Sabtu, 22 April 2023

KEINDAHAN 5 MOTIF BATIK JAWA TIMUR DAN MAGNA FILOSOFINYA

NusaNTaRa.Com    

byRaisALembuduT,    S e n i n,   2  0    F  e  b  r  u  a  r  i    2  0  2  3

Batik motif Lok Chan,  dari Tuban

Batik adalah kain dengan motip tersendiri hasil karya bangsa Indonesia yang merupakan perpaduan antara seni dan teknologi  leluhur bangsa Indonesia.   Corak ragam batik yang mengandung penuh makna dan filosofi akan terus digali dari berbagai adat istiadat maupun budaya yang berkembang  di Indonesia. Motif Batik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motif adalah corak atau pola.  Motif Batik adalah suatu corak yang di bentuk sedemikian rupa hinga menghasilkan suatu bentuk yang beraneka ragam dan biasanya dipengaruhi  situasi budaya dan alam tempatnya.

Motif batik adalah corak atau pola  yang menjadi kerangka gambar pada batik berupa perpaduan antara garis, bentuk dan isen menjadi satu kesatuan yang mewujudkan batik secara keseluruhan.  Motif-motif batik itu antara lain adalah motif hewan, manusia, geometris, dan motif lain. Motif batik sering juga dipakai untuk menunjukkan status seseorang dan daerahnya.    Di luar dari motifnya yang tampak lebih segar dan beragam, motif batik Jawa Timur ternyata tetap memiliki makna mendalam sama halnya dengan batik dari daerah lainnya.  Berikut 5 motif batik dari Jawa Timur beserta filosofi yang terkandung di dalamnya.

 

1. Motif Lok Chan (Tuban)

Pengaruh budaya Tionghoa memang begitu sarat di Jawa Timur, terutama di Kabupaten Tuban.   Hal ini ditunjukkan dengan adanya motif Lok Chan yang sangat terkenal di Tuban  dengan ciri motip  khasnya  burung Phoenix atau burung Hong yang menjadi burung kepercayaan etnis Tionghoa.    Motif Lok Chan melambangkan  sifat  keperkasaan dari seorang laki-laki,  pada masanya dahulu dan hingga kini  Batik Lok Chan juga dianggap sakral dan kerap digunakan untuk menyelimuti orang yang disengat kalajengking agar lekas sembuh dan ritual lainnya.

2. Motif Reog (Ponorogo)

Batik Motif Reoq,  Ponorogo

Ponorogo Jawa Timur terkenal dengan kesenian reognya,  sangkinh  terkenalnya, kesenian reog ponorogo juga dituangkan ke dalam kain batik dan menghasilkan salah satu motif yang populer hingga kekinian  di Ponorogo.    Seperti kesenian tarinya, motif reog erat kaitannya dengan sejarah peperangan antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Bantarangin.

Sebelum Bathoro Katong berkuasa, masyarakat Ponorogo mengenal seni  reog sebagai barongan yang menjadi permainan para warok,   kemudian pada masa pemerintahan Bathoro Katong seni barongan dirubah menjadi reog dan digunakan sebagai media dakwah Islam.   Kata “reog” berasal dari kata   “riyokun”   yang artinya khusnul khatimah.   Salah satu batik kontemporer Ponorogo yaitu Batik Lesoeng, batik ini mulai populer sekitar 5 tahun yang lalu.   Batik Lesoeng adalah batik dengan lebih memberikan warna dalam batik yang sudah ada, memberikan kesan yang berbeda agar lebih menarik dan memberikan energi baru untuk para pengrajin batik dan pecinta batik.

3. Motif Pring Sedapur (Magetan)

Batik Magetan 

Magetan memiliki ragam motif batik yang penuh warna dan sarat makna. Salah satu motif yang terkenal dari Magetan adalah Pring Sedapur.   Motif batik Jawa Timur yang satu ini terlihat sangat manis dengan motif pohon bambu yang memanjang  dan  menilik filosofinya, motif ini melambangkan kesatuan dan kerukunan dalam bermasyarakat yang akan menjadi kekuatan dan kesatuan.

Batik Pring Sedapur khas daerah Magetan ini dari dusun Papringan, Desa Sidomukti, Kecamatan Plaosan  yang berada di lereng Gunung  Lawu yang sangat terkenal dengan Tumbuhan tanaman Bambunya.   Daerah Magetan sendiri terdpat beberapa jenis motif batik lainnya seperti JalakLawu, Cucak Rowo,  Pring Temu Rose dan sebagainya.   Dalam sejarah perkembangan  Agama Islam banyak prajurit mataram yang kalah lari ke Gunung Lawu di Sidomukti mencari suaka alkisahnya mereka kemudian mengabdikan diri disana dan mengajarkan budaya Batik yang berkembang hingga kekinian.

4. Motif Gajah Oling (Banyuwangi)

Batik motif Gajah Oling,  dari Banyuwangi

Batik Oling  berarti Kabupaten  Banyuwangi  yang dijuluki sebagai  “The Sunrise of Java”  ini juga memiliki ragam motif batik yang sangat indah dan khas,  salah satunya motip   yang paling terkenal,  apalagi kalau bukan motif Gajah Oling.   Bagi Anda yang belum mengetahui, kata "Gajah" di sini bukan berarti terdapat gambar hewan gajah pada motifnya. Gajah Oling sendiri diambil dari kata Gajah yang artinya besar dan Oling yang berasal dari kata "eling" yang memiliki arti mengingat.

Gajah Oling  (“Gajah Uling”) merupakan motif batik tertua di dunia dan paling terkenal di Banyuwangi.  Motif Gajah oling menyerupai tanda Tanya,    Gajah Oling “ sendiri berarti dari Gajah yang bertubuh besar atau yang “ Yang Maha Agung”,  SERTA Oling artinya  “Eling”  atau  bahasa Jawa dari  “ingat”.  Maka dari itu,  makna dari Gajah Oling merupakan  “Selalu mengingat yang Maha Agung”,  dan pada tahun 2013 Motif ini pernah menjadi Thema untuk  Banyuwangi Batik Festival.

5. Motif Merak (Sidoarjo)

Sidoarjo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki ragam motif batik yang sangat khas,  motif batik Sidoarjo didominasi dengan motif flora dan fauna yang sangat cantik dan indah.   Salah satu yang paling terkenal adalah motif merak yang melambangkan ketangguhan di satu sisi dan keanggunan di sisi yang lain yang diharapkan ada pada diri pemakai batik ini.

Batik tulis awalnya dibawa ke daerah Jetis oleh Mbah Mulyadi yang merupakan keturunan Raja Kediri yang lari ke Sidoarjo karena dikejar oleh Belanda. Mbah Mulyadi disebut telah memotivasi penduduk Jetis untuk mengembangkan budaya membatik menjadi salah satu kegiatan ekonomi di wilayah Jetis hingga kini dengan ciri khas tersendiri.

Batik motif Merak,  Sidoarjo

 

Motip Batik guratan seni karya bangsa Indonesia.

Batik Jawa Timur bermotif  dari Alam dan Budaya bangsa.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEHEBATAN PULAU PAPUA YANG INDAH ALAMNYA DENGAN 7 DESTINASI WISATO

NusaNTaRa.Com byLaCappotttA, K a m i s, 1 6 M e i 2 0 2 4 Pulau PAPUA yang kaya akan keindahan alam d...