Jumat, 29 Juli 2022

UNTUK MENJAGA FIRMAN ALLAH, DIMASA KHALIFAH UTSMAN BIN AFFAN AL QUR’AN PERTAMA KALI DIBUKUKAN

“  NusaNTaRa.Com  “

byMuhammaDNunukaN,    J   u   m ‘ a   t,    2   9       J   u   l   i       2  0  2  2

Al Quran adalah kitab suci umat Islam yang menjadi pegangan dan dasar petunjuk kehidupan,   ketika Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui wahyuNya pada  nabi,  banyak sahabat Nabi yang tidak bisa membaca dan menulis sehingga mereka banyak diantaranya hanya dapat menghapalnya saja.   Pertanyaan kini  lantas kapan penulisan hingga  menjadi  Kitab  Al Quran  seperti yang dapat kita baca sekarang  dan bagaimana  kisah pembukuannya itu  ?, yang dirangkum dari para sahabat  yang menghapalnya dan mendokumentasikan dalam berbagai bentuk media tulis seperti Pelepah Kurma, Kulit hewan dam lainnya.

Ketika Nabi Muhammad masih hidup, beberapa sahabat yang pandai membaca dan menulis ditugaskan untuk mencatat setiap Al Quran yang turun,  salah satu sahabat yang bertugas sebagai penulis Al Quran adalah Zaid bin Tsabit.   Ketika itu, di Mekkah dan Madinah belum mengenal kertas, sehingga ayat Al Quran ditulis di pelepah kurma, tulang-tulang, dan kulit hewan dan semua tulisan itu belum disimpan dalam satu media yang sama selain belum ada media tulis yang juga dikarenakan masih ada beberapa firman atau Ayat  Allah yang belum diturubkan.

Sepeninggal Rasulullah SAW Senin, 12 Rabi'ul Awal tahun 11 Hijriah atau 8 Juni 632 Masehi di usia 63 tahun,  barulah upaya untuk mengumpulkan tulisan-tulisan yang berisikan ayat-ayat Alquran mulai dilakukan dan ini terjadi pertama kalinya di masa Khalifah Abu Bakar atas usulan Umar bin Khattab.  Di awal  awal kepemimpinan Abu Bakar dihadapkan pada peristiwa-peristiwa besar yang berkenaan dengan kemurtadan sebagian orang Arab yang semakin mengancam keberadaan mereka.

Menghadapi kendesi ini Khalifah Abu Bakar serta merta menyiapkan pasukan kaum muslim dan mengirimnya untuk memerangi orang-orang yang murtad itu beserta penghasutnya,   peperangan Yamamah  pada tahun 12 H melibatkan sejumlah besar sahabat yang hafal Alquran dan sekitar  70 orang hafiz (penghafal Alquran) dari para sahabat gugur.   Kenyataan ini membuat  Umar bin Khattab merasa khawatir  lalu menghadap Abu Bakar dan mengusulkan agar segera mengumpulkan dan membukukan Alquran sebab dikhawatirkan peperangan menyebabkan banyaknya penghafal Alquran yang gugur di medan perang baik di Yamamah mau dilain tempat.

Meski awalnya sempat ragu karena Rasulullah SAW tidak pernah memerintahkan pembukuan Alquran, demi kemaslahatan umat Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit (yang dikenal sebagai juru tulis Alquran di masa Rasulullah) untuk menuliskan dan mengumpulkan kembali naskah Alquran yang masih berserakan tersebut.   Zaid melakukan tugasnya ini dengan sangat teliti dan hati-hati, karena  menjaga firman ALLAH  tidak  cukup  hanya mengandalkan hafalan yang ada dalam hati para hafiz tanpa disertai catatan yang ada pada para penulis.

Dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa Zaid berkata,  ''  Maka, aku pun mulai mencari Alquran. Kukumpulkan ia dari pelepah kurma, dari keping-kepingan batu, dan dari hafalan para penghafal, sampai akhirnya aku mendapatkan akhir surat Attaubah berada pada Abu Huzaimah Al-Anshari yang tidak kudapatkan pada orang lain  ''.   Perkataan itu lahir karena Zaid berpegang pada hafalan dan tulisan sehingga akhir surat Attaubah itu telah dihafal oleh banyak sahabat. Dan, mereka menyaksikan ayat tersebut dicatat. Tetapi, catatannya hanya terdapat pada Abu Huzaimah Al-Ansari.

Lembaran-lembaran yang dikumpulkan oleh Zaid tersebut kemudian disimpan di tangan Abu Bakar hingga ia wafat,  kemudian  lembaran-lembaran pun berpindah ke tangan Umar sewaktu ia masih hidup dan selanjutnya berada di tangan Hafsah binti Umar bin Khattab.  Baru pada masa kekhalifahan Usman bin Affan, untuk pertama kali, Alquran ditulis dalam satu mushaf. Penulisan Alquran di masa Usman disesuaikan dengan tulisan aslinya yang terdapat pada Hafsah binti Umar. Usman memberikan tanggung jawab penulisan ini kepada Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Said bin Ash, dan Abdurrahman bin Haris bin Hisyam.

Pembukuan Al tulisan dalam Al Quran yang membingungkan umat Islam. Hingga saat ini, Al Quran yang dibaca oleh umat Islam di seluruh dunia merupakan Al Quran dengan Mushaf Utsmani,   sementara versi lain yang beredar sebelum terbit Al Quran Mushaf Utsmani dibakar oleh Khalifah Utsman bin Affan.   Hal ini dilakukan supaya tidak ada perbedaan bacaan dan tulisan dalam Al Quran yang membingungkan umat Islam dan   hingga saat ini, Al Quran yang dibaca oleh umat Islam di seluruh dunia merupakan Al Quran dengan Mushaf Utsmani.


 

Di Bukukan agar kalimat Allah dapat bertahan, 

Alqur’an  di bukukan dimasa Khalifah Utsman bin Affan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...