Minggu, 23 April 2023

KISAH NGEKOSKU DI BANDA ACEH, DENGAN Rp 500.000/TAHUN DAN HANYA MAKAN NASI PLUS GARAM

NusaNTaRa.Com

byHarIRadeN,    S  e  n  i  n,   2  4    A  p  r  i  l    2  0  2  3

Gambar Hari Raden barengan Keluarga di Medan

Berawal dari 2003, setelah pengumuman hasil seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri atau pada saat itu disebut SPMB, Saya dan Alvan Ade Reza Lulus di jurusan yang sama yaitu Teknik Kimia Universitas Syah Kuala (USK).     Karena  kami  sebelumnya belum pernah menginjakkan kaki  ke ibukota Provinsi Aceh  yaitu Banda Aceh,  sehingga kami  sangat   bingung dan bingung harus bagaimana dan tinggal dimana di ibu kota provensi itu nanti untuk melanjutkan studi di Universitas Syah Kuala  Banda Aceh untuk dapat melanjutkan study tersebut.  

Akhirnya,  kami memberanikan diri berangkat ke Banda Aceh, bermodalkan keberanian kami barengan berangkat juga dan ditemani saudarai  Makmun.   Makmum merupakan teman satu kelas Ade, yang Lulus di jurusan pendidikan olahraga USK.   Sesampai di Banda Aceh  yang  diantarkan langsung ke tujuan menggunakan L300, ke kosannya Bang Dedi,  Dedi Wahyudi yang merupakan Saudaranya dari Ade Reza  untuk kemudian nantinya menetapkan  pilihan ke mana tentuny dengan arahan dan pengalaman bang Dedi Wahyudi.

Di Kosan Bang Dedi Wahyudi,  kami  numpang tinggal kurang lebih satu bulan lamanya sembari mengenal-mengenal kota Banda Aceh yang masih asing,  terima kasih Bang Dedi Wahyudi  atas kebaikannya.   Selama kurang lebih  satu bulan,  dengan  jarak  dari  kos ke kampus  sejauh  sekitar  2 km, sehingga ke kampus  kami harus menggunakan labi-labi.

Saat Bergurau  di  dalam  Kos,   kami  bertiga berjanji   bahwa   “suatu saat Kami  harus mendapatkan pacar anak Lhokseumawe”,  karena menurut Kami dan komen sahabat-sahabt  bahwa  anak-anak   Lhokseumawe pada saat itu,  keren,  pinter,  baik,  molek-molek  dan punya sepeda motor, sehingga bisa numpang ke kampus Gratis. Hahaaaaa………..    gundul banget  !!!!!.    Tapi  baru sebulan berlalu, akhirnya kami  harus mencari kos sendiri agar perkuliahan dan belajar bisa lebih baik sebagai anak kuliahan yang baru,

Dengan budget yang sangat terbatas maka Saya dan Ade Reza  memutuskan  Satu Kos berdua (sekamar) sedangkan Makmum pindah ke tempat saudaranya karena fokus ikut pelatihan masuk Secaba Polri.   Tempat  Kos yang  kami peroleh berada di daerah Sektor Timur (Sektim), perumahan dosen yang harganya sangat murah, karena ditahun 2003,

Aceh  kala  itu  belum damai betul  dan daerah ini termasuk daerah yang agak mencekam jika malam hari.   Tempat  Kosan kami  tersebut terletak diujung, dekat dengan Lapangan Sepak Bola Fakultas Pertanian, Kebun Pertanian sehingga sangat hening dan juga Pos Brimob Polri.   Namun, karena   kami   anak Tamiang, daerah tersebut tetap bisa bikin kita bahagia dan bersemangat untuk belajar.   Dilapangan tersebut  Ade Reza  yang merupakan teman  Di SMP  dan sejurusan  kuliah ini, dimanfaatkannya untuk lari pagi dan sore hari menjaga stami badan  sehingga berat badannya menuju ideal syukur-syukur bisa punya Roppotasi,  wowww  Kereeeeeeennnn  pikirku .......

Karena  di Kosan ini, untu kami hanya tersedia satu kamar,   lainnya kosong, sehingga kita dengan budget terbatas berbagi-bagi anggaran, hehehehe  ....   Si AdeReza   membeli lemari untuk pakaian,  Saya membeli tilam dan tape.   Tape inilah yang mengisi waktu luang kami untuk mendengarkan musik, terutama lagu UNGU  yang lagi kami gandrungi kala itu.  Setelah isi kamar terpenuhi, tidak lupa membeli peralatan dapur untuk memasak. ini harus dilakukan bagi kami yang uang bulanannya dikirim pas-pasan..

Setiap tanggal 16, setelah uang kiriman kami  terima  maka,    Ade Reza  yang kreatif ini, selalu menyajikan Nasi campur Garam,  kadang ada teri medan dan ini dilakukan rutin hingga awal bulan, sekali-kali indomie atau kerupuk panda yang rasanya nikmat juga tersajika .    Di kosan ini kami belajar,  bagaimana bisa mendapatkan nilai yang bagus serta bagaimana kosan ini pula kami bisa bikin jadi rame dan membuat kami betah.    Namanya juga  anak kuala simpang, Jago berkomunikasi dan membangun jaringan  …….. heheeheeee   .......   Kosan ini menjadi saksi bisu, perjuangan kami untuk mengejar mimpi.

Alhamdulillah, dari Kosan ini kami belajar bahwa kita bisa belajar dimanapun, jika ada keinginan dan semangat yang besar.   Akhirnya, tahun berikutnya Saya lulus di STAN   sehingga pindah ke Jakarta   dan Ade Lulus CPNS di Pemprov Aceh Golongan 2, sehingga Ade juga pindah kos, ke kos yang lebih baik.   Oyaaaa, Makmum juga lulus di Secaba Polri.  (dr.FBHarIRadeN,24/04/2023).

Note : Cerita ini, cerita asli tanpa ada rekayasa namun banyak cerita perjuangan lainnya yang belum di ceritakan...heheeeeeeeeee  ............  

Hari Raden di  Medan

 

Menuntut ilmu ke negri china juga hingga kuliah.

Hari Raden  Nasi garam sukseskan kuliah di Banda Aceh.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEHEBATAN PULAU PAPUA YANG INDAH ALAMNYA DENGAN 7 DESTINASI WISATO

NusaNTaRa.Com byLaCappotttA, K a m i s, 1 6 M e i 2 0 2 4 Pulau PAPUA yang kaya akan keindahan alam d...