Jumat, 31 Agustus 2018

TIM SEPAK TAKROW PUTRA INDONESIA MELAJU KE FINAL DAN TIM PUTRI MERAIH PERUNGU

NusanTaRa.Com
byFarhaMTukirmaN, 31/8/2018



Medali Emas akan menjadi milik  Indonesia, setidaknya demikian janji  tim sepak takraw putra Indonesia  yang akan memenangkan  laga  final di hari terakhir pertandingan Asian Games 2018 ketika melawan Jepang nanti, Sabtu, 1 September 2018 di Palembang.   Ungkapan Tim putra Indonesia tersebut setelah mereka berhasil mengalahkan  Singapura  2 – 0  di laga semi final  dengan perlawanan yang keras, Jumat, 31 Agustus 2018 Palembang. 

  Lawan kita Jepang, di atas kertas kita bisa menang atas tim ini  ”, Ujar SiDin Asnawi Abdulrahman  Ketua Umum Persatuan Sepak Takraw Indonesia.   Menurut Asnawi Abdulraman, pertandingan final quadran ini untuk merealisasikan targetnya meraih medali ema,  Kepercayaan itu bukan tanpa alasan, sebabnya pada pertandingan sebelumnya Indonesia selalu menang melawan Jepang  meski ia  juga  merasa  terkejut Jepang   dapat  melaju sampai ke final dan di semifinal, Jepang mampu mengalahkan tim Vietnam dengan 2-0.

Pertandingan Sepak Takrow sekarang sudah semakin seru dengan peserta dari berbagai manca Negara tidak seperti di tahun 1990 yang hanya di dominasi peserta Negara Asia tenggara.   KanciLLegenD  Pengamat  Takrow mengatakan  untuk menjadi Negara takrow yang kuat kita harus berlatih lebih keras dari dahulu dan dari perkembangan yang ada sekarang.    Hendaknya Tim Takrow Indonesia tidak menganggap enteng setiap lawan karena kemajuan olah raga cukup pesat, jika ingin jadi Juara  “, Ujar SiDin KanciLLegenD ketika sedang menyaksikan pertandingan Tim Putri Indonesia melawan  Vietnam.

  Tapi kita juga tak boleh meremehkan, bukti kemenangan melawan Vietnam itu adalah tanda mereka juga lawan kuat  ”, Ujar SiDin KanciLLegenD.     Banyaknya Tim baru yang bermunculan menurut sebagian kalangan tidak lepas dari  absennya Malaysia dan Thailand bermain di nomor itu,   sehingga   tim takraw semacam Jepang, Vietnam dan Singapura  dapat lebih mudah melaju berebut tiket final.    Hendaknya keberuntungan itu  dapat dimanfaatkan  Herson Muhamad dan kawan-kawan mampu memanfaatkan peluang  untuk menjadi juara ketika melawan Jepang nanti. 


Herson CS mampu mendominasi pertandingan dengan tidak memberi peluang  Singapura untuk menyerang  mulai dari set pertama dan dari poin satu hingga poin terakhir 21, sehinga skore terkunci pada 21 - 8.   Set kedua yang penuh gemuruuh sporter telah membuat Singapura kembali terkunci dan tak berdaya shingga game ini berakhir dengan skore  21 – 12  untuk kemenangan  Tim Takrow  Indonesia.

Disisi lain Tim sepak takraw Indonesia nomor quadran putri  gagal  mengiringi langkah tim quadran putra yang melaju ke final, tim  yang dimotori si kembar Lena-Leni itu kalah dari tim Vietnam 1-2 di semifinal, Jumat, 31 Agustus 2018 dan membuat Tim Putri Indonesia hanya meraih Medali Perengu.   Tekanan Vietnam sudah membuat tim Putri Indonesia kocar-kacir sejak awal,  Indonesia sempat unggul  19 – 17 namun  Vietnam memperkuat serangan hingga berakhir  skore  20 – 22,  set kedua  21 – 15  dan set ketiga  Vietnam unggul lagi hingga memenangkan pertarungan untuk melaju ke Final putri.

  Tim Jepang  Putra  memang tak sebesar Thailand kekuatannya,  tapi negera itu memiliki kelebihan, yakni ulet dalam permainan  ”, Ujar SiDin Herson.   Dengan tehnik Blok yang mirip cara Indonesia Jepang kemampuan mengeblok  kemampuan lawan dengan sangat bagus  dan kuat.    Pada final Sepak Takrow Putri,  Tim Vietnam akan melawan tim putri Thailand pada Sabtu, 1 September 2018 di Palembang  dan  Tim putra Indonesia akan berhadapan dengan Jepang di final quadran mulai pukul 12.30



Main Takrow di Dermaga,
Main Takrow permainan sehat dan bahagia.

Kamis, 30 Agustus 2018

8 PATUNG TERTINGGI DI DUNIA TERMASUK GARUDA WISNU KENCANA DI BALI

NusanTaRa.Com
byFarhaMTukirmaN, 25/5/2018.


Patung sebuah bentuk  yang umumnya terbuat dari Batu, Kayu, Semen, bESI, plastik dan lainnya yang dibuat untuk hiasan dan sebagai tempat sembahan dalam ukuran yang relatip kecil hingga beberapa meter ketinggiannya.   Akan menjadi lain bila ia dibangunan dalam bentuk yang lebih  besar terbuat dari Batu, Semen dan Besi bahkan menjadi sebuah monument untuk memperingati sesuatu, Ikon Kota, sebagai pusat kunjungan wisatawan serta di dalamnya terdapat berbagai faslitas  kegiatan seperti Perpustakaan, Gedung dan pusat hiburan, tentunya bangunan demikian memerlukan biaya besar dan ketinggian bangunan hingga mencapai ratusan meter.   Berikut ini  di muat delapan Patung tertinggi di dunia persi NusanTaRa.Com  :



1.  Patung  Spring Temple Buddha berada di Lushan County  Heanan China  dibangun sejak 1997 sampai 2008 ini memiliki ketinggian 153 meter,   seberat 1.000 ton dan menggunakan  1.100 potongan tembaga.    Patung  berwarna keemasan  ini tertinggi di dunia  dengan ketinggian  153 meter termasuk 20 meter alas bunga teratai, dan 25 meter pondasi patung, setiap tahunnya bangunan ini banyak dikunjungi manusia dari merata dunia.  

2.  Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang terletak di Pulau Dewata Bali daerah Badung selesai bulan Agustus 2018 dengan ketinggian 121 meter menjadi Patung tertinggi ke dua di dunia.   Monumen berupa Burung Garuda yang ditunggangi Dewa Wisnu awalnya merupakan Ide Seniman Bali    Nyoman Nuarta bersama Joop Ave    mantan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi RI.    Peletakan batu pertamanya dilaksanakan di kawasan taman kebudayaan di Bukit Ungasan, Jimbaran, pada tahun 1997 menjulang setinggi 121 meter,   material pembangunan patung  GWK dari beberapa negara seperti Jepang, negara-negara Eropa, hingga Amerika Latin.  


3.  Patung dengan ketinggian  116 meter, The Laykyun Sekkya Buddha,  terletak di Myanmar menempati urutan ke tiga tertinggi di dunia.  Patung ini terdiri dari dua patung satu berbaring dan satunya lagi berdiri  memiliki makna ritual agama masyarakat Myanmar, sangat menyedot perhatian masyarakat mancanedara dan lokal.   Patung Buddha Gautama dikawasan Reclining Buddha memiliki dasar bangunaan setinggi 14 meter.

4.  Patung  Ushiku Daibutsu Wajah Amida Nyorai yang lebih umum dikenal sebagai Sansekerta-Nya Amithaba, adalah patung tertinggi ke empat di dunia,   pembangunan patung yang terletak di Jepang ini berlangsung sejak 1995 hingga 2002.  Ushiku menjadi patung tertinggi keempat  di dunia dengan ketinggian 110 meter terletak di prefektur Ibaraki, berwarna  abu-abu gelap, patung ini jika diukur dari pondasinyya berupa Bunga Teratai tempatnya bediri setinggi 10 meter maka ketinggian totalnya 120 meter.

5.  Patung  Guan Yin of South Sea of Sanya atau Patung Dewi Kwan Imm  menghadap kelaut China Selatan.   Patung berada dipinggiran perairan sebagai lambang dari keberkahan dan perlindungan terhadap daerah di sekelilingnya.  Patung berwarna putih dengan tokoh yang digambarkan berada di atas teratai ini dibangun pada tahun 2005  tinggi total adalah 135 meter, tinggi Patung 108 meter pondasi teratai 27 meter.


6.  Patung berikutnya adalah Peter The Great yang berada di Rusia,  patung tersebut memiliki ukuran tinggi total 96 meter. Patung  ini pada saat malam hari akan diterangi sunar lampu yang membuatnya terlihat semakin magis dan menjadi salah satu kebanggaan warga Rusia khususnya kota Moskow dimana patung tersebut berada.     Patung Peter The Great dibangun pada tahun 1997 yang dibangun sebagai bentuk peringatan atas hari jadi angkatan laut Rusia yang ke-300. Namun patung tersebut awalnya mendapatkan banyak penolakan pasalnya diketahui bahwa desainnya adalah hasil modifikasi dari patung yang sejatinya akan digunakan sebagai peringatan 500 tahun pelayaran Christopher Columbus namun gagal diwujudkan.

7.  Patung Liberty Berada di New York, Amerika Serikat, patung Liberty memiliki tinggi 93 meter. Filosofi pembangunan patung ini adalah sebagai simbol kebebasan dan demokrasi oleh seniman dari Francis.  Selesai dibangun pada 1886 pada 1924 Liberty dinobatkan sebagai Monumen Nasional  Amerika Serorikat berdiri di siring muara sungai di New York. 

8.  The Motherland Calls Berdiri setinggi 85 meter, monumen ini merupakan tengara di Rusia. Bentuknya memperlihatkan seorang wanita bersayap yang memegang pedang tinggi-tinggi. Patung ini dibangun untuk memperingati pengorbanan tentara Soviet dalam Pertempuran Stalingrad pada Perang Dunia Kedua. 
Patung berdiri disudut Kota,
Patung megah kebesaran budaya bangsa.

Rabu, 22 Agustus 2018

WARGA NUSANTARA YANG PERTAMA NAIK HAJI KE MEKKAH !!!!!!!

NusanTaRa.Com
byMuhammaDBakkaranG, 02/7/2018


Menurut M. Shaleh Putuhena dalam Historiografi Haji Indonesia, barangkali orang-orang Nusantara yang pertama menunaikan ibadah haji adalah mereka yang pernah dilihat  Ludovico di Varthema  seorang Roma pertama yang mengunjungi Mekah pada 1503,  ketika itu ia melihat jamaah haji dari kepulauan Nusantara  yang dia sebut  “ India Timur Kecil ”.   Sebuah sumber dari Venesia  bahwa pada 1556 dan 1566, terdapat lima buah kapal dagang dari Aceh yang berlabuh di Jeddah lolos hadangan portugis dan kemudian menyempatkan diri  ke Mekkah (Azra: 1994).    Tetapi, mereka bukan jemaah haji yang sengaja berangkat dari Nusantara untuk melaksanakan ibadah haji,  melainkan  pedagang, utusan sultan, dan pelayar yang berlabuh di Jedah dan berkesempatan untuk berkunjung ke Mekah  ”, Ujar SiDin Shaleh. 

Kota Mekkah terbilang sebuah kota yang memiliki daya tarik magis sejak dahulu kala terlebih bagi ummat Islam yang menjadikannya salah satu rukun imannya yaitu “ Menunaikan Ibadah Haji ke Mekkah bagi Yang mampu “ serta merupakan kota kelahiran Nabi Muhammad yang menyebarkan risalah agama Islam.   Daya tarik lain  Mekah  disebut “ kota para nabi ”,  Adam ialah nabi pertama yang menapakkan kakinya di Mekah,    Ia menunaikan haji di kota itu dan mendoakan keturunannya agar dosa-dosanya diampuni  ”,  Ujar SiDin  Zuhairi Misrawi  intelektual muda Nahdlatul Ulama dan penulis buku soal Mekah. Beberapa nabi yang meninggal di Mekah di antaranya Nuh, Hud, Syua’ib, dan Shaleh. 

Nabi Ibrahim memiliki jasa dan sejarah monumental pada perkembangan kota Mekah karena  bersama anaknya Ismail ia membangun Kabah atau rumah Allah (Baitullah) yang menjadi tempat peribadatan resmi bagi beberapa Agama Samawi dan beberapa Kepercayaan budaya arab.   Pasca-Ibrahim, Mekah dikuasai kabilah Jurhum dari Yaman, lalu digantikan kabilah Khuza’a. Penggantinya yang berkuasa paling lama adalah kabilah Quraisy yang dipimpin Qushay, leluhur Nabi Muhammad yang kemudian meneruskan jejak perjuangan Nabi Ibrahim memuliakan Ka’bah sebagai tempat peribadatan kepada Allah.

Ketertarikan warga Nusantara sudah tumbuh sejak Islam mulai menapak bumi Nusantara di abad ke-7 yang dibawakan bangsa Arab khususnya dari Mekkah (ujar Hamka) karena dalam ajarannya mencantumkan kewajiban untuk mengunjungi Mekkah,  sebagaimana isi sebuah naskah kuno dari Cina yang menyebutkan, sekelompok bangsa Arab telah bermukim di kawasan Pantai Barat Sumatera (tepatnya di Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara) pada 625 M (Hamka, Sejarah Umat Islam, 1997).     Perjalanan ke Mekkah khususnya untuk menunaikan ibadah haji (pilgrimage)  dalam agama Islam bukanlah sekedar berjalan-jalan menikmati keindahan tanah Arab,  tapi perjalanan untuk memenuhi rukun Islam kelima yang meliputi mengunjungi beberapa tempat dan melaksanakan beberapa kegiatan ritual yang telah ditentukan dalam ajaran agama Islam  untuk mendapat Ridho  Allah sebagai yang disembah dan penyempurnaan keimanan ummat Islam pada rabbinya. 

Sejarah kedatangan bangsa Nusantara ke Mekkah bermula  sejak  abad XVI dan ketika arus pelayaran perdagangan dari Timur Tengah ke Nusantara mulai surut akibat serangan armada perdagangan Portugis di Samudera Hindia, justru arus perdagangan dari Nusantara melalui Samudera Hindia baru dimulai,  Menurut P.M Holt (1970).   Peranan pedagang Arab yang sebelumnya mendominasi jalur pedagangan Samudera Hindia berpusat di Malaka, tapi setelah ditaklukkan Portugis tahun 1511 beralih ke tangan pedagang Nusantara yang  ada di Pasai (Aceh) atau daerah pelabuhan lainnya.    

Sejak abad XVII, penduduk pribumi Nusantara mulai banyak berkelana menuntut ilmu ke Haramain sambil melaksanakan ibadah haji, meskipun pada awalnya tujuan mereka adalah untuk berdagang atau menuntut ilmu. Mereka inilah yang kemudian dianggap sebagai angkatan perintis haji Indonesia.    Kerajaan Atjeh dan Johor Malaysia juga mencatat perjalanan haji di abad 16 dan 17 yang begitu sulit. Demikian juga di Banten. Pada tahun 1671 sebelum mengirimkan utusan ke Inggris, Sultan Ageng Tirtayasa mengirimkan putranya, Sultan Abdul Kahar, ke Mekah untuk menemui Sultan Mekah sambil melaksanakan ibadah haji, lalu melanjutkan perjalanan ke Turki. Karena kunjungannya ke Mekah dan menunaikan ibadah haji, Abdul Kahar kemudian dikenal dengan sebutan Sultan Haji.

Mengungkapkan sejarah Warga Nusantara yang pertama ke Mekkah tetap masih menjadi satu pembicaraan yang berkepanjangan, selain mendapatkan informasi dari Barat yang terlebih dahulu menginjakkan kakinya di Timur Tengah,  tentunya kita juga tak lepas dari kisah-kisah dari Kesultanan yang juga berkisah tentang Haji seperti Sunan Gunung Jati, Sultan Agung Tirtayasa, Haji Purwa, Walasungsang dan Rarasantang dan lainnya, ternyata catatan waktunya lebih awal dari temuan kalangan Barat.   Menurut sumber-sumber tradisional Jawa, Nurullah dengan julukan Syarif Hidayatullah alias Sunan Gunung Jati, berangkat ke Makkah sebagai Diplomat untuk meminta bantuan pada Turki Usmania yang berkuasa disana,  setelah Pasai (kota kelahirannya), ditaklukkan oleh Portugis pada 1521.   Selama di Kota Suci  selama tiga tahun ia  telah melaksanakan rukun Islam yang kelima, haji dan menuntut ilmu.   Sekembali dari Mekkah, dia berangkat ke Demak untuk bersama penguasa setempat menyerang kerajaan Hindu-Buddha, Pajajaran, di Banten dan merebut pelabuhan utamanya, Sunda Kelapa.

Prof. Dadan Wildan Anas  dalam naskah Carita Parahiyangan bahwa pemeluk agama Islam yang pertama kali di tanah Sunda adalah Bratalegawa putra kedua Prabu Guru Pangandiparamarta Jayadewabrata penguasa kerajaan Galuh (1357-1371),  Ia menjadi raja menggantikan abangnya   Prabu Maharaja (1350-1357) yang gugur dalam perang Bubat.   Sebelmnya  Bratalegawa memilih hidup  sebagai   saudagar dan sering  berlayar  ke Sumatra, Cina, India, Srilanka, Iran, bahkan sampai ke negeri Arab.  Ia menikah dengan  muslimah dari Gujarat  Farhana binti Muhammad yang membuatnya  memeluk Islam. Sebagai orang yang pertama kali menunaikan ibadah haji di kerajaan Galuh, ia dikenal dengan sebutan Haji Purwa.

Syekh Yusuf Al-Makkassaris seorang ulama, negarawan dan putra kerajaan Gowa Makassar tercatat pernah melakoni perjalanan haji ke Mekkah sejak tahun 1645-1670,  sebelumnya ia menyinggahi Banten 1644,  Aceh 1645, Saylan 1649.    Perjalanan hajinya inipun bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan agamanya di beberapa perguruan yang ada di sana, seperti memperdalam Tarekat Nagsyabandiyah, Tarekat Assadah Al-Ba’alawiyah, Tarekat Satariyah, Tarekat Al-Khalwatiyah Al-Quraisyi dan masih banyak lainnya.   "  Haji bukan saja tuntunan iman bagi ummat Islam lebih jauh dari it telah tumbuh menjadi budaya Nusantara, ini ditandai dengan berbagai acara dalam pelaksanaan haji yang hanya ditemukan di Nusantara seperti acara selamatan dsbg  ", Ujar SiDin Ustat Muslimin Legenda pengamat Islam.

Naskah Kuno Carita Purwaka Caruban Nagari,  naskah-naskah tradisi Cirebon dan Babad Cirebon,   dalam naskah-naskah  tersebut  bahwa  Raden Walangsungsang bersama adiknya Rarasantang keduanya  putra Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran, dan pernah berguru agama Islam kepada Syekh Datuk Kahpi  di Gunung Amparan Jati Cirebon.   Walangsungsang bersama  Rarasantang berangkat ke Mekah sekitar  tahun 1446-1447  (seabad setelah Bratalegawa  menunaikan ibadah haji).     Dalam perjalanan ibadah haji  Rarasantang dinikahi oleh Syarif Abdullah, Sultan Mesir dari Dinasti Fatimiyah dan berputra dua orang yaitu Syarif Hidayatullah (1448) dan Syarif Arifin (1450)  dan  Sebagai  haji, nama  Walangsungsang menjadi Haji Abdullah Iman  dan  Rarasantang menjadi  Hajjah Syarifah Mudaim.

Agus Sunyoto (Sejarawan Islam) mengatakan geliat haji di Nusantara semakin meningkat di saat kongsi dagang Hindia Timur Belanda (VOC) membuka penyelenggaraan haji secara berjemaah dengan mengerahkan aset kapal yang dimilikinya. Peristiwa ini, kata dia, mulai berlangsung di saat VOC melihat peluang besar atas rencana dibukanya Terusan Suez pada 1869.  "  Sejak akhir abad 17 itulah tercatat Mukimin Nusantara mulai menginjakkan kakinya di Mekkah dan Madinah untuk berhaji  ", Ujar SiDin Agus, Selasa (30/8/2016).   Setelah VOC runtuh  penyelenggaraan haji diambil alih pemerintah kolonial Belanda dengan biaya   masing-masing calon haji  harus membayar  f282,99 (gulden) untuk tiket pulang-pergi dan f322,99  hanya membeli tiket sekali jalan.   

Perjalanan Haji zaman dahulu tidaklah semudah sekarang hanya dalam 48 jam dengan pesawat, Jemaah sudah berada di Mekkah, zaman dahulu orang naik haji dapat memakan waktu sampai dua tahun,  waktu pelayaran memakan waktu  6 bulan serta menyinggahi  beberapa kota seperti Singapura, Malaka, Aceh, Kota Serilangka dan India (Gujarat), Yaman dan lainnya.  Hal lain yang menjadi pertimbangan untuk berangkat  berhaji  musim badai dalam pelayaran, banyaknya Bajak laut dan bekal yang dibawa para Jemaah saat menunaikan tuntan Agama tersebut,  sangkin beratnya perjalanan ini terkadang ada Jemaah yang terpaksa tinggal dan menetap disuatu daerah dan tak jarang meninggal dalam perjalanan.

Dengan perkiraan jumlah penduduk dunia yang beragama Islam 1,6 milyar dan Indonesia 190 juta maka jumlah Jemaah Haji pertahunya di Ka’bah dapat mencapai 2 juta ummat Islam dan Jemaah Haji Indonesia mencapai 600 ribu Jemaah yang terbanyak, jumlah ini belum termasuk Jemaah Haji ……   alias haji Travel.   Perjalanan hajipun menuju Mekkah menggunakan berbagai kendaraan Pesawat, Kapal Laut, Mobil bahkan jalan kaki berjalan dengan lancar karena semakin membaiknya pelayanan publik disetiap Negara.   Biaya perjalanan haji  yang diselenggarakan Pemerintah dan swasta serta jenis pelayanan sangat berbeda, untuk pelayanan pemerintah per orangnya sekitar Rp 23 juta.


LaDollah Naik Hajii Geeeeerr,
Naik Haji dahulunye  Paki Perahu Layar.







SEJARAH MASJID AGUNG SANG CIPTO RASA DIBANGUN WALI SONGO PADA ZAMANNYA, MESJID TERTUA DAN PERNAH DIBANGUN SATU MALAM !

NusaNTaRa.Com  byBambanGBiunG,   S   a   b   t   u,    2   7    A   p   r   i   l     2   0   2   4 Masjid Agung Sang Cipto Rasa di Cirebo...