Selasa, 26 Juli 2022

SAPARUDDIN GUNDULEN BERHASIL MEMASUKI GUA HIRA DI PUNCAK JABAL NUR

NusaNTaRa.Com

byMuhammaDBakrI,   M  i  n  g  g  u,    2   4     J   u   l   i       2  0  2  2 

Gua  Hira

GUA HIRA tempat  yang tak bisa  terlepas  dari Sejarah Islam  karena  ditempat itulah Nabi Muhammad  SAW  untuk pertama kalinya menerima Wahyu pertama dari Allah SWT  yaitu Surah Al – Alaq dengan perantara Malaikat Jibril,  kemudian bersama wahyu  yang lainnya di bukukan menjadi kitab  “Alquran” yang menjadi pegangan utama Islam.   Gua Hira berada di puncak Jabal Nur (Jabal berarti  Gunung ) berjarak sokitar 07 kilometer  dari Masjidil  Haram  Makah dan menjadi sejarah awal kenabian  Nabi Muhammad SAW.

Surah Al 'Alaq,  ayat Al-Qur'an yang pertama kali turun ke bumi sekaligus menandai dimulainya periode kenabian (nubuwwah).  Gua Hira  menjadi saksi turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam bertepatan malam 17 Ramadhan.   Riwayat lain menyebut pada malam 21 dan 24 Ramadhan. Hikmah yang terkandung di Gua Hira tentu tertuju pada salah satu surat dalam Al-Qur'an yaitu Surat Al-'Alaq (surah ke-96) atau disebut juga Surat Iqra' terdiri 19 ayat. Di awal ayat Surat ini berisi perintah membaca (Iqra')  yang disampaikan  Malaikat Jibril  dengan menyebutkan kalam Allah kepada   Nabi dengan melafazkan  “Iqra”  (bacalah).

Begitu  historis kejadian itu, Kami berenam dari  Jemaah Haji 2022 Kalimantan Utara (Kaltara)  yang  berjumlah  169 orang,  berkunjung  atau Tour Ke Jabal Nur sekalian   Gua Hira  yaitu  Baslan Damang,  Hamid Geroda,  Bakri Supian, Thamrin Potta,  Saparuddin Gundulen  dan  Farid Amiruddin.    Rasa ingin tahu kami akan kisah  yang selalu di kumandang  saat awal Perjuangan Dakwah Muhammad  di Gua Hira membuat kami  harus berjalan cukup jauh dan mendaki di bukit – bukit batu  dengan jalan yang  permanen dan ditepi jurang  untuk  mencapai Gua Hira tersebut.     

Gua Hira  berada  di Timur Masjidil Haram menjadi tempat yang sangat monumental sebagai lokasi turunnya ayat pertama Al-Qur’an,  tempat ini masuk dalam daftar favorit para jamaah haji dari seluruh dunia, sekalipun untuk mencapai  gua yang berada di atas Jabal Nur, butuh usaha keras mengingat tangganya yang curam.    Sebelum kedatangan Islam, gua Hira bukanlah tempat yang dikenal,  hanya menjadi tempat untuk bertahannus atau berkontemplasi Nabi Muhammad  berhari-hari sehingga ia perlu bekal selama disana sebelum kerasulannya.

Proses menapak tilasi perjalanan Rasulullah untuk menerima wahyu pertama yakni Surah Al – Alaq , sejak Puncak Musim haji  tak pernah sepi selama 24 jam  dari Jemaah haji berbagai penjuru dunia dengan  mereka  berbondong – bondong  mendaki Jabal Nur dan  untuk  berebut masuk GUA HIRA,  khususnya pada musim haji dan umrah.    Banyak para  jemaah yang  datang  jadi  terharu dan berdoa, membayangkan begitu beratnya perjuangan Nabi dulu saat mendaki Jabal Nur tersebut,  juga  “Khadijah”  sang istri yang setia setiap hari mengantar makanan untuk suaminya.

Menelusuri perjalanan ke Gua Hira  selain dapat  menyaksikan  kondisi  area bersejarah itu ,  para  pengunjung dapat  melihat  wujut kesetiaan dan pengabdian  istri nabi  “Khadijah binti Khuwalid”  melintasi Bukit terjal, berbatuan tajam, panjang dan  curam penuh resiko.    Untuk mencapai puncak Gua Hira kami membutuhkan waktu  1 jam  20 menit namun untuk kami mendakinya  sejak pagi selain kurang padat juga tak ter lalu panas,     Untung kita mendaki   sejak pagi, kalau tidak kita pasti kewalahan capek, berdesakan  dan kepanasan  “,  Ujar SiDin Saparuddin Gundulen dengan Soppengernya (Jumawa) setibanya di Gua Hira.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah dalam shahih Bukhari, dikisahkan, Malaikat Jibril datang menemui Nabi Muhammad di Gua Hira.   Jibril berkata  :   “Bacalah!”,  Beliau menjawab : “Aku tidak bisa baca”  dan  Nabi menjelaskan  :   Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian melepaskanku dan berkata lagi  :   “Bacalah!” dam  Beliau menjawab : “Aku tidak bisa baca”,  2 kali.   Malaikat itu memegangku kembali dan memelukku untuk ketiga kalinya dengan sangat kuat lalu melepaskanku, dan berkata lagi Iqra bismi rabbikal ladzii khalaq. Khalaqal insaana min 'alaq. Iqra wa rabbukal akram. Alladzii 'allama bil qalam. Hingga :  'allamal insaana maa lam ya'lam.

Setelah mengalami hal tersebut, badan Nabi Muhammad menggigil. Ia pulang dan meminta istrinya, Khadijah untuk menyelimutinya. "Selimutilah aku, selimutilah aku." Hingga perasaan takutnya pun hilang.   "   Wahai Khadijah, apa yang terjadi denganku? Sungguh aku merasa khawatir atas diriku sendiri   ".    Akhirnya Beliau menuturkan kejadian yang dialaminya,   Khadijah berkata  :   "Tidak, bergembiralah engkau".    Digua Hira tersebut Saparuddin Gundulen dan Farid Amiruddin  sempat melaksanakan sholat dua rakat dan mengangkat dua tangan berdoa.


 

Kepala Gundul berbondong mendaki Gua Hira,

Saparuddin berhasil mencapai  Gua Hira dan berdoa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...