Selasa, 10 Desember 2019

MIRIS, INDONESIA JUARA 2 PENGANGGURAN DI ASIA TENGGARA


NusanTaRa.Com
byBambanGBiunG, 16/10/2019


Belakangan angka pengangguran di Indonesia dikabarkan menurun meski demikian angka pengangguran di Indonesia menjadi nomor dua terbesar di Asia tenggara,  berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPJS)  tengah tahun ini  tercatat  5,01 persen penduduk produktip Indonesia yang menganggur di bawah Filipina 5,23 persen.   Angka ini menunjukkan Indonesia tertinggal dari Laos dan Kamboja yang secara berurutan mencatat 0,60 persen  dan 0,10 persen pengangguran artinya ini menjadi angka terendah dalam sejarah Indonesa, tetapi  menjadi yang tertinggi kedua di Asia Teanggara.

Padahal beberapa waktu mendatang Indonesia sedang menghadapi periode krusial bonus demografi. Kepala Generasi muda Indonesia (gsm) Muhammad Nur Rizal, jumlah generasi milenial yang berusia 20-35 tahun mencapai 24 persen, setara dengan 63,4 juta dari 179,1 juta jiwa yang merupakan usia produktif (14-64 tahun).   "  Generasi muda Indonesia akan menghadapi persimpangan yang belum pernah ada sebelumnya  ",  Ujar SiDin M Nur Rizal,  di seminar pendidikan “  Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia melalui Gerakan Sekolah Menyenangkan dan Sekolah Integritas  ”,  Jumat 11 Oktober 2019.
 
Jumlah  penduduk Indonesia sekitar 260 juta bermakna  sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia (setelah Cina, India dan Amerika Serikat).   Selanjutnya, negara ini juga memiliki populasi penduduk yang muda karena sekitar setengah dari total penduduk Indonesia berumur di bawah 30 tahun. Jika kedua faktor tersebut digabungkan, indikasinya Indonesia adalah negara yang memiliki kekuatan tenaga kerja yang besar, yang akan berkembang menjadi lebih besar lagi ke depan, semua ini menuntut Negara untuk mempersiapkan lapangan kerja lebih besar. 

Penigkatan kualitas Summber Daya Manusia (SDM) untuk mengatasi tantangan zaman yang terus berubah, khususnya terkait  polemik bonus demografi.    “ Ketika proporsi anak muda Indonesia yang besar itu ternyata tidak cukup produktip atau bermental lemah, maka jumlah besar itu akan menjadi bencana Demografi  sehingga niat bangsa  ini untuk keluar statuus Negara low-middle income akan terhambat   “,  Ujar M Nur Rizal.

Resiko naiknya jumlah pengangguran bisa terjadi dalam konteks ini, apalagi pendidikan kita tidak  menyiapkan mereka untuk menghadapi zaman yang kian tak pasti.    “ Ketika banyak jenis pekerjaan digantikan oleh mesin, serta SDM dihadapkan pada tentangan yang belum pernah ada sebelumnya, mental kuat dan kreatifitas menjadi kunci utama untuk sukses  “.



Isu-isu penting (tanggung jawab pemerintah) adalah penguatan sumber daya manusia Indonesia (sumber daya manusia mengacu pada pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan).    Saat ini banyak perusahaan mengeluh bahwa sumber daya manusia Indonesia terlalu lemah  yang berarti bahwa investor lebih suka berinvestasi di negara lain (di mana kualitas pekerja lebih tinggi), akibatnya Negara  kehilangan  peluang dalam hal penciptaan lapangan kerja di Indonesia.


  Ketika proporsi anak muda Indonesia yang besar itu ternyata tidak cukup produktif atau bermental lemah, maka jumlah besar itu akan menjadi bencana demografi sehingga niat bangsa ini untuk keluar status negara low-middle income akan terhambat  ”,  Ujar SiDin.   Risiko naiknya jumlah pengangguran bisa terjadi dalam konteks ini, apalagi pendidikan kita tidak menyiapkan mereka untuk menghadapi zaman yang kian tak pasti.


Generasi pekerja kebanggaan bangsa,

Pengangguran Indonesia terbesar ke 2 di Asia Tenggara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PARI GERGAJI GIGI KECIL DAPAT SURVIVE DENGAN BAWAAN PARTHENOGENESIS BILA TERTEKAN

NusaNTaRa.Com byIrkaBPiranhA,         S     e    n    i     n,        0    6      M    e    i      2    0    2    4   Pari Gergaji Gigi Ke...