Kamis, 30 September 2021

KAMPUNG RUMPUT LAUT MAMOLO NUNUKAN DI PERBATASAN, PRODUKSI RUMPUT LAUT 3.500 Ton/Bln.

NusaNTaRa.Com

byLaDollaHBantA,    J  u  m ‘ a  t,     1   3      A  g  u  s  t  u  s      2  0  2  1

Penjemuran Rumput Laut di Mamolo

Memasuki Mamolo Kel. Tanjung Harapan Nunukan sentra produksi Rumput Laut yang berada disepanjang jeramba di pesisir pantai,  berawal  dengan  melewati satu gapura yang bertuliskan   “ SELAMAT DATANG DI KAMPUNG RUMPUT LAUT MAMOLO “  yang berada di depan Jeramba (jembatan)  pemukiman.   Di bagian depan terlihat beberapa  took-toko kecil ,   beberapa gudang yang dipenuhi karung plastik yang berisi Rumput laut yang telah di keringkan  berwarna kecoklatan   dan keluar masuknya beberapa truck yang memuat karung Rumput Laut untuk di bawah  kepelabuhan besar Nunukan TUNON TAKA.

Memasuki perkampungan Mamolo kita akan melintasi Jeramba  kayu yang telah di semenisasi dibagian atasnya sepanjang sekitar 300 meter menjorok kelaut dan beberapa cabang kearah samping,  disisi Jeramba inilah akan terlihat rumah-rumah para Nelayan Rumput Laut berdiri rapat yang terbuat dari kayu.    Buntalan tali plastik  tempat mengikat rumput laut dan botol plastik Pengapung  sarana budidaya rumput laut terlihat berserakan dibeberapa rumah nelayan serta motor-motor yang parkir membuat keadaan jeramba tersebut menjadi sempit.

Melewati   Jeramba utama selebar 2,5 meter,  20 meter kemudian  belok kiri menuju Tempat penjemuran Rumput laut yang terdiri dari beberapa petakan  yang  berlantaikan kayu seluas  40 – 20 meter porsogi.  Dipetakan terlihat banyak rumput laut yang dalam proses penjemuran  baik    Penjemuran Gantung  dan  maupun dihamparan lantai,  serta bebarapa nelayan yang membolak balik jemurannya,  La Bendol salah satu nelayan tersebut berkata    Penjemuran ini harus dilakukan dengan baik agar diperoleh hasil baik yaitu 15 % kandungan airnya.  Hasil yang baik akan berharga baik saat ini sekitar  Rp 16.000 per kg pak  “. 

Bersama Pak LaBendol  kami kembali menuju Jeramba Utama menuju ujung pemukiman Mamolo, sambil mendengarkan ocehan Pak LaBendol kami melewati perumahan di sisi Jeramba  yang terkadang berhias jualan kecil dan kesiapan para nelayan untuk bekerja.      Masa Budidaya Rumput laut yang banyak di sini Euchema cattoni sp  sekitar  1,8 bulan hingga 2,7 bulan  “,   Ujar SiDing LaBendol dengan Soppengernya (Jumawanya) sambil kami bercanda dengan beberapa nelayan yang kami temui dalam perjanan termasuk pak Kamaruddin Ketua Asosiasi Pedagang Rumput Laut Nunukan.

Setiap bulannya, sentra produksi rumput laut Kampung Mamolo di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara bisa memproduksi hingga 3.500 ton rumput laut,  sayangnya dengan produksi sebanyak itu pemasaran khusus  untuk ekspor  sentra produksi rumput laut ini masih mengandalkan kota lain.     Saat ini, rumput laut dari Kampung Malomo masih mengirim produk rumput laut hasil panennya ke kota lain seperi Pare-pare, Makassar  hingga Surabaya,  kemudian  baru rumput laut itu diekspor ke berbagai negara khususnya Singapura dan China.

"  Harapannya kami, Kabupaten Nunukan ini bisa langsung ekspor sendiri. Jadi kami panen, baik mentah atau diolah jadi produk setengah jadi, langsung diekspor. Jadi nggak perlu dikirim lagi ke Makassar atau Surabaya  ",  Ujar SiDin Kamarudin  Ketua Asosiasi Pedagang Rumput Laut Nunukan.   Ia melanjutkan, budidaya rumput laut jadi unggulan para petani di Demplot Budidaya Rumput Laut Kelompok Makmur Binaan Kodim 0911/Nunukan itu. Sentra produksi ini melibatkan sedikitnya  4.000 orang yang secara resmi terdaftar di kelompok tani rumput laut tersebut. 

Diujung Jembatan yang bercat Putih terlihat beberapa pondok Penjemuran yang saling berhubungan dengan berbagai kesibukan ada yang menjemur dan ada yang membersihkan hasil panen sambil bersenda membuat kondisi ini menjadi asik buat rekreasi,  terlebih didekat sini ada Caffee kecil yang menyajikan minuman segar dan tempat berfoto Selfi.      Di kawasan pemukiman Jeramba Mamolo ini terdapat  sekitar 400 rumah  dan sekitar  80 pondok penjemuran  “,   Ujar SiDin  LaBendol sambil berlari menuju kesatu tempat yang bertuliskan     SELAMAT  DATANG DI SENTRAL RUMPUT LAUT  MAMOLO  “ disamping Caffee  dan minta dipoto, kkliiiikkkk.

Di ujung Jeramba ini terdapat  Koperasi para nelayan yang melayani kebutuhan para anggota untuk usahanya dan kebutuhan sehari-hari dan sebuah Rumah Kaca berbentuk semi lingkaran bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan P Rakyat RI.   Dari ujung jembatan ini juga kita dapat menyaksikan hamparan bentangan budidaya Rumput Laut dengan botol-botol pastik mengapung sepanjang  25-30 meter  setiap petak terisi  30 – 60 bentangan.   Satu bentangan dapat menghasilkan sekitar 25 kg rumput laut basah atau 3-4 kg rumput laut kering  tambah  LaBendol sambil mengusap basah mulutnya sambil menunjuk pulau didepan jembatan P Sebatik yang berbatasan Malaysia.

Menyaksikan panorama ini saya berpikir di hati,  Indonesia  yang berada di tiga karang (coral triangle) dunia,   memiliki  550 jenis varian rumput laut bernilai ekonomis tinggi.  Termasuk,  diantaranya  adalah jenis rumput laut bernilai tinggi, Eucheuma cottoni dan Gracilaria spp  yang diperkirakan nilai total potensinya di Indonesia mencapai USD10 miliar per tahun.    Berdasarkan data  Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) pada 2019 dengan nilai mencapai USD324,34 juta, Indonesia menjadi produsen nomor satu di dunia untuk rumput kaut jenis Eucheuma cottoni dan menguasai lebih dari 80 persen pasokan untuk dunia, semoga kita dapat bersyukur  dan enjaganya dengan baik,  aminnn.

Tanaman diikat di tabur di laut,

Kampung  Mamolo jadi percontohan Nelayan Rumput Laut.




Rabu, 29 September 2021

“ORANG LAUT”, PENDUDUK ASLI SINGAPURA YANG TERLUPAKAN MENYISAHKAN BUDAYA MAKANANNYA.

NusaNTaRa.Com

byThEGreaTBriteN,   S e l a s a,    1  4      S  e  p  t  e  m  b  e  r     2  0  2  1

Suku "Orang Laut" Singapura

Suku Laut sering kita temukan diberbagai belahan bumi Nusantara yang umumnya hidup dalam ketermarginalan kehidupan entah mereka itu serumpun dalam arti khusus atau tidak,  Tak terkecuali di Singapura Negara kecil dan termaju di Asia Tenggara, mereka masih ditemukan meski dalam kondisi yang jauh dari originalitasnya karena kemajuan dan pembauran dengan suku yang Melayu dan pendatang yang lebih maju.   Keberadaan mereka yang  terAsimilasikan  dengan budaya  Melayu  dan kehilangan  bahasa aslinya, membuat turunan pengembara suku laut  yang masih ada  menghidupkan kembali budaya mereka melalui makanan.

Mendiang bibinya Asnida Daud  yang  selalu menjanjikan sajian yang menggiurkan, dengan seluruh anggota keluarga duduk bersila di lantai dan makan dengan tangan seperti biasa dan  penyaji  beragam hidangan,  diantaranya asam pedas (sup ikan asam dan pedas) yang dibuat dengan Ikan Pari menjadi   teman sempurna untuk sepiring nasi putih lembut,     Asnida terus membuat makanan dengan satu cara yang dia tahu,  ini  telah dilakukan Asnida bertahun-tahun setelah bibinya pindah ke apartemen kecil di Clementi, sebuah kawasan perumahan di barat daya Singapura, jauh dari desa di tepi Pulau Sudong, tempat dia dulu tinggal,

Masakan Cumi suku Orang Laut  Singapura

Pulau Sudong  dilepas pantai selatan Singapura sekarang merupakan daerah pelatihan militer,  dulunya  merupakan  kawasan  pemukiman  bagi Orang Laut  (bahasa Melayu untuk "manusia laut"),  merekalah penduduk asli dan diyakini sebagai penduduk pertama Singapura.    Penyebutan paling awal tentang kelompok pengembara laut ini berasal dari sebuah buku seorang pelancong China ke Singapura pada abad ke-14, ratusan tahun sebelum kedatangan Inggris pada 1819.  Suku Orang Laut Singapura termasuk Orang Seletar yang tinggal di hutan bakau dekat Sungai Seletar, Orang Biduanda Kallang dari Sungai Kallang, Orang Gelam di akhir Sungai Singapura  dan Orang Selat dari Kepulauan Selatan.

Ibunya Asnida adalah Orang Laut  seperti suku Orang Galang di Indonesia, mereka pernah tersohor sebagai pendayung bagi Sultan Palembang.   Ketika saya berbincang dengan Asnida, yang kini menjadi pendidik dan pembela pelestarian warisan Orang Laut, saya bisa merasakan kegembiraannya saat mengingat kenangan manis memakan asam pedas semasa remaja,  dia mengatakan bahwa,   yang menonjol dari asam pedas di pulau utama, karena dibumbui dengan lada hitam yang dihancurkan menggunakan batu giling tradisional  “.

Bagaimana kampung terakhir di Singapura mencoba bertahan di tengah modernism,  Orang Laut secara tradisional hidup dari laut,  mencari makan dan berburu di hutan bakau, memancing di sungai dan laut, lalu beralih ke tanaman dan makanan laut saat mengobati penyakit dan cedera,  jadi  makanan lebih dari sekedar rezeki tetapi cara hidup.   Seiring waktu, dengan pembongkaran desa mereka dan perpindahan ke perumahan umum dari tahun 1960-an hingga 1990-an karena industrialisasi Singapura, Orang Laut menjadi terbiasa dengan perkotaan.

Sebagian besar mereka lantas diidentifikasi sebagai Melayu, sebuah kelompok etnis di Singapura yang mencakup masyarakat adat termasuk orang-orang dari Kepulauan Indonesia,  belakangan juga penganut Islam.   Demikian pula masakan Orang Laut, yang dicirikan oleh makanan laut segar yang diperoleh dengan metode penangkapan ikan tradisional dan dimasak sederhana dengan bumbu, ini semuanya hilang kedalam variasi makanan orang melayu, bahkan makanan mereka sudah tidak dikenal pasti  oleh keturunan Orang Laut itu sendiri.

Firdaus Sani cemas warisan budaya yang kaya ini akan hilang,  kemudian generasi keempat Orang Laut ini lalu memutuskan membuka  Warung Orang Laut Singapore tahun lalu, sebuah bisnis pengiriman makanan rumahan yang berfungsi ganda  sebagai inisiatif untuk membagikan budaya sekaligus penghormatan atas cara hidup tradisional komunitasnya.   "  Banyak makanan kami yang hilang dimakan waktu atau dianggap tidak unik  "  dan tambahnya Laji   "  Pencarian saya adalah untuk membagikan masakan Orang Laut kepada dunia dan membantu budaya ini menemukan tempatnya di peta makanan Singapura  ",  Ujar SiDin Firdaus Sani dengan Soppenger (jumawanya).

Ketika Firdaus dewasa ia tidak mengerti mengapa sotong hitam buatan keluarganya terasa berbeda dari yang dijual di warung makan Melayu.  Akhirnya ia memahami  bahwa  buatan keluarganya menggunakan Nos jenis  cumi-cumi yang lebih lebar dan panjang ketimbang cumi-cumi biasa dengan kandungan tinta paling banyak.   Ia mengetahuinya  saat  tinggal di Pulau Semakau,  pulau yang tidak jauh dari Pulau Sudong dan kini Semakau  oleh  pemerintah Singapura  dijadikan  pusat tempat pembuangan sampah.

"  Kami mencoba mempertahankan masakan kami dengan menggunakan metode memasak tradisional serta menghormati  resep kami, bagaimana makanan harus  sajikan dan mengapa beberapa binatang laut harus dimasak dengan cara-cara tertentu serta binatang unik lain seperti  Buntal, Sifut Rangga (keong laba-laba) dam moluska    ",  Ujar SiDim Firdaus.   Di keluarga Firdaus, ikan buntal dimasak dengan gaya "kerabu",   ikan  direbus  dicampur dengan kangkung dan serai lalu ditumis dengan pasta cabai kering, bawang putih, terasi, bawang merah dan lada hitam.

Waktu memasaknya sekitar satu hari,   mulai  dari mengulitinya, membagi bagian yang dapat dimakan dan membuang racunnya, semua dapat dimakan kecuali kulitnya, usus dibersihkan secara menyeluruh kemudian dikepang agar tidak pecah selama proses perebusan yang akan berlangsung selama berjam-jam  dan setelah direbus, tulang dibuang dan bagian seperti jeroan dan insang diiris tipis-tipis untuk dimasak.  Karena standar keamanan pangan Singapura yang ketat membuat Firdaus hampir tidak bisa menjual hidangan ikan ini. Dia hanya menawarkan hidangan tradisional lainnya seperti sotong hitam dan gulai nenas (nanas dalam kaldu udang) yang dimasak oleh ibu dan bibinya.

Firdaus dalam memenuhi pesanan kulinernya dalam satu peket dilengkapi  kartu pos berisi foto keluarga lama dan catatan yang menjelaskan hidangan dan detail anekdot kehidupan di Pulau Semakau (orang laut).   Perpindahan dan asimilasi  mengarah pada dekulturasi,  membuat sulit mendefenisikan  tempat fisik khas atau bahasa mendefinisikan identitas budaya Orang Laut dan mungkin hanya  makanan  dari sedikit hal yang tersisa dari budayanya.  "  Hanya tersisa keturunan Orang Laut di Singapura hari ini   ",   Ujar SiGaluH  Viviennee Wee antropolog penelitian lapangan terhadap masyarakat adat di Singapura dan Kepulauan Riau.   "  Tidak ada lagi konteks kesukuan. Generasi muda hanya memiliki ingatan generasi tua   ",  Ujarnya menambahkan.

Asnida Daud juga  mempelajari masakan Orang Laut yang dianggap memiliki manfaat kesehatan.  Menyajikan bubur dengan timun laut  setelah  melahirkan,  Sementara  nenek  Firdaus yang seorang bidan kerap membuat salad teripang mentah dengan buah cermai, asam jawa, cabai kering, terasi  dan kelapa goreng.   "  Makanan Orang Laut bukan hanya tentang kelangsungan hidup, tetapi salah satu cara nyata untuk mengekspresikan identitas kami   ",  Ujar SiGaluH  Asnida Daud  dan menambahkan,  "  Hidangan kami mencerminkan pengetahuan dan pengalaman  kami.  Misalnya, penggunaan asam jawa dalam asam pedas bukanlah suatu kebetulan.   Asam jawa memiliki sifat antibakteri  dan rasanya yang manis dan asam melengkapi rasa ikan, sumber utama protein Orang Laut  ", 

Bagi Mohamed Shahrom Bin Mohd Taha, cara hidup Orang Laut mengisyaratkan bagaimana kita bisa hidup lebih berkelanjutan juga.   "  Makanan adalah hadiah dari laut. Hormati laut dan jangan memancing secara berlebihan   ",   Ujar SiDin M Shahrom  guru sejarah yang neneknya Orang Laut, dari suku Orang Biduanda Kallang dan Bintan Penaung itu dan menambahkan,   "  Hari ini kami sangat terputus dari rantai makanan kami. Saya tidak memancing tetapi saya membawa anak-anak saya berjalan-jalan di pasang surut, dan liburan kami dihabiskan di laut  ".

"  Mengingat bahwa Orang Laut adalah penduduk asli Singapura, kisah mereka,  termasuk masakan mereka, adalah suatu hal yang lebih penting untuk diceritakan karena hal itu menangkap momen dalam waktu di dalam sejarah Singapura  ".    Warga Singapura sangat ingin mempelajari lebih banyak,   sejak buku Orang Laut Singapore diluncurkan pada Agustus 2020, pesanan mingguan meningkat lebih dari tiga kali lipat  di karenakan  larangan makan di tempat bahkan Kedutaan Besar ESTONIA di Singapura baru-baru ini memesan untuk Presiden ESTONIA yang baru perttama kalinya berkunjung ke Singapura.

Dalam upayanya untuk mempopulerkan masakan Orang Laut,  Firdaus  Sani sekarang mengabdikan  penuh waktunya  untuk Orang Laut Singapura, dengan mimpi menerbitkan buku dan membuka ruang yang tidak hanya menyajikan makanan Orang Laut, tetapi juga berbagi cerita dan tradisi.   Ini adalah tambahan tepat waktu untuk makanan lokal, mendorong makan bersama dengan orang-orang terkasih ketika banyak yang merasakan efek isolasi sosial saat pandemi berlangsung - dan memulai percakapan yang sudah lama tertunda tentang Orang Laut Singapura, satu kali makan pada satu waktu.

Orang Laut Selatar Singapura

Orang laut  terhimpit dibangunan Singapura,

Kuliner Orang Laut masih ditemukan  di Singapura.



Selasa, 28 September 2021

BUPATI TRENGGALEK TOLAK BEROPERASI PERTAMBANGAN EMAS DI WILAYAHNYA

NusaNTaRa.Com

ByMuhammaDBakkaranG,   J  u  m ‘ a  t,   2  4    S  e  p  t  e  m  b  e  r    2  0  2  1

Bupati Trenggalek Muh. Nur Arifin atau  Gus Ipin

Bupati Trenggalek  M Nur Arifin  berkomitmen tetap menolak rencana penambangan emas PT. Sumber Mineral Nusantara (SMN) di wilayahnya  dan siap pasang badan agar kabupaten ini tak rusak oleh tambang emas.    Seiring dengan menguatnya  penolakan  masyarakat  terhadap perusahaan tambang emas yang akan beroperasi di Trenggalek,      Saya siap pasang badan. Bahkan dikurung pun saya siap untuk menolak tambang ini   ”,   Ujar SiDin M Nur Arifin dalam diskusi publik Aliansi Rakyat Trenggalek (ART),  September lalu.

Bukan hanya lisan. Penolakan bupati atas rencana penambangan emas SMN  tidak hanya dengan lisan tapi juga telah  disampaikan secara tertulis kepada Dirjen Minerba, Kementerian Energi dan Sumber Daya MIneral di Jakarta,  tertanggal  18 Mei lalu,  berisi  Gus Ipin meminta izin operasi produksi SMN dikaji ulang  atau dibatalkan.   Pada salinan surat bernomor: 500/1180/406.002.1/2001, surat tersebut memuat  beberapa pertimbangan yang menjadi dasar Bupati Trenggalek mengirim surat ini, antara lain SMN dinilai tak komitmen dan taat terhadap mekanisme, sistem dan prosedur perizinan.

Bupati bilang, sesuai Peraturan Gubernur Nomor 49/2016 tentang Pedoman Pemberian Izin Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, bahwa izin produksi akan diberikan setelah pemohon menyerahkan bukti pembayaran jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang.    Kenyataannya, sampai surat dibuat, SMN belum menyelesaikan pembayaran kedua jaminan ini,   padahal, izin sudah keluar sejak 29 Juni 2019. Masalah lain, katanya, penerbitan IUP produksi SMN itu juga tidak sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 15/2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayang Trenggalek 2012-2032.

Potensi emas di Trenggalek membuat sejumlah pihak kepincut untuk melabor  bahkan   seorang petinggi tentara di Jakarta   sempat menemuinya untuk membawa pesan khusus  untuk  berinvestasi di tambang emas Trenggalek,     Banyak yang bilang, ngajak untuk studi banding melihat lokasi green mining, tambang yang baik seperti apa. Mana coba ada tambang yang green? Mana ada contoh kegiatan tambang lestari dan berkelanjutan. Tidak ada. Ini yang menegaskan saya untuk menolak  ”,  Ujar SiDin Gus Ipin.    Gus Ipin, sapaan akrab bupati mengatakan kehadiran tambang berskala besar, termasuk emas hanya akan menyengsarakan rakyat Trenggalek  karena  para petani,  pengelola hutan  akan banyak kehilangan pekerjaan  dan dipastikan  sumber-sumber air  banyak mati.

Ketentuan yang dilanggar berkaitan Ketentuan Umum Peraturan Zonasi, terutama pada kawasan yang memiliki fungsi lindung  yakni, hutan lindung, kawasan lindung karst, kawasan rawan longsor dan sempadan sungai.    Selain itu, izin produksi SMN seluas 12.833,57 hektar juga dinilai tidak mempertimbangkan dampak social,   berada pada kawasan budidaya, tempat aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat,   berada di permukiman perdesaan, permukiman perkotaan, tegalan atau ladang, perkebunan, hutan rakyat, dan sawah tadah hujan  serta  lokasi itu tepat berada di kawasan lindung karst seluas 1.000 ha.

Surat itu dia kirimkan menyusul muncul desakan dari berbagai elemen di Trenggalek yang menolak pertambangan SMN, seperti dari elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Trenggalek (ATR),     Berdasar uraian-uraian itu, kami minta kepada KESDM, khusus Dirjen Minerba mengkaji ulang atau membatalkan IUP SMN   ”,   Ujar SiDin Gus Ipin dengan Soppenger (Jumawanya), melalui aplikasi percakapan.   Surat Bupati Trengalek itu menyusul terbit IUP SMN pada 29 Juni 2019. Dalam surat yang diterbitkan Pemerintah Jawa Timur itu, SMN mendapat konsesi tambang emas seluas 12.891 hektar,  meliputi 12 kecamatan di Kabupaten Trenggalek.

Ahmad Najib, Koordinator Aliansi Rakyat Trenggalek (ATR), mengapresiasi langkah bupati mengirim surat resmi kepada KESDM,     Sebagai bupati, sudah selayaknya mendengar apa yang menjadi aspirasi di bawah  ”,  Ujar Gus Ipin Laji.   Merah Johansyah, Koordinator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Nasional, juga mengapresiasi langkah Bupati Trenggalek yang secara resmi menolak tambang emas SMN,  yang  menurut dia, hal itu perlu di tengah derasnya industri ekstraktif di Jawa,   baginya  permintaan pengkajian ulang dan pembatalan izin produksi SMN ini sah secara hukum.

Merujuk peraturan ini, ada  pendekatan   yang  bisa dipakai mengevaluasi izin yang telah terbit,  seperti  kewajiban keuangan yang dalam hal ini belum dilaksanakan SMN hingga surat ini dikirim, SMN belum membayar jaminan reklamasi dan pascatambang,   sisi tata ruang kewilayahan   jelas sekali, IUP produksi SMN tidak sesuai zonasi peruntukan wilayah Kabupaten Trenggalek  dan  Kawasan bentang alam karst (KBAK) yang berstatus lindung juga diterabas IUP ini,  kawasan itu memiliki fungsi lindung dan kalau berubah, dipastikan berdampak pada lingkungan sekitar.

Usaha hendaklah memajukan kehidupan Desa,

Bupati Trenggalek siap tolak pertambangan emas di wilayahnya.



Minggu, 26 September 2021

Escuela de la Republica de Indonesia : WARISAN MISIONARIS INDONESIA DI NEGARA ARGENTINA

NusaNTaRa.Com

byReyvaNMauliD,    K  a  m  i  s,    2   3      S  e  p  t  e  m  b  e  r      2  0  2  1   

Niniek Kun Naryatie Duta Besar RI di Buenos Aires  dan  Alfredo Gruber Wali Kota Puerto Esperanza

Di ujung utara negara Argentina, ada sebuah sekolah bernama Escuela de la Republica de Indonesia  yang  berada di kota Puerto Esperanza, Argentina  lokasinya kurang lebih berjarak sekitar 200 kilometer sebelah utara dari Posadas, ibu kota Provinsi Misiones.   Didampingi oleh Wali Kota Puerto Esperanza, Alfredo Gruber, dan Kepala Sekolah Gladys Griselda Riquelme, KBRI Buenos Aires yang diwakili oleh Duta Besar RI di Buenos Aires, Niniek Kun Naryatie menyapa para murid di sekolah tersebut setelah melalui 15 jam perjalanan darat. KBRI Buenos Aires juga menyumbangkan 2 set angklung, serta memberikan pelatihan singkat kepada para murid.

Selain itu, untuk mempererat titik taut dengan Indonesia,  bendera,  lukisan batik  dan  peta Indonesia juga diberikan untuk Sekolah  “Republik Indonesia"  ini.  Bersama Dubes dan jajarannya, kunjungan ke sekolah yang berada di Provinsi Misiones tersebut juga sangat pas momennya.  Bersamaan dengan merayakan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Argentina,   kunjungan tersebut terasa lebih bermakna, karena letak sekolah yang berada di ujung utara Argentina dan baru dikunjungi lagi setelah hampir 10 tahun.   Hal itu mengharuskan dubes dan tim KBRI menempuh perjalanan darat lebih dari 15 jam untuk menuju ke sekolah tersebut.

Escuela de la Republica de Indonesia atau Sekolah Provinsi N°656 “Republik Indonesia" memiliki 145 murid,  sekolah ini didirikan karena anak-anak tidak memiliki akses untuk bersekolah di kota.   Meskipun di sekolah ini belum memiliki pengajar dari Indonesia, tetapi sudah memiliki kedekatan tersendiri dengan Indonesia berkat dedikasi dan sumbangsih seorang diaspora Indonesia.   Padre, seorang misionaris Amans Laka,  mengembangkan pendidikan bagi anak-anak kurang mampu di Argentina.

Padre Amans adalah orang Indonesia yang berinisiatif membangun sekolah-sekolah tersebut,  dilansir dari Floresku, Padre Amans Laka kelahiran 1967 ini merupakan seorang misionaris asal Indonesia yang mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan dan memajukan masyarakat di Puerto Esperanza.  Sekolah Indonesia didirikan dalam kerja sama dengan Kedutaan RI di Buenos Aries yang kala itu dijabat oleh Dr. Nurmala Kartini Sjahrir,  ia mendirikan sekolah Indonesia dan Escuela Familia Agricola (EFA).

EFA didirikan kerja sama dengan pihak gereja, warga komunitas  dan para pengusaha lokal. Dalam perjalanan selanjutnya, berkat hubungan baik dengan pihak KBRI, EFA pun sering mendapat bantuan dari pemerintah Indonesia melalui KBRI.

Pelajaran angklung di sekolah

Nama Padre Amans selanjutnya diabadikan menjadi nama jalan, yakni Jalan Amans Laka’ sebagai penghargaan, yang diberikan oleh pemerintahan daerah Puerot Esperanza.   Hal itu sebagai tanda syukur atas pelayanan dan kolaborasi Padre Amans Laka SVD, dengan berbagai pihak di kota itu untuk membangun sekolah yang menargetkan anak-anak dari keluarga petani.   Peresmian nama Jalan Amans Laka terjadi pada Minggu 28 Desember 2007 silam,  selain itu, Padre Amans juga mendirikan Sekolah Indonesia di Puerto Esperanza dan EFA yang merupakan sekolah pertanian.

Dilansir dari situs Kementerian Luar Negeri RI, Wali Kota Puerto Esperanza Alfredo Gruber merasa sangat bangga menerima kunjungan KBRI Buenos Aires. Ia juga menyampaikan bahwa Padre Amans Laka adalah seorang misionaris yang telah memberikan kontribusi besar untuk kota Puerto Esperanza. Oleh karena itu, kota ini akan selalu menjadi sahabat bagi Indonesia.   Kiprah 57 misionaris Indonesia seperti Padre Amans dan yang lain menjadi sebuah aset diplomasi yang berharga, dalam memajukan hubungan persahabatan antar kedua negara, baik Indonesia dengan Argentina. Tugas baktinya sebagai seorang misionaris dan diaspora Indonesia turut berperan besar dalam mengenalkan Indonesia secara nyata di negeri Tango ini.

Kegiatan kunjungan sekolah tersebut menjadi semakin bermakna dan mengesankan ketika salah seorang murid kelas satu SD, menjelaskan tentang Indonesia dan falsafah Pancasila dengan cukup fasih. Dengan demikian, hal ini dapat menjadi sebuah warisan berharga yang tidak lekang oleh waktu untuk menjaga hubungan baik antar kedua negara.

Berkat inisiatif Padre Amans juga, pihak kedutaaan besar RI berkenan mendirikan Sekolah Indonesia dan bisa berdiri tegak di ujung utara Argentina.   "  Saya sangat senang dan merasa terhormat mendapat kesempatan mengunjungi sekolah bersejarah, tempat anak-anak muda mengenyam pendidikan. Saya berharap sekolah ini melanjutkan dedikasinya untuk membangun lebih banyak lagi pemuda Argentina. Salam dan sukses   ",   Ujar SiGaluH Niniek Kun Naryatie dengan Soppenger (Jumawanya).    drGNFI, 23/09/2021

Niniek Kun Naryatie DB RI di Buenos Aires dan nama jalan pendiri EFA 

Maradona pesepak bola Argentina,

Amans Laka Misionaris Indonesia dirikan sekolah di Argentina.




Jumat, 24 September 2021

PENANGANAN PANDEMI COVID-19 DAN PERAN INDONESIA DI G20 TAHUN 2022, PIDATO JOKOWI DI SIDANG UMUM PBB KE – 76

NusaNTaRa.Com

byBakrIRoYMateN,   K  a  m  i  s,   2  3     S  e  p  t  e  m  b  e  r     2  0  2  1


Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya secara virtual pada sesi debat umum Sidang Majelis Umum ke-76  Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).  Presiden Joko Widodo  juga menyampaikan berbagai pandangannya soal penanganan pandemi, pemulihan perekonomian global, ketahanan iklim, hingga perdamaian dalam keberagaman.   Menurutnya, kemampuan dan kecepatan antarnegara dalam menangani pandemi Covid-19, termasuk vaksinasi, sangat timpang.   Padahal semua tahu bahwa dalam penanganan pandemi  “no one is safe until everyone is”.

“  Melihat perkembangan dunia sampai sekarang ini, banyak hal yang harus kita lakukan bersama. Pertama, kita harus memberikan harapan bahwa pandemi Covid-19 akan bisa tertangani dengan cepat, adil   dan merata  ”,   Ujar  SiDin Joko Widodo dalam pidatonya  dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis pagi WIB, 23 September 2021.   “  Politisasi dan diskriminasi terhadap vaksin masih terjadi. Hal-hal ini harus bisa kita selesaikan dengan langkah-langkah nyata  ”,   Ujar SiDin Jokowi dengan Plabomoranya (hebatnya).

Di masa depan, Presiden menyerukan seluruh negara untuk menata ulang arsitektur sistem ketahanan kesehatan global.   Menurutnya,  Pertama  diperlukan mekanisme baru untuk penggalangan sumber daya kesehatan global, baik pendanaan, vaksin, obat-obatan, alat-alat kesehatan, dan tenaga kesehatan secara cepat dan merata ke seluruh negara.   “  Diperlukan standarisasi protokol kesehatan global dalam hal aktivitas lintas batas negara, misalnya perihal kriteria vaksinasi, hasil tes, maupun status kesehatan lainnya  ”,  Ujar SiDin Jokowi Laji.

Dalam Pidato Virtual di Sidang Majelis umum PBB ke-76,  Jokowi  juga mengungkapkan  pada tahun 2022 mendatang, Indonesia akan memegang presidensi G20 dengan mengusung tema besar “Recover Together, Recover Stronger”,   Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Indonesia akan berupaya agar G20 dapat bekerja untuk kepentingan semua negara dan menjadikan inklusivitas sebagai prioritas utama kepemimpinan Indonesia.   “  Indonesia akan berupaya agar G20 dapat bekerja untuk kepentingan semua, untuk negara maju dan berkembang, Utara dan Selatan, negara besar dan kecil, negara kepulauan dan pulau kecil di Pasifik, serta kelompok rentan yang harus diprioritaskan  ”,   Ujar SiDin  Presiden Jokowi.

“  Inklusivitas adalah prioritas utama kepemimpinan Indonesia.  Ini komitmen Indonesia untuk membuktikan no one left behind  ”,  Ujar Jokowi  menyambung.

Selain itu, ekonomi hijau dan berkelanjutan juga akan menjadi prioritas. Presiden Jokowi memahami bahwa Indonesia memiliki nilai yang strategis dalam isu perubahan iklim. Untuk itu, Presiden Jokowi memastikan bahwa Indonesia terus bekerja keras memenuhi komitmennya.   “  Pada tahun 2020, Indonesia telah berhasil menurunkan kebakaran hutan sebesar 82 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Laju deforestasi turun signifikan, terendah dalam 20 tahun terakhir.  Dalam tatanan global, Indonesia ingin mengedepankan burden sharing, berbagi beban  ”,  Ujar  Beber  Jukuwi

Pidato terkait Pandemi  maka langkah Kedua, Presiden menjelaskan bahwa pemulihan perekonomian global hanya bisa berlangsung jika pandemi terkendali, dan antarnegara bisa bekerja sama dan saling membantu untuk pemulihan ekonomi. Indonesia dan negara berkembang lainnya, membuka pintu seluas-luasnya untuk investasi yang berkualitas.   “  Yaitu yang membuka banyak kesempatan kerja, transfer teknologi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan berkelanjutan  ”,   Ujar  SiDin Joko Widodo Laji.

Ketiga, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa komitmen Indonesia terhadap ketahanan iklim, pembangunan yang rendah karbon, serta teknologi hijau sudah jelas dan tegas. Tetapi, proses transformasi energi dan teknologi tersebut harus memfasilitasi negara berkembang untuk ikut dalam pengembangan industri dan menjadi produsen teknologi.   “  Pandemi Covid-19 mengingatkan kita tentang pentingnya penyebaran sentra produksi kebutuhan vaksin di dunia di banyak Negara  ”,   Ungkap  SiDin.

Keempat, Presiden menyerukan agar dunia tetap serius melawan intoleransi, konflik, terorisme dan perang.   Menurut Presiden Jokowi, perdamaian dalam keberagaman, jaminan hak perempuan dan kelompok minoritas harus ditegakkan.

Lebih jauh, Presiden Jokowi juga menyebut bahwa potensi praktik kekerasan dan marjinalisasi perempuan di Afganistan, kemerdekaan Palestina yang semakin jauh dari harapan, serta krisis politik di Myanmar, harus menjadi agenda semua negara. Pemimpin ASEAN telah bertemu di Jakarta dan menghasilkan Five Poins Consensus, yang implementasinya membutuhkan komitmen militer Myanmar.   “  Harapan besar masyarakat dunia tersebut, harus kita jawab dengan langkah nyata dengan hasil yang jelas. Itulah kewajiban yang ada di pundak kita, yang ditunggu masyarakat dunia. Itulah kewajiban kita untuk memberikan harapan masa depan dunia  ”,  Ujar SiDin Jokowi  dalam pidatonya itu.

“  Let us work together, to Recover Together Recover Stronger  ”,   Tandas Jokowi dengan Plabomoranya (hebatnya).

Presiden  Jokowi anak ganteng dari Solo,

Pandangan JOKOWI di SU PBB 76 terkait Pandemi dan peran di G20.



Kamis, 23 September 2021

DI OPENING CEREMONY ESPORTS PON PAPUA 2021, MENJADI AJANG POTENSI EKONOMI DAN KREATIVITAS DIGITAL UJAR SANDIAGO UNO

NusaNTaRa.Com

byIndaHPalloranG,    R   a   b   u,    2   2      S  e  p  t  e  m  b  e  r       2  0  2  1

Di ESPORTS PON PAPUA 2021,  dengan  Gegap gempita kreativitas digital yang menggambarkan keeksotisan dan keluhuran budaya Papua, optimisme menjulangnya prestasi Indonesia yang ditandai dengan kibaran tinggi Merah-Putih, kecerdasan anak-anak muda dalam mengemas sportainment yang penuh dengan ornamen-ornamen kekinian, menjadi warna utama opening ceremony esports PON Papua 2021 di Hocky Indoor, Doyo Baru, Jayapura, Selasa (21/9/2021).

Sandiago Salahuddin Uno,  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI,  yang juga hadir di Opening Ceremony esports PON Papua 2021 sebagai Pembina Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI), mengatakan bahwa dengan besarnya potensi nilai ekonomi yang ditawarkan, esports diharapkan terus berkembang agar makin kontributif terhadap pertumbuhan ekonomi digital nasional.  Gambaran gelora industri esports yang menawarkan nilai ekonomi fantastis dan digadang-gadang menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional   begitu jelas ditunjukkan melalui acara pembukaan yang  tonton  jutaan warga net melalui platform media sosial.

   Sumbangan industri esports pada 2019 tercatat sebesar US$1,3 milyar. Dalam setahun saja, pendapatan industri esports mampu tumbuh sebesar 33 persen menjadi US$1,8 milyar   ”.   Ujar SiDin  Sandiaga Uno dengan Plabomora (hebatnya) dalam menggambarkan besarnya potensi industri dengan ekosistem digital yang luas ini terhadap penguatan perekonomian nasional.

  Pertandingan persahabatan gim lokal Lokapala sangat positif dalam memacu gairah industri gim lokal baik di pentas nasional maupun dunia  ”,   Ujar  SiDin  Sandiago Uno.   Sebelumnya Ketua Harian PBESI, Komisaris Jenderal Pol. Drs. Bambang Sunarwibowo, S.H.,M.Hum.,  menyampaikan pesan senada pada opening ceremony esports PON Papua 2021 ini,  Indonesia memiliki potensi besar di industri esports, baik dari prestasi maupun pengembangan ekosistem dan industrinya.

Memiliki misi dan makna yang luas maka Opening ceremony esports PON Papua 2021,   selain untuk pengembangan dan barometer prestasi esports nasional yang dibina oleh daerah,  keberhasilan Eksibisi Esports PON Papua 2021 berpotensi mendorong laju ekonomi kreatif digital yang digerakkan oleh makin bertumbuhnya industri pengembang gim lokal dan bisnis-bisnis kreatif lain yang terkait.     Ekosistem esports mencakup berbagai bidang, dari olahraga dan sportainment, industri digital seperti pengembang dan platform-platform gim, e-commerce, teknologi finansial, media, hingga pariwisata   ”,   Ujar SiDin Bambang Sunarwibowo yang terkenal dengan Soppengernya.

  Melalui Eksibisi Esports PON Papua 2021 yang kami gelar hingga 26 September nanti, kami ingin menyampaikan pesan kepada dunia tentang potensi besar industri esports Indonesia, kesiapan Indonesia menjadi penyelenggara esports-tourism berskala internasional  dan optimisme akan terwujudnya visi Indonesia Emas sebagai kekuatan ekonomi digital dunia pada 2045  ”.   Selain penampilan mengesankan dari seniman-seniman musik dan tari seperti Alffy Rev, Nowela, dan Funky Papua, penonton juga memberikan sambutan paling meriah ketika Muhammad Rafli Setiawan, atlet esports asal DKI Jakarta yang menjadi atlet termuda di eksibisi esports PON Papua 2021 demikian juga buat kontingen Papua dan Papua Barat.

Penyelenggaraan eksibisi esports PON Papua 2021 ini juga mendapat respons tinggi dari insan esports Tanah Air  dengan berhasil menjaring 49.905 atlet dan 10.877 tim esports potensial dari 34 provinsi yang mendaftarkan diri di platfrom Garudaku.com,   untuk berlomba unjuk kemampuan terbaik di babak kualifikasi tingkat provinsi (25 Agustus–5 September) dan babak kualifikasi Pra-PON (7-14 September) untuk meraih tiket ke Papua.   Mereka berkompetisi di empat kategori pertandingan, yaitu PUBG Mobile, Free Fire, Mobile Legends: Bang Bang, dan Pro Evolution Soccer (PES) 2021.

PUBG Mobile diikuti oleh 19.664 atlet dari 4.916 tim, Free Fire diikuti oleh 13.608 atlet dari 3.402 tim, Mobile Legends: Bang Bang diikuti oleh 11.985 atlet dari 2.397 tim, sedangkan PES 2021 diikuti oleh 3.838 atlet.   Bersamaan dengan opening ceremony esports PON Papua 2021, PBESI juga menyelenggarakan pertandingan persabatan Lokapala, sebuah gim bergenre MOBA karya asli anak bangsa, Anantarupa Studios. Mengusung misi pemberdayaan industri gim lokal, pertandingan persahabatan Lokapala diikuti oleh 810 atlet dari 162 tim.

Main Game bertarung di ajang  PON Papua,

Eksebisi ESPORTS PON PAPUA 2021 pertama di Indonesia.




Rabu, 22 September 2021

SITUS GUNUNG PADANG CIANJUR SITUS TERTUA DI DUNIA ! MELEBIHI PIRAMIDA GIZA DI MESIR

NusaNTaRa.Com

byJoneDPringgoNDandI,      S   a   b   t   u,    1   7      A   p   r   i   l     2  0  2  1

Gunung Padang  sebuah situs prasejarah zaman Megalitikum yang terletak di Desa KaryaMukti, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang diyakini sebagai  tertua di Dunia sebagaimana hasil penelitian,  melebihi   Piramid Giza atau Piramid Mesir lainnya, sebagaimana pertama kali ditemukan pada abad ke-20  yang  menankjubkan para peneliti  Eropah  baik bentuk maupun strukturnya.   Gunung Padang dikenal para ahli sejak  1800-an dan dalam Rapporten Van de Oudheid Diest (ROD/Buletin Dinas Kepurbakalaan) memuat laparon Warsa 1914 terkait Gunung Padang.  Lutfi Yondri, peneliti utama dari Balai Arkeologi Bandung, menerangkan bahwa Gunung Padang mulai muncul lagi dalam ranah penelitian arkeologi sejak tahun 1979 setelah ditemukan kembali oleh sejumlah warga.

Pada 2011, Gunung Padang sempat ramai diisukan sebagai sebuah piramida dan berumur lebih tua dari Piramida Giza di Mesir dan kebudayaan Machu Picchu di Peru,  dugaan Piramida juga pernah terjadi pada Gunung Lalakon di Kabupaten Bandung Barat  dan Gunung Sadahurip di Garut.   Danny Hilman Natawidjaja, Ketua tim peneliti Katastropik Purba—berganti nama menjadi Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM), pada Maret 2012 seperti dilansir Detik menyampaikan bahwa dugaan itu diperoleh setelah melakukan pertanggalan dari uji karbon terhadap hasil pengeboran di Gunung Padang.

  Kalau dari carbon dating itu betul, iya [lebih tua dari Mesir dan Machu Picchu]. Kan ada 2 umur, 1 dating dari karbon persis di bawah situs di kedalaman sekitar 4 meteran, itu dating 4.700-an [tahun SM].  Kemudian dating dari kedalaman 8 meter, itu yang keluarnya 10 ribuan itu.  Kalau masalah tua-tuaan, ya dating yang pertama saja sudah lebih tua dari Giza, yang sekitar 2.800 SM, dan Machu Picchu sekitar 1.000-an [Masehi]   ”,   Ujar  SiDin Danny Hilman N.

Bahkan,  kompleks berbatu yang dianggap sebagai keajaiban arkeologi ini juga dikatakan merupakan situs megalitik terbesar di Asia Tenggara.   Masih ada hal lain yang lebih menakjubkan !!  yaitu hasil dari sebuah studi  terbaru yang dipublikasikan pada pertemuan American Geophysical Union 2018,  peneliti Indonesia saat itu memaparkan seluruh data dan informasi yang menunjukkan bahwa Gunung Padang adalah struktur piramida tertua di dunia, seperti dilansir dari National Geographic.

Apabila sebelumnya kita melihat Gunung Padang hanyalah sebuah bukit biasa, penelitian yang telah berlangsung selama bertahun-tahun menggunakan metode survei    Ground Penetration Radar  (GPR),  Tomografi  Seismik hingga penggalian arheologi  tersebut membuktikan  bahwa  gunung  ini  merupakan  serangkaian  struktur  kuno  yang  fondasinya  berusia 10.000 tahun atau bahkan lebih.   Penelitian  itu  mengatakan  bahwa bukit  berbentuk piramida ini memiliki struktur serta akar yang dalam lantaran struktur yang dimiliknya itu membungkus lereng seluas 15 hektar.

Diketahui  struktur  situs Gunung Padang  bukanlah struktur buatan, tetapi dibangun secara berturut-turut sejak zaman prasejarah,   bagian paling atas dari Gunung Padang adalah kolom-kolom dengan bebatuan, terdapat pula dinding, jalanan   dan berbagai ruang - diperkirakan, usianya sekitar 3.500 tahun.  Lapisan kedua yang terletak 1 hingga 3 meter di bawah bagian paling atas berusia 8.000 tahun dan merupakan susunan batuan kolom yang memang diatur dalam struktur matriks, bukan formasi batuan alami.

Sedangkan, lapisan ketiga yang berusia 9.500 tahun terdiri dari batuan bersusun dengan  ruangan bagian  bawah tanah yang memiliki kedalaman 15 meter.   Terakhir, lapisan keempat adalah yang tertua dan memiliki selisih umur paling jauh dari lapisan-lapisan di atasnya, yakni 28.000 tahun.  Lapisan tersebut disusun dari batuan basalt yang telah mengalami variasi atau diukir oleh manusia pada zamannya, meskipun belum ditemukan bagaimana cara mereka melakukannya.

Pemimpin penelitian dan ahli geofisika dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natawidjaja menduga Gunung Padang memiliki basis keagamaan, mengingat strukturnya bersifat kuno dan luas,  serta hasil penelitian terkait  fondasi Gunung Padang terbentuk sejak 28.000 tahun lalu, seharusnya benar jika situs sejarah di Cianjur ini disebut  jauh lebih tua dari Piramid yang ada di bumi.   Piramida tertua di dunia yang pernah diketahui adalah Piramida Djoser yang terletak di Mesir dan hanya berusia 4.700 tahun  dan  Piramida Giza yang populer dan juga dibangun di Mesir hanya berusia 4.500 tahun,  meski demikian, para peneliti masih membutuhkan observasi lebih jauh untuk memastikan apakah Gunung Padang merupakan struktur piramida tertua di dunia.

Situs purbakala gambaran kebudayaan manusia,  

Situs Gunung Padang situs arkeologi tertua di dunia.


NusaNTaRa.Com      Advertisessment

Melayani   Pemasangan   Iklan

Sila   Dail   Talian    08125856 599

SEJARAH MASJID AGUNG SANG CIPTO RASA DIBANGUN WALI SONGO PADA ZAMANNYA, MESJID TERTUA DAN PERNAH DIBANGUN SATU MALAM !

NusaNTaRa.Com  byBambanGBiunG,   S   a   b   t   u,    2   7    A   p   r   i   l     2   0   2   4 Masjid Agung Sang Cipto Rasa di Cirebo...