Rabu, 20 Juli 2022

BEBERAPA NAMA POPULER DI DUNIA BAGI KEPULAUAN DI KHATULISTIWA SELAIN NAMA INDONESIA DAN NusaNTaRa

NusaNTaRa.Com

byJoneDPringgoNDandI,     J   u   m ‘  a   t,     1   0       J   u   n   i        2  0  2  2      

Selain menyebut negeri kita dengan nama ‘’asli’’-nya  yaitu Indonesia,  ternyata  kita juga kadang menyebutnya dengan sebutan Nusantara,  istilah ‘’Nusantara’’  ini sudah tercatat dalam literature berbahasa Jawa antara abad ke-12 hingga ke-16.   Kala itu, istilah ‘’Nusantara’’ digunakan untuk menggambarkan konsep kenegaraan yang dianut Kerajaan Majapahit  sebagaimana makmnanya yang  terlihat  dari arti kata ini yang berasal dari bahasa Sansekerta  yaitu  ‘’nusa’’   yang berarti  ‘’pulau’’  dam   ‘’antara’’  yang berarti  ‘’luar’’.

Dengan begitu penyebutan Nusantara ini digunakan untuk menyebut pulau-pulau di luar Majapahit yang wilayah kekuasannya menyangkut seluruh pulau Jawa.    Meski begitu, pada awal abad ke-20, sosok Ki Hajar Dewantara (Suwardi Suryaningrat), yang menjadi sarjana Indonesia pertama menghidupan kembali istilah ‘’Nusantara’’ sebagai bentuk negara merdeka pasca nama Hindia Belanda melekat pada saat masa penjajahan.

Nama “Nusantara”  mulai diperkenalkan atau dipopulerkan  khusus dalam dunia politik  oleh   Ki Hajar Dewantara, yang  juga sebelumnya telah  memperkenalkan nama ‘’Indonesia’’ dalam ranah politik bermakna dalam waktu yang cukup pendek  kala itu Ki Hajar Dewantara mempopulerkan  sekaligus dua nama untuk negeri  ini.   Terbukti hingga sekarang nama ‘’Nusantara’’ masih kerap digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk penyebutan wilayah Indonesia yang meliputi dari Sumatera hingga Papua bahkan melingkupi Semenanjung dan Philipina.

Untuk diketahui, nama ‘’Indonesia’’ sendiri diperkenalkan pertama kali ke seluruh dunia oleh James Richardson Logan pada 1850.  Sebelum nama  ‘’Indonesia’’  dan  ‘’Nusantara’’ populer, ternyata sejarah mencatat ada beberapa nama atau sebutan lain yang pernah disematkan kepada tanah Indonesia.   Bahkan, pemerintah Indonesia juga pernah meresmikan peringatan Hari Nusantara setiap tanggal 13 Desember.   Peringatan Hari Nusantara ini dikampanyekan oleh pemerintah sebagai hari perayaan yang sama penting layaknya Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober dan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus  1945.

Pasalnya kedaulatan Indonesia pada titik balik kelautan dan kemaritiman, serta pengakuan terhadap negara kemaritiman terbentuk pada tanggal ini. Indonesia pernah memperjuangkan hal ini di depan forum internasional.

Hindia

Ada sebagian masyarakat Indonesia  beranggapan bahwa penyebutan nama  ‘’Hindia’’  erat kaitannya dengan penjajahan Belanda,  perkiraan itu kurang topat.   Justru nama Hindia diberikan oleh penjelajah asal  Portugsi bernama Vasco da Gama yang datang ke tanah Indonesia saat menyusur sungai Indus tahun 1498 M dan  menemukan gagasan kepulauan dalam ekspedisinya dari Eropa ke Malabar (India).   Kepulauan  itu ia temukan  di perbatasan langsung Samudera Hindia,  kemudian Vasco  menyebut kepulauan yang merupakan tanah Indonesia  dengan nama ‘’Hindia’’.  Sedangkan nama Hindia sendiri diciptakan oleh Herodotus, ahli ilmu sejarah asal Yunani.

Nederlandsch Oost-Indie

Nah, baru sebutan inilah yang erat kaitannya dengan masa penjajahan Belanda selama 350 tahun lamanya  yaitu  “Nederlandsch Oost-Indie”  yang artinya Hindia Timur Belanda juga sering disingkat dengan penyebutan  “Nederlandsch Indie”  atau yang kita kenal dengan Hindia Belanda.   Untuk diketahui, bangsa Belanda pertama kalinya datang ke tanah Indonesia pada tahun 1596 di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Sejak saat itu, hingga sepanjang masa penjajahan, seluruh orang-orang Eropa menyebut tanah Indonesia sebagai Nederlandsch Oost-Indie.

Insulinde

“Insulinde” satu nama lain Indonesia  diberikan  Eduard Douwes Dekker (Multatuli)  tertulis dalam buku Max Havelaar yang dirilis 1860  kemudian  dipopulerkan  Professor P. J. Veth. Multatuli.   ‘’Insulinde’’   berasal dari perkataan  "Insulair",  "Insula"  dan "Indus",  "Insula" dalam bahasa latin berarti  "pulau" dan  "Indus" berarti "Hindia"  jadi  "Insulinde"  berarti  “ Pulau Hindia “.   Alasan Eduard memberi nama Insulinde karena ia tidak suka mendengar nama ‘’Nederlandsch Oost-Indie’’  yang diberikan  Belanda,  bahkan Eduard merasa jijik dengan nama tersebut dan  melihat perlakuan buruk Belanda yang tidak manusia  terhadap rakyat Indonesia.

The Malay Archipelago

Alfred Russel Wallace yang mempopulerkan nama ini  setelah ia berkunjung ke  Indonesia  tahun 1854-1682, meliputi daerah Malaysia, Singapura, Pilifina dan Indonesia.   Istilah The Malay Archipelago ini berasal dari Yunani,   "Malay" diartikan  "Melayu".    "Archipel" yang terdiri dari kata "Archi"  yang artinya “memerintah”  dan  “plagus”  yang artinya  "laut",  sehingga  The Malay Archipelago memiliki arti ‘’menguasai laut’’ atau  “kumpulan pulau-pulau Melayu”.

Zamrud Khatulistiwa atau The Emerald of Equator

Nama ini disematkan pada tanah Indonesia karena letak geografisnya yang  dilewati garis khatulistiwa, jika ditengo keseluruhan  gugusan kepulauan Indonesia ini didominasi warna hijau yang menyejukan dan diibaratkan sebagai Batu Zamrud atau Emerald.  Keindahan Indonesia ini juga pernah disampaikan oleh Eduard Douwes Dekker (Multatuli), seorang penulis Belanda abad ke-19 dalam salah satu suratnya yang menggambarkan keindahan alam tanah Indonesia.  (dr.GNFI, DiniNurhadiYasyi,26/01/2021)


 

 

Nama sebagai  pertanda dan gambaran.

Gugusan Indonesia  yang Indah dan Kaya memiliki banyak sebutan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...