Sabtu, 20 Januari 2018

BANDA ACEH 13 TAHUN PASKA GELOMBANG TSUNAMI DI MATAKU

NusanTaRa.Com
byKariTaLa  LA, 12/01/20018



Pertama kali mendarat di Bandara Syiah Kuala Banda Aceh aku cukup kagum melihat Bandar Udara   yang menurutku cukup megah dan pelayanannya yang  memuaskan dan ketika  melewati jalan-jalan sepanjang  kota cukup ramai  ditumbuhi bangunan pertokoan dan Warung Kopi  yang menjadi ciri khas Banda Aceh  serta  wilayah sepanjang pantai yang ditutupi bronjong-bronjong batu gunung setinggi  2,5 meter sebagai penahan Ombak.     Kesan tersebut bagiku  sudah cukup  untuk menutup masa kelam  Banda Aceh 13 tahun silam ketika tragedi  Gelombang Tsunami dari Samudera Hindia menyapu  hancur hampir 70 % bangunan di kota Banda Aceh, meski  aku belum pernah ke sini tapi keadaan kota  ini sekarang  telah pulih dari keadaan sebelumnya dan telah  bergerak dengan dinamis sebagaimana biasanya meski keadaan kota ini tidak sebesar kota lain di Indonesia. 

Tragedi Tsunami yang terjadi 26 Desember 2004 telah menjadi  Tragedi Bencana Kemanusian terbesar  " setidaknya demikian kata Sekjen PBB Kopi Annam kala memberikan pernyataan tekait Tsunami dan menggalang Negara dunia untuk turun langsung membantu membangun kembali daerah-daerah terkena Tsunami.   Sebagaimana diketahui  bahwa tragedi Gelombang Tsunami 2004 yang disebabkan Gempa Seismik di Samudera Hindia sekitar 20-25 km dari pantai dengan kecepatan arus mencapai  sekitar 600 km/jam dan ketinggian gelombang  mencapai  30 meter  ini masuk dan menghantam kota Banda Aceh sejauh 50 km ini meluluh lantakkan bangunan dan menelan korban sekita   132.000 jiwa.

Tragedi tersebut menghancurkan berbagai infrastruktur pemerintah dan masyarakat seperti  Jembatan putus (Jembatan Ulee Lhuee dll), jalan-jalan utama, Bangunan Perkantoran,  Pertokoan, Perumahan dan berbagai pasilitas lain.   Sebagai gambaran yang dapat saya saksikan kala itu adalah kapal PLTD Apung yang tadinya parkir di Pantai atau muara sungai Ulee Lhue sebagai markas PLTD sekarang telah berada 5 km dari tenpat semula terbawa oleh Gelombang dan  Arus dengan kecepatan 600 km/jam melebihi kecepatan posawat.   Dari berbagai media yang dapatku saksikan ketika itu Mesjid Baiturrahman Banda Aceh  meski  aman  tapi disekitarnya berserakan puing-puing  bangunan dan pertokoan disekitarnya banyak yang rusak karena posisinya di tengah kota tapi sekarang telah baik dan mendapat bangunan payung penadah hujan sebanyak 12 payung.



Pembangunan kembali Kota Banda Aceh paska Gelombang Tsunami  mulai tahun 2005 yang di Instruskikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  selaku Presiden Indonesia dan di Bantu  35 Negra dunia yang bekerja  siang malam,  telah berhasil membangun kembali menjadi lebih baik sebagaimana sekarang.   Sekarang jika anda mengunjungi kota Banda Aceh InsyaAllah suasana kesedihan tersebut sudah nampak pulih dengan terlihatnya hasil rehabilitas beberapa bangunan rusak  dan berdirinya bangunan baru serta semangat masyarakat yang bergairah kembali.

  Secara ekonomi, kita terus mengalami pertumbuhan yang tinggi setelah bencana. Secara sosial, kemasyarakatan, dan kesehatan, dampak bencana besar itu juga telah dapat diatasi dengan cukup baik sehingga Aceh, khususnya Banda Aceh sering menjadi tempat pembelajaran pasca-bencana  ",  Ujar SiGaluh Hj. Illizah Sa’aduddin Djamal SE Walikota Banda Aceh 2014 dalam sambutannya.    Respon terhadap bencana  yang dilakukan Pemerintah bersama beberapa Negara dunia dan lembaga Dunia saat itu dipuji sebagai contoh sukses kerjasama internasional dengan capaian  lebih dari 130.000 rumah, 250 km jalan, 18 rumah sakit baru, 363 jembatan, 13  Airport,  dan infrastruktur lainnya yang telah dibangun,  serta menurut pemerintah kota lebih dari 80.000 hektar lahan pertanian dan 15.000 hektar kolam ikan telah direhabilitasi atau dibersihkan untuk digunakan kombali. 

Sepanjang jalan dalam kota telah berdiri bangunan baru baik pertokoan maupun perkantoran  seperti  pusat perbelanjaan Simpang Lima, Pasar Aceh, Pusat perbelanjaan  Jalan KH Ahmad Dahlan, Pasar Peneyeum, Pasar Lambrie,  Jalan Tgk. Chik Pante, Jalan Diponegoro, Kampung Baru telah ramai dipenuhi dengan pertokoan dan diramain dengan pengunjung yang datang.  Satu yang menjadi ciri khas kota Aceh yaitu Kopi sehingga  kata orang    Tak Sempurna ke Banda Aceh kalau belum minum Kopi Aceh  ,   Gerai-gerai makan dan Kopi tersebut juga bertumbuhan hampir disetiap jalan-jalan kota memberi satu semangat Kota Serambi Mekkah, mulai dari  tengah kota hingga di pinggiran kota seperti di Pantai  Ulee Lhuee.  Jika anda berjalan di sekitar Gampong Syiah Kuala dan daerah pantai lainnya akan terlihat banyak tambak yang telah berjalan dengan baik bagi kehidupan petambak. 

Melintasi  jalan Nyak Arief maka terlihat suasana Perkantoran sebagai mana di Nusantara  sangat  disibukkan para pegawai maupun Kondisi Bangunan Perkantoran Pemerintah yang tumbuh disini serta beberapa Hotel  besar.   Bangunan Pemerintah lain  yang juga memberi napas kehidupan kota ini seperti Keberadaan Museum dan Monumen bersejarah telah pulih kembali dan ramai dikunjungi masyarakat serta para turis baik Luar Negeri maupun Domistik.  Museum Aceh, Museum Tsunami, Museum PLTD Apung dan Museum Cuk Nya Dien diantaranya museum yang cukup ramai dikunjungi serta beberapa  monument seperti Monumen Pesawat Blang Padang, Makam Korban Tsunami, Mesjid  Agung Baiturrahman, Makam Siah Kuala, Stadion Harapan Bangsa dll.

.Pemulihan Banda Aceh paska Tsunami yang dikoordinir lembaga  “ Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh “ atas anjuran Susilo Bambang Yudoyon melibatkan 900 lembaga termasuk Dunia dan Negara lain dengan kucuran dana tahun 2007 US$ 7,2 milliar dan 2009  US$ 6,7 milliar, 2/3 berasal dari dana Luar negerimenjadi satu kerja sama dunia yang sukses karena berhasil memulihkan kondisi pisik dan bathin Aceh.     Dulu waktu baru Tsunami saya itu putus asah melihat kehidupan di Aceh ini, entah mau berbuat apa semua sudah hancur.  Tapi sekarang pemulihan Banda Aceh telah membuat kami jadi lebih bersemangat untuk terus membangun  “,  Ujar SiDin Aad pengemudi Bentor kota Banda Aceh.




Bencana Tsunami 2004 terbesar di dunia,
Kerja sama yang baik Banda Aceh kembali Ceria.
 

NusanTaRa.Com melayani pemasangan Iklan 
sila hubungi Nomor talian 08125856599 
atas nama JoeLorenT 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...