimana biasanya dengan  kota – kota besar lainnya di Indonesia dimana warga dan pemerintahnya akan merayakannya dengan meriah dan disambut secara khusus dengan berbagai kegiatan.    Daerah Istimewa Aceh dengan Qanumnya yaitu peraturan daerah Aceh yang dibentuk oleh Perwakilan Rakyat Aceh, Pemerintah daerah dan Wali Nanggroe Aceh berasaskan Hukum Islam tidak merayakan Malam tahun baru masehi secara khusus  dan menjadikan pergantian tahun baru Hijriah sebagai hari yang lebih di semarakkan. 



Untuk lebih mengenal Aceh lebih jauh terutama keadaan di malam tahun baru 2018, aku mengitari kota banda aceh dimalam tersebut dengan menggunakan kendaraan angkutan umum Bentor (Becak Motor), aku tidak memilih mobil karena Bentor adalah angkutan khas yang hanya popular di Kota Medan dan Banda Aceh sehingga hal ini dapat memberikan kesan lebih special akan Serambi kota Mekah ini.  Sepanjang malam mengitari tempat keramaian kota Banda Aceh ditemani Pak Aad sebagai pengemudi Bentor meliuk di jalan raya ditengah keramaian  mobil yang lebih banyak berseliweran dengan kelajuan yang sedang.




Meski keramaian di malam tahun baru 2018 yang saya mulai jam 21.10 Wit tidak sebagaimana kota lain di Indonesia tapi keadaan malam tersebut setidak lebih ramai dari malam biasanya sebagaimana kata Pak Aad, mungkin karena masyarakat Aceh banyak mengenal Penyambutan tahun baru yang diselenggarakan masyarakat dunia sehingga tertarik juga untuk turut memeriahkan malam tersebut dan karena banyaknya Wisatawan yang datang ke kota tersebut saat itu baik manca Negara maupun Domistik turut menyemarakkan malam itu.  Suasan sakral atau beriman   akan lebih terasa  ketika melintasi daerah masjid-mesjid yang banyak terdapat di sana  seperti Mesjid Raya Baiturrah Aceh, karena di daerah itu kita akan mendengarkan suara pembacaan  ayat-ayat suci alquran sekelompok pengajian atau pembacaan zikir secara bersamaan.



Tepat – tempat lain yang cukup ramai saat malam itu adalah kawasan Simpang Lima Aceh, Pasar Aceh, Pusat Perbelanjaan di seputar jalan KH. Ahmad Dahlan,  Pasar Paneyeum dan Pantai Ulee Lhue karena kepadatan kendaraan serta keramaian pengunjung berjalan – jalan sambil berbelanja dan mampir di warung – warung yang banyak berjejer di sana menikmati kuliner khas Aceh dan tidak lupa menyedut “  Kopi Aceh  “.   Melewati kawasan jalan Nyak Arief yang merupakan daerah perkantoran diantaranya Kantor Gubernur Aceh dan Hotel seperti Hotel Raya jalan ini terasa lebih tenang meski dibeberapa titik yang banyak Restoran dan Kedai Kopi suasananya akan lebih meriah.



  Kenapa kita mesti memeriahkan malam tahun baru masehi kalau kita punya malam tahun baru sendiri yang sesuai dengan agama Islam atau merayakan Maulid hari lahir nabi Muhammad karena akan membuat kita mendapat amal disisi Allah  “, Ujar SiDin Aad berceloteh sesekali sembari mengemudikan  Bentornya.  Bagi Pak Aad Bentor merupakan mata pencahariannya untuk membiayai keluaranya, meski ia pernah berkeluh kesah bahwa keberadaan Bentor saat ini sudah semakin kurang karena Program pasca Tsunami yang mengeluarkan kredit motor secara mudah sehingga hampir semua rumah punya motor dan sebagian Bentor dirubah menjadi alat angkut dan toko berjalan.



Tepat jam 13.35 Wit malam,  Acara mutar-mutar menikmati malam tahun Baru 2018 di Banda Aceh bersama Pak Aad ku akhiri dengan menikmati  MIE ACEH  di Mie Razali yang terdapat di Jalan Panglima Polim kawasan Simpang Lima Banda Aceh, sebuah kedai Mie yang sangat melegenda di Aceh dan telah ada sejak 1967 banyak dikunjungi para pejabat di dindingnya terpampang Poto Jokowi ketika mengunjungi tempat tersebut.   Warung ini dipenuhi pelanggan dari luar Banda Aceh  diantaranya dari Medan, Jakarta, Batam dan dari daerah seperti Maelaboh.    Seorang Pemuda dari Medan mengatakan,    Malam tahun  baru di Banda Aceh tidak bakalan ada Pesta Kembang Api dan Pesta Musik, tapi di Sabang hal demikian tidak di larang sehingga banyak turis Manca Negara malam ini berpesta disana  “.


"  Simpang Lima  "  Banda Aceh
Qanum aturan Islam Masyarakat Aceh,
Tahun Baru 2018 Aceh tanpa suara dan cahaya yang riuh.



1 komentar:

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...