Rabu, 01 September 2021

MANDALIKA INTERNATIONAL CIRCUIT DIKABARKAN SIAP GELAR FORMULA ONE, BIAYA BALAPAN Rp 1,1 TRILLIUN ?.

NusaNTaRa.Com

byRyaNSyaHPutrA,    R   a   b   u,    2  5     A  g  u  s  t  u  s     2  0  2  1

Indonesia telah menyelesaikan  pembuatan   Mandalika International  Circuit di Bima dan Indonesia  tengah menyiapkan diri untuk menjadi tuan rumah balapan bergengsi di dunia,  tidak hanya MotoGP dan World Superbike saja bahkan dikabarkan  Indonesia  siap  untuk menggelar balapan Formula 1.   Mandalika International Street Circuit telah melakukan diskusi dengan Formula 1 untuk menjadi tuan rumah balapan mobil jet darat tersebut.  Sirkuit Mandalika dirancang  untuk memenuhi standar Grade A FIM untuk menggelar MotoGP  dan  standar Grade 1 FIA  syarat menyelenggarakan Formula 1.

"Sirkuit kami bisa memenuhi grade A FIA yang akan menggelar F1 dan kami sudah berdiskusi dengan F1 di Lombok," kata CEO Mandalika Grand Prix Association Ricky Baheramsjah dikutip Pitpass.   Formula 1 merupakan salah satu olahraga paling mahal di dunia -- bahkan bisa jadi yang termahal. Bukan cuma bicara teknologi mobilnya, tapi juga soal biaya penyelenggaraan yang sekali race saja membutuhkan biaya sekitar Rp 1,1 triliun.

Tentunya  ada sejumlah perbedaan dalam menggelar balapan Formula 1 dan MotoGP, termasuk dengan biaya yang digelontorkan  terlebih diketahui  Formula 1  merupakan salah satu olahraga termahal di dunia.   Dilansir dari beberapa  sumber  menggelar satu balapan F1 membutuhkan biaya paling tidak Rp 1,1 miliar untuk berbagai biaya,  untuk menggelar F1 setiap negara harus membayar Commitment Fee dengan biaya masing-masing negara berbeda.

Negara tetangga Vietnam yang (sempat berencana ) menggelar balapan F1 pada 2020 (namun gagal karena pandemi COVID-19 dan kemudian dihantam isu korupsi) harus membayar commitment fee sebesar 42,9 juta dollar AS,  setara dengan Rp 587 miliar.   Beberapa negara lain harus membayar commitment fee lebih besar,  seperti  Azerbaijan, Rusia, Bahrain, dan Uni Emirat Arab yang harus membayar  hingga  USD 60 juta  atau sekitar Rp 821 miliar untuk sekali balapan.

Menariknya lagi, commitment fee ini terus naik setiap tahun. Padahal, umumnya saat sebuah negara sepakat untuk menggelar balapan F1 di wilayahnya, maka kontraknya akan berdurasi beberapa musim sekaligus (misalnya 10 tahun). Jadi saat sebuah negara berkomitmen menggelar balapan F1 maka pengeluaran setiap tahun untuk commitment fee akan terus melonjak.   Commitment fee tersebut tentu saja belum mencakup keseluruhan biaya  penyelenggaraan  F1  alias  masih ditambah dengan cost penyelenggaraan, ini merupakan jumlah yang harus digelontorkan promotor untuk mengelar tiga hari balapan (Jumat-Sabtu-Minggu) plus segala persiapannya.

Azarbaijan Circuit yg berada dalam kota

Dikutip dari Forbes, dana promotor balapan rata-rata sekitar US$ 40 juta atau sekitar Rp 575 miliar untuk menggelar satu balapan  bermakna bahwa  perhitungan kasar untuk biaya penyelenggaraan F1 mencapai Rp 1,1 triliun.   Sebagai catatan, biaya promotor dan commitment fee itu masih harus ditambah dengan biaya pembuatan sirkuit. Ini tentunya berlaku buat negara yang berniat ikut menghelat F1 tapi belum punya lintasan. Sementara jika Indonesia mau mengajukan diri, Sirkuit Mandalika sudah siap digunakan.

Besarnya  dana yang harus digelontorkan  persatu  kali balapan dan tidak sebanding  dengan pemasukan membuat banyak Negara menarik diri.  Seperti Grand Prix Malaysia yang akhirnya tidak memperpanjang kontrak pada tahun 2018 karena semakin besar dana yang harus dikeluarkan,   Grand Prix India yang terpaksa terhenti di tahun 2013 karena terlilit utang sebesar US$ 51,4 juta (Rp 740 miliar) atau  Grand Prix Korea Selatan juga dihentikan setelah digelar selama 3 musim saja yakni dari 2010-2013karena pihak penyelenggara dirugikan dan sepinya peminat. 

Penyelenggaraan Formula One ini hamper  seluruh  pembiayaan balapam  didanai oleh Romorentah masing – masing Negara tuan rumah,   pada tahun 2015, dari 19 balapan yang digelar, 15 di antaranya dibiayai oleh negara (pemerintah negara tuan rumah).   Sejalan dengan anggapan bahwa balapan F1 merupakan ajang promosi sebuah negara, terutama terkait 'jualan' wisata.   Sehingga menjadi alasan bahwa  balapan dalam kota   seperti di Singapura dan Monaco, menjadi seri yang dianggap paling eksotis   dan berpeluang mendapat penonton televisi lebih banyak.

Anak melayu melaju dilitar Maut, 

Mandalika siap gelar FORMULA ONE  berbiaya  Rp 1,1  T.


NusaNTaRa.Com          Advertisessment

Melayani  Pemasangan  Iklan

Sila   Dail   Talian   0812 5856 599

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESA WAE REBO OLEH TIMEOUT TERMASUK SEBAGAI KOTA TERKECIL TERINDAH DI DUNIA.

NusaNTaRa.Com     byBambanGNunukaN,        S   e   l   a   s   a,     0    7       M     e     i        2    0    2    4     Rumah Adat Mb...