Sabtu, 06 Januari 2018

MONUMENT KILOMETER NOL BARAT INDONESIA DI SABANG NAN GAGAH

NusanTaRa.Com
byFarhaMTukirmaN, 3/01/2018
Monumen Nol Kilometer, Sabang Indonesia

Hembusan angina laut dari barat yang bertiup dari Samudera Hindia Menerpa tubuh anda, Gemuruh angin dan Ombak laut yang berada di bawahnya  terdengar riuh dipendengaran dan  Pulau memanjang   kebiruan terbentang dihadapan sebelah selatan  akan menjadi sesuatu yang sangat menakjubkan  ketika kita berdiri di ujung  barat sebuah tajung selatan pulau We  Indonesia.    Ditempat tersebutlah  berdiri Monumen “  Kilometer Nol Indonesia    bertuliskan Hurup Merah tentunya untuk wilaya bagian barat Indonesia yang berbatasan dengan  Samudera Hindia sedang untuk wilayah Timur ada di Merauke Papua,  sebuah manumen berbentuk lingkaran  berhiaskan Rencong Aceh.

 Monumen Kilometer Nol Indonesia,  Terletak di Desa Iboh Kec. Sukakarya,  Sabang di Pulau We menjadi titik simbolis terluar wilayah Indonesia bagian barat  posisi Geograpis  05o 21’ 99” LU dan 95o 12’ 59,02” BT,  berjarak 26 km dari kota Sabang atau dapat ditempuh sekitar 45 menit dari kota Sabang dan Balohan.   Bangunan ini pertama kali diresmikan  09 September 1997 oleh wakil presdien Try Sutrisno yang hingga kini mengalami beberapa kali perubahan, untuk monument sekarang pembangunannya dimulai tahun 2016 dan selesai 2017.    Dulu Monumen Nol Km terletak di Tugu Garuda (5 km sebelumya) setelah ada jalan sampai disini baru dipindahkan  “, Ujar SiDin Zainal Abidin Guide Touris tempatan.

Bangunan Nol Kilometer berdiri setinggi  22,5 meter dua lantai, lantai pertama untuk tangga dan tempat istirahat lantai dua terdapat dua lingkaran besar berdiameter  50 meter sebagai simbol “  titik nol,    berhiaskan   Rencong Aceh  senjata tradisional suku aceh  ditopang empat tiang ganda sebagai simbol empat penjuru batas Negara Indonesia  Sabang, Merauke, Rote dan Sangihe dan dibagian atas terdapat patung Garuda yang gagah.    Menjadi tempat yang  banyak dikunjungi wisatawan baik mancanegara maupun Domistik di lereng berhutan sebuah tanjung pada ketinggian sekitar 75 m dari permukaan laut.   Dari tepi lerengnya wisatawan dapat menikmati keindahan monument, debur ombak dari Samudera Indonesia, keindahan hutan wisata disekitarnya dan pulau yang  ada di selatan.       

Tak kala menariknya berwisata ke titik Nol tersebut adalah melewati  perjalanan sejauh 26 km dari Sabang  atau  Balohan selama  60 menit,  sebagian besar jalan yang dilalui menyisiri lereng gunung batu pada ketinggian  70 meter dari permukaan  laut, desa-desa kecil yang berhias kelapa atau rumah – rumah wisata di siring laut, tempat-tempat  wisata laut seperti pantai Iboih,  Teupen Layau,   Pasir Putih, Gapang dan Pria Laot, Dua Danau  Pria Laot berair tawar, Hutan wisata serta monyet-monyet jinak pada setiap orang yang banyak berkeliaran dijalan yang dilalui.

Banyak turis manca Negara yang akan kita temui baik disepanjang perjalanan maupun di lokasi wisata yang menghabiskan waktu senggangnya untuk menikmati situasi tropis dan laut yang mempesona  dang menginap home stay yang berbaris disepanjang jalan atau tepi laut dengan harga relatip murah Rp 300.000 – 700.000 permalamnya atau berkendaraan motor mengitari sepanjang jalan di lereng gunung tersebut.   Hal yang sayang di lewati ketika melalui jalur tersebut adalah mengabadikannya sebagai dokumen perjalanan kita dengan berfoto bersama  parner atau rekan dengan backround yang  alami dan eksaitik seperti di Monumen Garuda, dihutan Wisata, di area Monyet, di Danau dua Pria Laot dan di pantai-pantai yang kita lalui tapi jangan lupa memarkir kendaraan dengan baik agar tidak  mengganggu pengguna jalan yang sedang lewat.

Para pengunjung akan melewati Gapura bertuliskan   KAWASAN WISATA KM NOL, Sabang Indonesia    kemudian memasuki area Monumen KM NOL Indonesia  yang berada di lereng ujung pulau We,  di sekitar monument terdapat area parkir kendaraan, Mushollah tempat ummat Islam sholat serta tempat penjualan souvenir khas Titik Nol berupa Baju-baju, kerajinan  miniatur  monument dan kerajinan lain.   Di lokasi ini tersaji berbagai hidangan kuliner khas Sabang dan makanan alami seperti kelapa yang dapat anda nikmati bersama handai ketika disana sambil menikmati ombak yan berada di bawah kaki anda,   Coba anda berdiri didpan monumen yang berada di pinggir lereng  tinggi serta bentangkan kedua tangan anda sambil menghadap deburan ombak didepan akan terasa bagai melakoni Adegan Film   TITANIK  . 

Di depan Monumen terdapat jalan jika anda berkendaraan jalan tersebut akan menuruNi lereng  bukit  menuju jalan di pinggir pantai,  sepanjang pantai akan dihiasi Kotege dan rumah – rumah yang menyediakan jasa  Deving  menikmati keindahan laut dihiasi warna warni Coral dengan harga yang sangat asik.   Jangan Lupa,   Pengunjung yang datang  di monumen ini juga akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti para pengunjung telah sampai ke Monumen Kilometer Nol  Sabang Indonesia yang dikeluarkan Pemerintah  Daerah  setempat.     

Pulau We daerah Wisata,
Monumen Kilometer Nol titik terbarat Indonesia.


1 komentar:

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...