Kamis, 14 Juli 2022

MABID DI MUSDALIFAH KEMUDIAN MELONTAR JUMRAH DI JAMARAT MINA SEBAGAI WAJIB HAJI YANG HARUS DILAKSANAKAN.

NusaNTaRa.Com

byMuhammaDBakri,    R  a  b  u,     1   3       J   u   l   i       2  0  2   2

Melontar di Jumrat Mina

Kegiatan Ibadah Haji bagi ummat Islam  meliputi beberapa kegiatan ibadah yang bersifat Wajib Haji,    Rukun Haji,  syarat Haji dan sebagainya, yang terselenggara di Kota Mekkah, Jeddah dan Madinah.   Beberapa ibadah yang harus di lalui sehingga proses haji tersebut dapat berjalan sempurna dan  seseorang dapat menjadi Haji mabrur (sempurna),   selain Tawaf atau mengelilingi Ka’bah di mekkah maka kegiatan Wukup di Arafah,  Mabid di Musdalifah dan Melontar Jumrah di Jumarad Mina menjadi  Wajib haji bagi Jemaah sehingga dapat menjadi Haji yang mabrur.

Untuk Ibadah Haji tahun 2022 pada bulan Juli dan Agustus,   Jemaah Haji dari Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sebanyak 168 jemaah masuk dalam Kloter 7  Jemaah Haji 2022 Embarkasi Balikpapan  bersama  Jemaah Haji 2022 Kalimantan Timur yang keseluruhannya berjumlah 289 jemaah haji.    Sementara Jemaah Haji 2022 Kaltara terdiri dari Jemaah Haji Nunukan ,  Malinau,  Tanah Tidung,  Bulungan dam Tarakam,  kami Jemaah Haji Nunukan  pada di Mekkah pada umumnya menginap di Al Kiswah Tower Hotel Menara  4  Mekkah.

 Mabid di Musdalifah (malam 10 dzulhijjah 1443 H)

Setelah melaksanakan ibadah Haji seperti Tawap,  Sholat dan sebagainya di Mekkah Jemaah Haji 2022 Nunukan dan Jemaah Kaltara lainnya pada    07  Juli 2022 berangkat menuju Padang Arafah dengan menggunakan beberapa Bus yang di kelola pihak pelaksana Haji.   Wukuf berarti hadir dan berada dimanapun di Arafah meski dalam keadaan tidur, terjaga, di atas kendaraan, duduk, berbaring, dalam keadaan suci ataupun tidak,   tapi bagi yang pingsan saat kegiatan ini maka ada yang mengatakan syah Namin da nada tidak syah.

Selama wukup di Arapah Jemaah Haji 2022 banyak  berdoa, membaca Al Qoran dan berzikir serta menegakkan sholat lima waktu  di dalam tenda yang telah di sediakan  panitia,  .    Rasulullah SAW memerintahkan kepada seseorang untuk berseru,   "   Haji adalah (wukuf di) Arafah.   Siapa yang datang (di Arafah) pada hari Nahar malam sebelum fajar terbit, dia terhitung melakukan wukuf    ",   sehingga  Wukup di Arafah adalah wajib dalam rukun haji yang harus dilakukan sebagai syarat sah ibadah haji.    Seluruh Jemaah  haji  bermalam di tempat suci dan bersejarah tersebut  dengan banyak membaca  "  Segala puji bagi Allah, tuhan sekalian ala  " "  Labbaykallāhumma labbayk. labbayka lā syarīka laka labbayk. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulka lā syarīka lak  "  dan  Wukuf juga sering disebut sebagai inti dari ibadah haji.

Setelah selesai ibadah di Padang Arafah,  Sabtu,  09/07/2022 jam 10.20 w setempat  rombongan menuju Musdalipah  untuk mengambil mabid semalam di sana karna hukumnya wajib,   jatuh pada 10 Julhizzah  1443 H yang siang harinya Hari Ied Adul Adha.   Muhammad Saleh seorang pembimbing haji Kaltara mengatakan pada tengah malam ,    Besok hari adalah hari raya Idhul Adha di tanah air, jadi mabid disini hukumnya Wajib dan esok siang kita akan berangkat menuju Jamarot Mina untuk melontar Jumrah  “,  Ujar SiDin Muh. Saleh  dengan Ahmadernya (Manisnya).

Pagi di Musdalipah tepatnya Hari Raya Qurban,  Minggu,   10 dzulhijjah 1443 H meski tanpa perayaam seperti di kampong,  kami bersiap menuju Jumrad Mina untuk melontar namun sebelumnya kami telah mencari batu kerikil kecil sebanyak  70 buah untuk digunakan melontar di Jumarat.   Setelah melalui perjalanan panjang kami tiba di perkampungan Mina yang dipenuhi  ribuan tenda para pelontar jumrah dari seluruh dunia,   kabetulan kami mendapat pemukiman atau tenda di Sektor  04  Maktab  26 dekat jembatan layang dan tidak jauh dari pintu jalan terowongan  menuju Jamarot tompat melontar 2 km.

Senin,  11/07/2022 pagi  jam 10.10 ,  Jemaah Haji 2022 Kaltara bersama – sama keluar dari perkampungan  Mina menuju Jumrot dengan melalui  jalan beraspal sejauh 2 km  sebelum memasuki  jalan terowongan pertama dan diperjalanan kami bertemu dengan ribuan  Jemaah dari penjuru  dunia lainnya  seperti India, Tunisia dll.   Memasuki  Jalan terowongan cukup hebat dengan empat jalur dua jalur tengah jalan escalator dan dua jalur kiri dan kanan jalan biasa beraspal seluas 20 meter jalan terowongan ini ada dua buah yang menembus perut gunung berbatu sebelum keluar.

Setelah keluar dari terowongan pertama sejauh 800 meter melintasi kawasan terbukan lagi sejauh 300 meter, kemudian kami melintasi jalan terowongan kedua sejauh   1,4 km sama dengan yang pertama dengan udara yang  segar karena ada mesin penyemprot udara dan lampu yang terang.  Keluar dari sini kami melintas jalan jembatan yang tak berartap (180 m) dan jalana beratap (100 m)menuju bangunan Jembatan 4 lantai tempat melontar  tiang 3 jumrah  yang terhubung langsung kesemua lantai.   Bersama ribuan pelontar saya melontar di Jumrah Aqobah (jumrah pertama) sebanyak tujuh kali sembari mengucapkan “Subhanallah Walhamdulillah Lailahaillah Wallahu Akbar” setelah selesai kami berdoa.

Melontar jumrah  sebagai bentuk memerangi iblis agar godaan mereka tidak bisa menembus diri manusia,   "  Sampai kiamat, iblis tidak akan pernah mati,  jadi, percuma saja kalau kita ingin membunuhnya.  Maka, yang harus kita bunuh adalah sifat-sifat iblis dan setan yang ada dalam diri kita  ".   Lontar jumrah adalah kegiatan melontar dengan batu kerikil pada jumrah (marma) Aqoba,   Ula dan  Wusta masing-masing sebanyak 7kali dan pelontaran hari pertama hanya pada Jumra Aqobah hari berikutnya baru pada Junrah Aqoba, Ula dan Wustha masing-masing tujuh kali.

Terowonga menuju Jumarat Mina

Sialnya karena sejak awal saya sudah terpisah dari rombongan, sehingga ketika pulang saya tersesaat karena dari lantai pertama tadi saya turun kelantai dasar dengan Lips, asik mengikuti rombongan lainnya,  namun jetika jauh baru saya sadar tersesat sehingga jalan yang say atempu bukan terowongan melain jalan melingkar gunung terowongan tadi.    Setelah bolak balik dan bertanya bahkan kirim SMS keteman belum dapat kejelasan,  setelah capek akhirnya saya menemukan  mobil penolong bagi Jemaah sesat dan iapun mengantarkan saya kemaktap saya setelah memperhatikan kartu pengenal yang bergantung di leher.

Pada  12-13/07/2022 saya bersama rombongan menuju Jumrat untuk melontar , jalur yang kami lalui sama dengan di hari pertama cuman kali ini saya tidak mau terpisah dari rombonan  yang dibimbing panitia haji Provinsi seperti sebelumnya yang membuat saya tersesat.   Ketika  memasuki lantai ketika tempat melontar kamipun berpapasan dengan Para pelontar Jumrah,  pertama kami melontar Jumrah AQOBA tujuh kali sembari berdoa kemudian kami menuju kepelontaran ke dua Jumrah ULA dan ketiga Jumrah WUSTHA,  selanjutnya kami terus saja sekitar 100 m kami berbelok kearah kanan mengikuti Jemaah yang lain tak lama kemudian kamipun memasuki jalan terowongan yang kami lalui tadi, hingga tiba di rumah.

  Bagaimana Bakri apa mau sesat lagi dengan berjalan sendiri meninggalkan rombongan  ?  “,  Ujar SiDin  Syafaruddin dengan Plabomoranya (hebatnya) berlogat Madura.   Rabu, 13/07/2022 rombongan Jemaah pun bergegas menuju Bus dengan membawa perlengkapan menuju Bus yang akan membawa kami kembali ke Kota Mekkah

Wukup di Arafah ( bermalam di tenda)

 


Iblis selalu ingin menyesatkan manusia,

Melontar di Jumrat Mina melontar iblis penyesat manusia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...