Jumat, 29 Juli 2022

UNTUK MENJAGA FIRMAN ALLAH, DIMASA KHALIFAH UTSMAN BIN AFFAN AL QUR’AN PERTAMA KALI DIBUKUKAN

“  NusaNTaRa.Com  “

byMuhammaDNunukaN,    J   u   m ‘ a   t,    2   9       J   u   l   i       2  0  2  2

Al Quran adalah kitab suci umat Islam yang menjadi pegangan dan dasar petunjuk kehidupan,   ketika Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui wahyuNya pada  nabi,  banyak sahabat Nabi yang tidak bisa membaca dan menulis sehingga mereka banyak diantaranya hanya dapat menghapalnya saja.   Pertanyaan kini  lantas kapan penulisan hingga  menjadi  Kitab  Al Quran  seperti yang dapat kita baca sekarang  dan bagaimana  kisah pembukuannya itu  ?, yang dirangkum dari para sahabat  yang menghapalnya dan mendokumentasikan dalam berbagai bentuk media tulis seperti Pelepah Kurma, Kulit hewan dam lainnya.

Ketika Nabi Muhammad masih hidup, beberapa sahabat yang pandai membaca dan menulis ditugaskan untuk mencatat setiap Al Quran yang turun,  salah satu sahabat yang bertugas sebagai penulis Al Quran adalah Zaid bin Tsabit.   Ketika itu, di Mekkah dan Madinah belum mengenal kertas, sehingga ayat Al Quran ditulis di pelepah kurma, tulang-tulang, dan kulit hewan dan semua tulisan itu belum disimpan dalam satu media yang sama selain belum ada media tulis yang juga dikarenakan masih ada beberapa firman atau Ayat  Allah yang belum diturubkan.

Sepeninggal Rasulullah SAW Senin, 12 Rabi'ul Awal tahun 11 Hijriah atau 8 Juni 632 Masehi di usia 63 tahun,  barulah upaya untuk mengumpulkan tulisan-tulisan yang berisikan ayat-ayat Alquran mulai dilakukan dan ini terjadi pertama kalinya di masa Khalifah Abu Bakar atas usulan Umar bin Khattab.  Di awal  awal kepemimpinan Abu Bakar dihadapkan pada peristiwa-peristiwa besar yang berkenaan dengan kemurtadan sebagian orang Arab yang semakin mengancam keberadaan mereka.

Menghadapi kendesi ini Khalifah Abu Bakar serta merta menyiapkan pasukan kaum muslim dan mengirimnya untuk memerangi orang-orang yang murtad itu beserta penghasutnya,   peperangan Yamamah  pada tahun 12 H melibatkan sejumlah besar sahabat yang hafal Alquran dan sekitar  70 orang hafiz (penghafal Alquran) dari para sahabat gugur.   Kenyataan ini membuat  Umar bin Khattab merasa khawatir  lalu menghadap Abu Bakar dan mengusulkan agar segera mengumpulkan dan membukukan Alquran sebab dikhawatirkan peperangan menyebabkan banyaknya penghafal Alquran yang gugur di medan perang baik di Yamamah mau dilain tempat.

Meski awalnya sempat ragu karena Rasulullah SAW tidak pernah memerintahkan pembukuan Alquran, demi kemaslahatan umat Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit (yang dikenal sebagai juru tulis Alquran di masa Rasulullah) untuk menuliskan dan mengumpulkan kembali naskah Alquran yang masih berserakan tersebut.   Zaid melakukan tugasnya ini dengan sangat teliti dan hati-hati, karena  menjaga firman ALLAH  tidak  cukup  hanya mengandalkan hafalan yang ada dalam hati para hafiz tanpa disertai catatan yang ada pada para penulis.

Dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa Zaid berkata,  ''  Maka, aku pun mulai mencari Alquran. Kukumpulkan ia dari pelepah kurma, dari keping-kepingan batu, dan dari hafalan para penghafal, sampai akhirnya aku mendapatkan akhir surat Attaubah berada pada Abu Huzaimah Al-Anshari yang tidak kudapatkan pada orang lain  ''.   Perkataan itu lahir karena Zaid berpegang pada hafalan dan tulisan sehingga akhir surat Attaubah itu telah dihafal oleh banyak sahabat. Dan, mereka menyaksikan ayat tersebut dicatat. Tetapi, catatannya hanya terdapat pada Abu Huzaimah Al-Ansari.

Lembaran-lembaran yang dikumpulkan oleh Zaid tersebut kemudian disimpan di tangan Abu Bakar hingga ia wafat,  kemudian  lembaran-lembaran pun berpindah ke tangan Umar sewaktu ia masih hidup dan selanjutnya berada di tangan Hafsah binti Umar bin Khattab.  Baru pada masa kekhalifahan Usman bin Affan, untuk pertama kali, Alquran ditulis dalam satu mushaf. Penulisan Alquran di masa Usman disesuaikan dengan tulisan aslinya yang terdapat pada Hafsah binti Umar. Usman memberikan tanggung jawab penulisan ini kepada Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Said bin Ash, dan Abdurrahman bin Haris bin Hisyam.

Pembukuan Al tulisan dalam Al Quran yang membingungkan umat Islam. Hingga saat ini, Al Quran yang dibaca oleh umat Islam di seluruh dunia merupakan Al Quran dengan Mushaf Utsmani,   sementara versi lain yang beredar sebelum terbit Al Quran Mushaf Utsmani dibakar oleh Khalifah Utsman bin Affan.   Hal ini dilakukan supaya tidak ada perbedaan bacaan dan tulisan dalam Al Quran yang membingungkan umat Islam dan   hingga saat ini, Al Quran yang dibaca oleh umat Islam di seluruh dunia merupakan Al Quran dengan Mushaf Utsmani.


 

Di Bukukan agar kalimat Allah dapat bertahan, 

Alqur’an  di bukukan dimasa Khalifah Utsman bin Affan.


Rabu, 27 Juli 2022

MITSUYUKI TANAKA PEJUANG KEMERDEKAN RI EKS TENTARA JEPANG•

NusaNTaRa.Com

byBatiSKambinG,    S  a  b  t  u,      2   7       J   u   l   i       2  0  2  2  

Mitsuyuki Tanaka Pejuang Kemerdekaan RI Berdarah Jepang

 

Mitsuyuki tanaka adalah salah satu eks tentara Jepang pada masa Perang Dunia II yang kemudian ikut berjuang menegakkan kemerdekaan Republik Indonesia,  seluruh Jiwa raga Tanaka hingga akhir hayatnya untuk Indonesia.   Awalnya ia merupakan tentara Jepang, namun kotika Jepang kalah dengan Sekutu 1945, dia memilih tidak kembali ke negara asalnya namun  justru bergabung dengan Badan Keamanan Rakyat (BKR) untuk ikut berjuang melawan penjajah Belanda di Magelang dan sekitarnya.

Dia dilahirkan  di sebuah desa kocil bernama Kiyomimachi di Kota Takayama Provinsi Gifu, Jepang pada 10 Oktober 1921,  Saat berusia, 18 tahun Tanaka pun sudah mengikuti wajib militer dan setelah berusia dewasa ia mulai dikirim menuju daerah lain  mengikuti wajib militer,  saat itu ia sudah menikah.  Setelah mengikuti pendidikan militer di jepang, Tanaka pertama kali dikirim menuju wilayah Manchuria di Tiongkok pada tahun 1939. Setahun berikutnya menuju Taiwan, Filipina, Singapura dan Thailand. Pada tahun 1940, Tanaka ditugaskan di Hindia Belanda (Indonesia), mulai Tarakan, Kalimantan dan Surabaya.

Mitsuyuki Tanaka

Pada masa antara tahun 1942-1945, baginya merupakan masa yang sulit karena karena harus berperang melawan Sekutu. Saat terjadi bom di Nagasaki dan Hiroshima pada tahun 1945, membuat Jepang bertekuk lutut pada Sekutu.   Ketika itu, tidak sedikit tentara Jepang yang menyerahkan diri kepada Sekutu, bahkan ada yang melakukan bunuh diri atau hara-kiri,  Tanaka  justru memilih tetap berada di Magelang dan kemudian bergabung dengan BKR.  Saat bergabung dengan BKR inilah, dia berganti nama menjadi  “SUTORO”. 

"  Nama Jepang, bapak saya, Tanaka Mitsuyuki. Pada waktu itu, Jepang kekurangan militer, pemerintah setempat membutuhkan anak-anak muda untuk dikirim ke Asia Timur Raya. Bapak saya cerita setelah didaftar dibawa dan dikirim ke Manchuria, Tiongkok dilatih disana  ",   Ujar SiDin Sugiyon (60), salah satu putera Sutoro saat ditemui di rumahnya Jalan Kalingga 668, Kota Magelang, Rabu (7/8/2019).

"  Setelah di Manchuria, cerita bapak saya baru dikirim ke Taiwan, Filipina dan lainnya. Kalau sampai di Indonesia sekitar tahun 1942, saat ini masih tentara Jepang dengan pangkat buco, disini setingkat sersan  ",  Ujar SiDin Sugiyono Laji dengan Soppengerny (Jumawanya).   Saat di Indonesia tersebut, dia pernah keliling hingga Papua, Kalimantan dan kawasan Indonesia Timur. Saat Jepang kalah dan pemerintah Jepang meminta para tentaranya untuk menyerahkan diri. Namun Sutoro tidak mau kembali menuju negara asalnya, ia justru memilih tetap berada di Indonesia.

"  Bapak punya prinsip mungkin, kenapa diperintahkan untuk mati sekarang, belum mati menyerah. Terus bapak berpikir Indonesia juga belum merdeka, nantinya kalau pulang (Jepang) menyerah, Belanda datang. Dari pada bunuh diri, lebih baik bantu Indonesia berjuang untuk kemerdekaan  ",  Ujar SiDin Sugiyono melanjutkan.   "  Setelah itu, bapak menghubungi BKR ada Pak Suryo Sumpeno, Pak Sarbini  ",  Ujar SiDin  kata Sugiyon  Laji.

Selain ia bergabung dengan BKR, ada teman lainnya yang seperti Muhammad, Winata dan Jono. Selama di Magelang, Sugiyon menceritakan, bapaknya ikut berjuang melawan Belanda di Kampung Tulung. Ia sempat menembaki dua pesawat cocor merah dari atas Water Toren di Kota Magelang. Pesawat yang ditembaki tersebut jatuh di Sapuran, Wonosono dan Kaliangkrik, Magelang. Selain berjuang di Magelang dan sekitar, ia jua turut berperang melawan Belanda saat peristiwa Palagan Ambarawa.

Agar tidak ketahuan wong Londo, nama Tanaka diganti jadi Sutoro. Kemudian sekitar tahun 1948, Sutoro menikahi  gadis pujaanne asal Salaman, Jennengnge Suparti.  Ia bertemu Suparti saat bertugas bersama  dalam perjuangan  melawan Belanda (Wong Londo bhs Jawa) di sekitar Salaman, Alhamdulillah  pernikahan dengan Suparti ini dikaruniai 11 anak meski sekarang masih menyisahkan 6 orang yang masih hidup.

Sutoro bertugas di Magelang hingga Kemerdekaan RI 1945  dan terakhir dalam tugasnya ia Mayor, kemudian saat pensiun 1974 mendapatkan pangkat kehormatan Letkol.  Bahkan, Sutoro pernah mendapatkan piagam Bintang Gerilya dari Presiden Sukarno pada tanggal 10 November 1958. Tepatnya, pada 1 Agustus 1998, Sutoro meninggal dunia kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Giri Dharmoloyo Magelang.   "  Bapak sebagai orang Jepang, jiwa raganya diserahkan untuk tanah air Indonesia. Sebagai orang Jepang, tapi beliau sudah mendarah daging menjadi orang Indonesia, cinta tanah air Indonesia  ",  Ujar SiDin Sugiyono Laji

"  Anak-anak dipesan jangan jadi tentara kalau tidak ada peperangan Indonesia dengan negara lain. Seandainya ada peperangan, nggak usah dipanggil, langsung mendaptarkan diri  ",   kenangny  Sugiyono.   Sugiyon pun menceritakan, ayahnya semasa hidupnya dekat dengan Jenderal Ahmad Yani saat bertugas di Magelang. Bahkan Sutoro mendapatkan kenang-kenangan dari A Yani berupa mobil Jeep Willys.

"  Bapak waktu itu dekat dengan Bapak Jenderal Ahmad Yani. Pada waktu Pak Ahmad Yani dinas di Magelang, bapak diberi hadiah karena mau ditinggal ke Jakarta. Diberi hadiah itu sebuah mobil Willys buatan 1943  ",  Ujar SiDin Sugiyono.  Dan   "  Bapak pesan, meskipun ini (mobil Willys) besinya sampai habis tidak boleh dijual atau dipindahtangankan  ", Ujar SiDin mengakhiri ceritane.

Mitsuyuki Tanka ketika bertugas sebagai Tentara Jepang


Dimana Bumi pijak di situ langite di Junjung, 

Mitsuyuki Tanaka Pejuang Indonesia berdarah Jepang.


Selasa, 26 Juli 2022

SAPARUDDIN GUNDULEN BERHASIL MEMASUKI GUA HIRA DI PUNCAK JABAL NUR

NusaNTaRa.Com

byMuhammaDBakrI,   M  i  n  g  g  u,    2   4     J   u   l   i       2  0  2  2 

Gua  Hira

GUA HIRA tempat  yang tak bisa  terlepas  dari Sejarah Islam  karena  ditempat itulah Nabi Muhammad  SAW  untuk pertama kalinya menerima Wahyu pertama dari Allah SWT  yaitu Surah Al – Alaq dengan perantara Malaikat Jibril,  kemudian bersama wahyu  yang lainnya di bukukan menjadi kitab  “Alquran” yang menjadi pegangan utama Islam.   Gua Hira berada di puncak Jabal Nur (Jabal berarti  Gunung ) berjarak sokitar 07 kilometer  dari Masjidil  Haram  Makah dan menjadi sejarah awal kenabian  Nabi Muhammad SAW.

Surah Al 'Alaq,  ayat Al-Qur'an yang pertama kali turun ke bumi sekaligus menandai dimulainya periode kenabian (nubuwwah).  Gua Hira  menjadi saksi turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam bertepatan malam 17 Ramadhan.   Riwayat lain menyebut pada malam 21 dan 24 Ramadhan. Hikmah yang terkandung di Gua Hira tentu tertuju pada salah satu surat dalam Al-Qur'an yaitu Surat Al-'Alaq (surah ke-96) atau disebut juga Surat Iqra' terdiri 19 ayat. Di awal ayat Surat ini berisi perintah membaca (Iqra')  yang disampaikan  Malaikat Jibril  dengan menyebutkan kalam Allah kepada   Nabi dengan melafazkan  “Iqra”  (bacalah).

Begitu  historis kejadian itu, Kami berenam dari  Jemaah Haji 2022 Kalimantan Utara (Kaltara)  yang  berjumlah  169 orang,  berkunjung  atau Tour Ke Jabal Nur sekalian   Gua Hira  yaitu  Baslan Damang,  Hamid Geroda,  Bakri Supian, Thamrin Potta,  Saparuddin Gundulen  dan  Farid Amiruddin.    Rasa ingin tahu kami akan kisah  yang selalu di kumandang  saat awal Perjuangan Dakwah Muhammad  di Gua Hira membuat kami  harus berjalan cukup jauh dan mendaki di bukit – bukit batu  dengan jalan yang  permanen dan ditepi jurang  untuk  mencapai Gua Hira tersebut.     

Gua Hira  berada  di Timur Masjidil Haram menjadi tempat yang sangat monumental sebagai lokasi turunnya ayat pertama Al-Qur’an,  tempat ini masuk dalam daftar favorit para jamaah haji dari seluruh dunia, sekalipun untuk mencapai  gua yang berada di atas Jabal Nur, butuh usaha keras mengingat tangganya yang curam.    Sebelum kedatangan Islam, gua Hira bukanlah tempat yang dikenal,  hanya menjadi tempat untuk bertahannus atau berkontemplasi Nabi Muhammad  berhari-hari sehingga ia perlu bekal selama disana sebelum kerasulannya.

Proses menapak tilasi perjalanan Rasulullah untuk menerima wahyu pertama yakni Surah Al – Alaq , sejak Puncak Musim haji  tak pernah sepi selama 24 jam  dari Jemaah haji berbagai penjuru dunia dengan  mereka  berbondong – bondong  mendaki Jabal Nur dan  untuk  berebut masuk GUA HIRA,  khususnya pada musim haji dan umrah.    Banyak para  jemaah yang  datang  jadi  terharu dan berdoa, membayangkan begitu beratnya perjuangan Nabi dulu saat mendaki Jabal Nur tersebut,  juga  “Khadijah”  sang istri yang setia setiap hari mengantar makanan untuk suaminya.

Menelusuri perjalanan ke Gua Hira  selain dapat  menyaksikan  kondisi  area bersejarah itu ,  para  pengunjung dapat  melihat  wujut kesetiaan dan pengabdian  istri nabi  “Khadijah binti Khuwalid”  melintasi Bukit terjal, berbatuan tajam, panjang dan  curam penuh resiko.    Untuk mencapai puncak Gua Hira kami membutuhkan waktu  1 jam  20 menit namun untuk kami mendakinya  sejak pagi selain kurang padat juga tak ter lalu panas,     Untung kita mendaki   sejak pagi, kalau tidak kita pasti kewalahan capek, berdesakan  dan kepanasan  “,  Ujar SiDin Saparuddin Gundulen dengan Soppengernya (Jumawa) setibanya di Gua Hira.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah dalam shahih Bukhari, dikisahkan, Malaikat Jibril datang menemui Nabi Muhammad di Gua Hira.   Jibril berkata  :   “Bacalah!”,  Beliau menjawab : “Aku tidak bisa baca”  dan  Nabi menjelaskan  :   Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian melepaskanku dan berkata lagi  :   “Bacalah!” dam  Beliau menjawab : “Aku tidak bisa baca”,  2 kali.   Malaikat itu memegangku kembali dan memelukku untuk ketiga kalinya dengan sangat kuat lalu melepaskanku, dan berkata lagi Iqra bismi rabbikal ladzii khalaq. Khalaqal insaana min 'alaq. Iqra wa rabbukal akram. Alladzii 'allama bil qalam. Hingga :  'allamal insaana maa lam ya'lam.

Setelah mengalami hal tersebut, badan Nabi Muhammad menggigil. Ia pulang dan meminta istrinya, Khadijah untuk menyelimutinya. "Selimutilah aku, selimutilah aku." Hingga perasaan takutnya pun hilang.   "   Wahai Khadijah, apa yang terjadi denganku? Sungguh aku merasa khawatir atas diriku sendiri   ".    Akhirnya Beliau menuturkan kejadian yang dialaminya,   Khadijah berkata  :   "Tidak, bergembiralah engkau".    Digua Hira tersebut Saparuddin Gundulen dan Farid Amiruddin  sempat melaksanakan sholat dua rakat dan mengangkat dua tangan berdoa.


 

Kepala Gundul berbondong mendaki Gua Hira,

Saparuddin berhasil mencapai  Gua Hira dan berdoa.



Senin, 25 Juli 2022

KOTA JEDDAH DENGAN AIR MANCUR KING FAHD TERTINGGI DI DUNIA DAN WARGA INDONESIANYA

NusaNTaRa.Com

byKariTaLa  L A,   S  e n  i  n,   2  5      J   u   l   i      2  0  2  2

Air Mancur King Fahd   Jeddah

Jika ke Jeddah Arab Saudi khususnyaa kepesisir Laut Merah, maka Air Mancur Raja Fahd disebut juga Air Mancur Laut Merah akan menjadi kunjungan yang sangat menyenangkan  karna Air Mancur ini tercatat sebagai yang tertinggi di dunia yaitu 312 meter (1.024 kaki) dari permukaan Air Laut Merah  serta di belakangnya terdapat 3 Air mancur yang  yang memuncratkan airnya  juga cukup tinggi.    Sementara air mancur jenis Jet  tertinggi kedua  di danien  adalah Air Mancur Piala Dunia yang ada di Seoul, Korea Selatan  dengan  ketinggian air 202 meter  (663 kaki).

Jemaah Haji 2022 Kloter 7 Balikpapan  yang diikuti rombongan Haji Kaltara sebanyak  168  Jemaah yang lagi Tour ke kota Juddah untuk mengunjungi sejarah Islam dan keindahan alam  kota bersejarah bagi ummat Islam untuk menambah kesempurnaan Ibadah Haji .   Rombongan 14 memulai tour ke Kota Jeddah pada  Selasa 26 Juli 2022 selama sehari sebelumnya siang harinya tadi telah mengunjungi Objek wisata bersejarah Mesjid Qisas yang terkenal sebagai tempat eksekusi hukum Pancung, Pantai Danau Buatan Laut Merah,  Taman makam Siti Hawa istri Nabi Adam dam mengunjungi pusat perbelanjaan disekitar Mesjid Qisas.

 Sekitar jam 14.00 siang waktu Arab Saudi peserta Jemaah Haji 2022 Kaltara tiba ditepi Pantai Hammaral Cost Jeddah bagian dari Laut Merah yang bertaman dengan pohonan, Tempat duduk dan Pondok, Sisi pantai berpagar besi cukup panjang, sebuah penjaja makanan rilek dan Mushollah Hammaral untuk para Jemaah bersholat.   Berdiri dari tepi pagar, pengunjung dapat menatap jauh diseberang Laut Merah melihat empat buah Semprotan Air Mancur yang cukup tinggi sembari bergerak berhamburan ditiup angina dan dari bawah cahaya terang kekuningan membuat jadi sangat menarik.

Air Mancur King Fahd sebagai air mancur yang tertinggi di dunia yang kala malam hari dengan bantuan sorot cahaya lampu sangat indah disaksikan memenuhi angkasa pantai Jeddah,  dibawah ini beberapa data Air Mancur King Fahd yang perlu kita ketahui  :   1. Air Mancur King Fahd menjadi  yang   tertinggi di dunia yang dapat dilihat dari kejauhan, dimana ketinggian dari pancuran airnya bisa mencapai ketinggian sekitar 312 meter dan ketinggian ini melebihi  dari ketinggian  Menar  Eiffel (termasuk antenna) yang ada di Paris.

2. Air Mancur King Fahd  mulai dibangun  awal tahun 1980 – an sebagai sumbangan  Raja Fahd bin Abdul Aziz pada Kota Jeddah, berakhir dan beroperasi pada tahun 1985 serta tercatat di Guiness Book sebagai yang tertinggi di Dunia.   3. Air mancur ini dibangun dengan gaya yang mirip dengan air mancur Jet d’Eau di Jenewa, Swiss.    4. Aliran airnya bergerak secara vertical ke udara dengan kecepatan sekitar 233 mil per jam, dengan massa udara bisa melebihi 16 ribu kilogram.

5. Air mancur di Jeddah ini beroperasi dengan menggunakan air laut yang bergerak dengan kecepatan yang luar biasa cepatnya.   Dengan demikian, intake untuk pompa berada dalam lubang khusus yang terus dipompa kering dan dirawat setiap tahun dengan cat anti-fouling yang mencegah pertumbuhan kehidupan laut. Air dilewatkan melalui serangkaian layar sebelum mencapai pompa, menyaring tanah, pasir, dan bahan organik.    6. Lebih dari 500 lampu sorot berintensitas tinggi digunakan untuk menerangi air mancur ketika malam hari.

Kota Jeddah  didirikan  oleh Khalifah Utsman bin Affan as pada tahun  647 Masehi sebelumnya hanyalah sebagai desa nelayan pada 2500 tahun yang lalu.   Sebagai Kota Dagang Jeddah memiliki fasilitas memadai  dengan pelabuhan laut  menjadi  pelabuhan bebas dan sentra perdagangan  khusus dari Afrika Timur dan Yaman.    Hingga kekinian kota ini sudah dijadikan sebagai  digunakan sebagai pelabuhan untuk kepentingan jamaah haji terutama pada masa-masa perjalanan jamaah haji dilakukan melaui laut dan Now kota ini menjadi pusat kedatanga Jemaah haji dari penjuru dunia melalui  Bandara Udara International King Abdul Aziz yang megah.

Setelah puas menikmati Muncratan Air Mancur King Fahd dari Pantai Hammaral Coast Jeddah rombongan  Haji menuju Pusat Perbelanjaan yang ada sebelah Timur masih dipesisir pantai Laut Merah.   Di kawasan ini banyak di temukan merek toko  atau usaha yang berbau nama Indonesia  seperti Toko Wong Solo, Toko Ali Murah, Bakso Bang Udhin banyak lagi yang lain,  ketika berjalan di daerah Jemaah menemukan banyak penjaja makanan (Nasi kuning, di tepi jalan yang ternyata Orang Indonesia seperti Jawa, Madura, Maroangin, Banjar, Padang dll sembari berbahasa Indonesia.

Kota Jeddah sebagai Kota Pelabuhan sejak dahulu kala,  membuat banyak warga Indonesia sejak dahulu kalapun berdatangan kesini mengadu nasib di samping berhaji.   Awalnya mereka bekerja sebagai buru kasar, pembantu rumah tangga  dan hingga kini mereka bekerja di berbagai pekerjaan hingga pemerintahan bahkan sudah banyak yang telah menjadi warga Negara Arab Saudi,    Kota Jeddah adalah kota di Arab Saudi yang paling banyak  di huni warga keturunan Indonesia dan cukup banyak di kota ini  “,  Ujar SiDin M Saleh Wahidi peserta Haji dengan Soppengernya (Jumawanya).

Penjaja makanan warga Indonesia di pusat perbelanjaan  Juddah



 

Air Laut bergelombang ditiup udara, 

Air Mancur King Fahd Jeddah tertinggi di dunia.


Minggu, 24 Juli 2022

MENGUNJUNGI MASJID QISAS DENGAN KISAH PANCUNGNYA DAN MAKAM HAWA YANG BERTEMBOK

NusaNTaRa.Com

byKariTaLa  LA,   S  e  n  i  n,    2  5      J   u   l   i      2  0  2  2

Mesjid Qisas, Juddah

Masjid Qisas atau Masjid Syeikh Ibrahim Al Juffali  yang membangunnya di Jeddah pada tahun 1986,   tempat ibadah umat Islam ini terletak di kawasan Balad Kota Jeddah ditepi Danau buatan yang terhubun dengan laut merah,  tepatnya di seberang kantor Sekretariat Departemen Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi  yang  hanya dipisahkan oleh Jalan Madinah Al Munawarah.   Bangunan yang didesain arsitek Abdul Wahid Al – Wakil desainer kontemporer desain Islam bergaya tradisonil asal Mesir  dan beliau telah mendesain sekitar 15 masjid di Negara  Saudi Arabia.

Selasa 26 Juli 2022 malam, Rombongongan Haji Kalimantan Utara 2022 dengan 168 orang Jemaah  dari Kloter 7 Balikpapan yang sedang menunaikan Ibadah Haji dengan 4 buah Bus meluncur meninggalkan Kiswar Hotel Mekkah menuju Kota Jeddah.   Tour Haji kali untuk melihat objek  wisata yang ada di kota Jeddah terutama yang terkait dengan  Ibadah Haji dan Indonesia, seperti  mengunjung  Mesjid Qisas yang terkenal dengan sebagai tempat pelaksanaan hukum pancung,  Taman makam Sitti Hawa,  Laut Merah,  Pusat Perbelanjaan, Air Mancur Laut merah, Hammaral Coast Jeddah dan lain-lainnya.

Bus rombongan Jemaah Haji 2022 keluar kota Mekkah kearah barat menuju kota melintasi pemukiman dengan rumah batu, padang pasir dan gunung batu yang cukup luas serta melintasi jalan-jalan sepanjang malam.    Sepanjang perjalanan aku memperhatikan kawasan yang dilewati  seperti pemukiman kecil dengan bangunan rumah susun yang mewah, Melintasi jalan – jalan yang sangat bagus serta jalan layang yang mewah meski tanpa pemukiman.  Gunung batu dan padang pasir yang luas mendominasi selama perjalanan serta mata dihibur dengan gemerlap lampu yang ditata indah seakan taman sehingga tidak membosankan perjalanan.

Pagi hari jam 07.00 Bus rombongan tiba di jalan Mesjid Al – Qisas  dengan taman  bertanaman dan beton cukup luas yang berada di tepi laut merah.    Dari Pelataran masjid kita dapat menatap keindahan Danau Buatan dari  laut merah yang penuh dengan Legenda sejarahnya serta  sebuah  jalan raya besar melintas diatasnya diramaikan kendaraan.   Selain itu kita dapat memperhatikan kebesaran gaya bangunan Masjid Qisas cukup unik.  Masjid dengani 26 kubah kecil-kecil dan di sudut bagian timur masjid berdiri satu menara cukup tinggi sebagai simbol tradisional sebuah tempat ibadah.

Bagian dalam Mesjid Qisos berwarna putih sangat menarik dengan suasana tenang,  setiap bagian dalam yang berkubah terdapat lampu gantung  dengan  Karpet dua warna yang terhampar  dilantainya  sangat empuk, sehingga memberikan kenyamanan beribadah bagi pengunjung.   Tulisan kaligrafi sangat artistik tertempel di tembok ruang imam dan memanjang ke kanan-kirinya ditengahnya  berdiri   mimbar kayu berukiran khas Timur Tengah di samping ruang imam.  Di sebelah dalam terdapat ruangan berkarpet yang nyaman buat pertemuan dan pengajian kecil serta bagian belakang terdapat ruang wudhu yang memanjang dan memisahkan wanita dan lelaki.

Meski nyata Masjid Qisos jauh dari kesan menyeramkan,  namun fakta sejarah mencatat  kompleks masjid ini digunakan sebagai tempat pelaksanaan hukuman pancung bagi terpidana yang divonis qisas.  Eksekusi hukuman pancung dlaksanakan usai melaksanakan sholat Jumat, dalam setahun biasanya hanya tiga kali karena banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi.    Dalam Islam, qisas berarti pembalasan (memberi hukuman setimpal)  seperti  dalam kasus pembunuhan, hukum qisas memberikan hak kepada keluarga korban untuk meminta hukuman mati kepada terpidana.

Tempat eksekusi tidak di kompleks masjid, tapi di area parkir kendaraan yang berada di sisi selatan masjid.   Ruangan terbuka hanya bertutup atap  disangga dengan 8 tiang dari bossi,  lokasinya berukuran 5 x 5 meter persegi dengan lantai keramik.  Di tengah atap terdapat besi yang agak menjulur ke bawah seperti tempat untuk mengikatkan tali,     Di Lokasi ini biasanya dilaksanakan hukuman pancung bagi terpidana  “,  Ujar SiDin Ahmed  warga Juddah dengan Soppengernya (Jumawa).

Para Jemaah Haji juga di hantar  keTaman  Makam Hawa meski hanya melewati saja karena dalam proses rehabilitasi dan pembatasan  dan Pusat Perbelanjaan yang ada di sebelah utara masjid Qisas,  Makam HAWA adalah situs arkeologi yang terletak di Jeddah,  tempat ini dianggap  sebagian Muslim sebagai tempat pemakaman Siti Hawa, Istri dari Nabi Adam A.S.   Makam Siti Hawa memiliki panjang  120 meter dan lebar tiga meter,  di gerbang pemakaman  bertuliskan "Makam Hawa",  tidak ada nisan atau nama yang menandai persis tempat Hawa dimakamkan,  dilakukan untuk mencegah orang memuja situs tersebut.

Pertemuannya dengan Nabi Adam  dan  Hawa setelah diturunkan ke bumi karena melanggar larangan Allah dengan memakam buah Khuldi dan setelah memiliki anak Qabil dan Habil  Hawa meninggal,   Taman makam Siti Hawa yang bertembok  beton berlokasi  sebelah Barat Mesjid Qisas Jeddah di  Al-Ammareyyah 1  sekitar 500 meter  dan berada di tengah-tengah hiruk-pikuk kota.  Para pengunjung juga dapat menuju ke pusat perbelanjaan di sebelah utara Mesjid Qisas sekitar  1 km untuk berbelanja cinderamata atau menikmati kuliner,  di kawasan ini banyak pedagang masih keturunan Indonesia.


Taman makam Hawa di Juddah

 

Laut Merah penuh Legend bersejarah agama,

Mesjid Qisas Jeddah tempat hukuman Pancung kepala.


Jumat, 22 Juli 2022

DI BUKIT JABAL RAHMA DENGAN TIGA SEJARAH KEBESARAN UMMAT MANUSIA

NusaNTaRa.Com

byJoneDPringgoNDandI,     S   a   b   t   u    2  3        J    u    l    i        2  0  2  2

Bukit Jabal Rahmah satu tempat istimewa bagi ummat Islam, terletak di bagian timur Padang Arafah  Kota Mekkah,  karena di daerah inilah awal dari perkembangan ummat manusia di bumi dimana Nabi Adam dan Hawa untuk pertama kalinya bertemu sejak diturunkan ke muka bumi.   Sebagaimana namanya  maka tempat ini dikenal sebagai bukit atau gunung kasih sayang, tempat pertemuan Nabi Adam dan Hawa selama 200 atau 300 tahun sejak turun ke bumi setelah melakukan kesalahan memakan buah terlarang Buah Khuldi.           

Mengenang sejarah Pertemuan tersebut maka kami dari Jemaah Haji 2022 se Kaltara dalam menjalankan ibadah suci Berhaji ke Mekkah  yang bermula dari 30 Juni  hingga 12 Agustus 2022, sebanyak 168 orang mengunjungi tempat tersebut  dengan menggunakan 4 buah Bus.   Sebelum mencapai Bukit Jabal Rahma terlebih dahulu kami melewati lembah yang cukup luas yang mengitarinya kemudian seakan dikitari gunung yang cukup panjang,  di dataran luas ini para Jemaah Haji dunia disediakan tempat untuk mendirikan kemah bermalam selama 2-3 hari kala menjalankan ibadah haji wajib yaitu Wukup di Arapah.

Pertama melihatnya,  sekilas Bukit Jabal Rahmah hanyalah gunung yang seakan tersusun  dari gundukan batu gunung yang besar setinggi 70 meter  pada bagian puncaknya terdapat  Tugu  Beton persegi empat setinggi 8 meter.   Ketika akan menuju ke Tugu di puncaknya, harus melewati jalan bertangga semen sebanyak 175 buah dan berpagar selebar sekitar  2 meter melewati  selah-selah batu hingga kepuncak.   Sepanjang perdakian mulai dari dasar kita akan menemukan banyak penjual cinderamata serta pengemis disepanjang jalan tangga dan hadapan Tugu yang berwana Putih Biru itu.

Sejarah yang cukup mendalam bagi ummat Islam atas keberadaan Tugu Jabal Rahma  sebagai  tempat terjadinya 3  peristiwa besar dan maha penting yaitu dikisahkan bahwa tugu tersebut menjadi momentum pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa,  Kisah awal berqurban oleh  Nabi Ibrahim dan wahyu terakhir Nabi Muhammad SAW.  :

1. Pertemuan Nabi Adam AS dan Siti Hawa,  Di tugu ini Nabi Adam dan Siti Hawa kembali berjumpa  yang membawa berkah dan berkembang  kepada seluruh umat manusia,   manusia selayaknya bersyukur atas upaya Nabi Adam dengan kesadarannya memohon kepada Allah SWT mengaku dirinya melakukan kedzoliman terhadap dirinya sendiri dengan doanya  "  Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi  ”.      Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Tahu keadaan batin dan zahirku, maka terimalah alasanku, dan Engkau Maha Tahu akan hajat/keperluanku maka berilah aku segala permintaanku, dan Engkau Maha Tahu akan apa yang ada dalam diriku maka ampunilah dosaku   ".

2.  Kisah lain yang cukup bersejarah bagi ummat Islam bahkan menjadi awal ibadah berQurban di hari raya Qurbam,  ketika Nabi Ibrahim mendapat mimpi wahyu dari Allah untuk menyembelih anaknya, dikegelisahan itu ia mendapat Godaan dari Setan untuk tidak menyembelih anaknya Nabi Ismail.   Namun anaknya ikhlas mengikuti Nabi Ibrahim ketika di bawah ke Jabal Qurban  di Arafah untuk disembelih karena perintah Allah,  atas keredhaannya itu maka seketika akan disembelih oleh Nabi Ibrahim, Allah mengantikannya dengan seekor Qibas sebagai Qurban.

"   Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (untuk melaksanakan perintah Allah)  ",   (QS As-Saffat: 103).  Ketika Nabi Ibrahim Alaihissallam membaringkan tubuh Nabi Ismail Alaihissallam dan siap disembelih, Allah Subhanahu wa ta'ala pun mengganti sosok Nabi Ismail Alaihissallam dengan domba besar berbulu putih,  "  Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar   ",   (QS As-Saffat: 107). 

3.  Wahyu terakhir Nabi Muhammad SAW.   Di Jabal Rahma, Nabi Muhammad SAW pernah memberikan dakwah disambut ummat Islam dengan gembira  yang menjelaskan kesempurnaan agama,   namun tidak dengan Umar bin Khattab dan Sayyidina Abu Bakar, keduanya justru menangis, karena berfirasat akan ditinggalkan oleh Rasulullah.   Kala itu, Nabi Muhammad menyampaikan surah Al Nashr. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.

Di puncak Jabal Rahma saat itu banyak yang menyentuhnya sembari berdoa mengangkat tangannya kehadirat Allah bahkan sampai menangis untuk mengagungkan kebesarannya dan memohon akan kekuatannya.  Aku sendiri sempat menyentuh tugu tersebut sembari berdoa dan membaca surah Al Patiha semoga kehidupan ku, Ummat Islam dan Masyarakat Dunia dapat hidup Sejahtera dan damai dalam berkahnya.   Dari atas batu besar yang ada disekitarnya aku dapat menyaksikan luasnya Padang atau lembah Arafah yang dipagari gunung.

Sepulang aku menyempat membeli Cinderamata Tasbih dan Surban untuk diri sendiri dan oleh – oleh bagi kerabat  sepulang kekampung nanti selesai ibadah Haji 2022.


 

 

Adam dan Hawa awal sejarah manusia,

Tugu Jabal Rahma bukti pertemuan Adam Hawa di dunia.


Rabu, 20 Juli 2022

BEBERAPA NAMA POPULER DI DUNIA BAGI KEPULAUAN DI KHATULISTIWA SELAIN NAMA INDONESIA DAN NusaNTaRa

NusaNTaRa.Com

byJoneDPringgoNDandI,     J   u   m ‘  a   t,     1   0       J   u   n   i        2  0  2  2      

Selain menyebut negeri kita dengan nama ‘’asli’’-nya  yaitu Indonesia,  ternyata  kita juga kadang menyebutnya dengan sebutan Nusantara,  istilah ‘’Nusantara’’  ini sudah tercatat dalam literature berbahasa Jawa antara abad ke-12 hingga ke-16.   Kala itu, istilah ‘’Nusantara’’ digunakan untuk menggambarkan konsep kenegaraan yang dianut Kerajaan Majapahit  sebagaimana makmnanya yang  terlihat  dari arti kata ini yang berasal dari bahasa Sansekerta  yaitu  ‘’nusa’’   yang berarti  ‘’pulau’’  dam   ‘’antara’’  yang berarti  ‘’luar’’.

Dengan begitu penyebutan Nusantara ini digunakan untuk menyebut pulau-pulau di luar Majapahit yang wilayah kekuasannya menyangkut seluruh pulau Jawa.    Meski begitu, pada awal abad ke-20, sosok Ki Hajar Dewantara (Suwardi Suryaningrat), yang menjadi sarjana Indonesia pertama menghidupan kembali istilah ‘’Nusantara’’ sebagai bentuk negara merdeka pasca nama Hindia Belanda melekat pada saat masa penjajahan.

Nama “Nusantara”  mulai diperkenalkan atau dipopulerkan  khusus dalam dunia politik  oleh   Ki Hajar Dewantara, yang  juga sebelumnya telah  memperkenalkan nama ‘’Indonesia’’ dalam ranah politik bermakna dalam waktu yang cukup pendek  kala itu Ki Hajar Dewantara mempopulerkan  sekaligus dua nama untuk negeri  ini.   Terbukti hingga sekarang nama ‘’Nusantara’’ masih kerap digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk penyebutan wilayah Indonesia yang meliputi dari Sumatera hingga Papua bahkan melingkupi Semenanjung dan Philipina.

Untuk diketahui, nama ‘’Indonesia’’ sendiri diperkenalkan pertama kali ke seluruh dunia oleh James Richardson Logan pada 1850.  Sebelum nama  ‘’Indonesia’’  dan  ‘’Nusantara’’ populer, ternyata sejarah mencatat ada beberapa nama atau sebutan lain yang pernah disematkan kepada tanah Indonesia.   Bahkan, pemerintah Indonesia juga pernah meresmikan peringatan Hari Nusantara setiap tanggal 13 Desember.   Peringatan Hari Nusantara ini dikampanyekan oleh pemerintah sebagai hari perayaan yang sama penting layaknya Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober dan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus  1945.

Pasalnya kedaulatan Indonesia pada titik balik kelautan dan kemaritiman, serta pengakuan terhadap negara kemaritiman terbentuk pada tanggal ini. Indonesia pernah memperjuangkan hal ini di depan forum internasional.

Hindia

Ada sebagian masyarakat Indonesia  beranggapan bahwa penyebutan nama  ‘’Hindia’’  erat kaitannya dengan penjajahan Belanda,  perkiraan itu kurang topat.   Justru nama Hindia diberikan oleh penjelajah asal  Portugsi bernama Vasco da Gama yang datang ke tanah Indonesia saat menyusur sungai Indus tahun 1498 M dan  menemukan gagasan kepulauan dalam ekspedisinya dari Eropa ke Malabar (India).   Kepulauan  itu ia temukan  di perbatasan langsung Samudera Hindia,  kemudian Vasco  menyebut kepulauan yang merupakan tanah Indonesia  dengan nama ‘’Hindia’’.  Sedangkan nama Hindia sendiri diciptakan oleh Herodotus, ahli ilmu sejarah asal Yunani.

Nederlandsch Oost-Indie

Nah, baru sebutan inilah yang erat kaitannya dengan masa penjajahan Belanda selama 350 tahun lamanya  yaitu  “Nederlandsch Oost-Indie”  yang artinya Hindia Timur Belanda juga sering disingkat dengan penyebutan  “Nederlandsch Indie”  atau yang kita kenal dengan Hindia Belanda.   Untuk diketahui, bangsa Belanda pertama kalinya datang ke tanah Indonesia pada tahun 1596 di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Sejak saat itu, hingga sepanjang masa penjajahan, seluruh orang-orang Eropa menyebut tanah Indonesia sebagai Nederlandsch Oost-Indie.

Insulinde

“Insulinde” satu nama lain Indonesia  diberikan  Eduard Douwes Dekker (Multatuli)  tertulis dalam buku Max Havelaar yang dirilis 1860  kemudian  dipopulerkan  Professor P. J. Veth. Multatuli.   ‘’Insulinde’’   berasal dari perkataan  "Insulair",  "Insula"  dan "Indus",  "Insula" dalam bahasa latin berarti  "pulau" dan  "Indus" berarti "Hindia"  jadi  "Insulinde"  berarti  “ Pulau Hindia “.   Alasan Eduard memberi nama Insulinde karena ia tidak suka mendengar nama ‘’Nederlandsch Oost-Indie’’  yang diberikan  Belanda,  bahkan Eduard merasa jijik dengan nama tersebut dan  melihat perlakuan buruk Belanda yang tidak manusia  terhadap rakyat Indonesia.

The Malay Archipelago

Alfred Russel Wallace yang mempopulerkan nama ini  setelah ia berkunjung ke  Indonesia  tahun 1854-1682, meliputi daerah Malaysia, Singapura, Pilifina dan Indonesia.   Istilah The Malay Archipelago ini berasal dari Yunani,   "Malay" diartikan  "Melayu".    "Archipel" yang terdiri dari kata "Archi"  yang artinya “memerintah”  dan  “plagus”  yang artinya  "laut",  sehingga  The Malay Archipelago memiliki arti ‘’menguasai laut’’ atau  “kumpulan pulau-pulau Melayu”.

Zamrud Khatulistiwa atau The Emerald of Equator

Nama ini disematkan pada tanah Indonesia karena letak geografisnya yang  dilewati garis khatulistiwa, jika ditengo keseluruhan  gugusan kepulauan Indonesia ini didominasi warna hijau yang menyejukan dan diibaratkan sebagai Batu Zamrud atau Emerald.  Keindahan Indonesia ini juga pernah disampaikan oleh Eduard Douwes Dekker (Multatuli), seorang penulis Belanda abad ke-19 dalam salah satu suratnya yang menggambarkan keindahan alam tanah Indonesia.  (dr.GNFI, DiniNurhadiYasyi,26/01/2021)


 

 

Nama sebagai  pertanda dan gambaran.

Gugusan Indonesia  yang Indah dan Kaya memiliki banyak sebutan.



PETUALANGAN PERAHU BOROBUDUR 2003 HINGGA CAPE TOWN, DALAM EKSPEDISI JAKARTA – GHANA AFRIKA

NusaNTaRa.Com byLaDollaHBantA,            S   a   b   t   u,    2    7         A    p    r    i    l        2    0    2    4           P...