Senin, 13 Februari 2023

KAPOLDA PAPUA BEBERKAN DANA EMAS ILEGAL SUMBER KEKERASAN DAN JALUR RAWAN PENYELUNDUPAN SENJATA DI PAPUA

NusaNTaRa.Com

byBambanGBiunG,    S  e  l  a  s  a,   2  4    J  a  n  u  a  r  i    2  0  2  3

Senjata Illegal jadi sumber kekerasan di PAPUA

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengungkap sumber dana yang digunakan oleh dua warga sipil yang ditangkap lantaran membawa empat senjata api dan 18 amunisi.   Fakhiri menyebut mereka membeli senjata dan amunisi itu dari uang hasil pendulangan emas ilegal di perbatasan Kabupaten Pegunungan Bintang dan Boven Digoel,  Fakhiri mengaku dirinya sudah menerjunkan tim untuk melakukan pengawasan yang ketat terkait itu.   "  Di Boven Digoel juga kami sudah minta, kami akan siapkan tim untuk bagaimana bisa melakukan pengawasan ketat terhadap pendulangan yang ada di sana  ",  Ujar SiDin Mathius D Fakhiri,  Selasa  (24/01/2023).

Mathius D Fakhiri mengungkapkan warga membeli senjata api dan amunisi dari uang hasil penjualan 190 gram emas senilai Rp90 juta,  senjata api dan amunisi itu digunakan untuk kepentingan kelompok bersenjata di Papua.   Dia pun membeberkan lokasi lain yang juga didapati warga pendulangan emas ilegal untuk sumber dana kelompok bersenjata di Papua. Beberapa di antaranya yaitu di Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Tolikara  dan Kabupaten Paniai,   "  Semua kekerasan bersenjata sumber uangnya dari situ  ",  Ujarnya Mathius D Fakhiri.

Adapun beberapa wilayah rawan yang digunakan sebagai jalur penyelundupan senjata api dan amunisi ke tanah Papua yaitu Boven Digoel, Keerom, hingga Nabire.   "  Kalau di daerah Selatan-Utara ini kan mulai dari Boven Digoel, Keerom masuk Kota Jayapura.  Ini kan harus kita jaga rapat di perbatasannya.  Sedangkan kalau di sisi Utara, ini kan ada Nabire, kenapa Nabire? ini kan masuknya dari Manokwari dan Sorong  ",  Ujar SiDin Mathius D Fakhiri dengan Plabomoranya (hebatnya).

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri pun telah mengungkap sejumlah jalur penyelundupan senjata api dan amunisi ke tanah Papua.   Ia menyebut beberapa wilayah rawan tersebut di antaranya Boven Digoel, Keerom, hingga Nabire,   "  Kalau di daerah Selatan-Utara ini kan mulai dari Boven Digoel, Keerom masuk Kota Jayapura. Ini kan harus kita jaga rapat di perbatasannya.  Sedangkan kalau di sisi Utara, ini kan ada Nabire, kenapa Nabire? ini kan masuknya dari Manokwari dan Sorong  ",  Ujar SiDin Mathius D Fakhiri saat dihubungi,  Selasa  (24/01/2023).

Mathius juga telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pengawasan ketat terhadap titik-titik tersebut,   "  Ini saya udah minta ke semua Polres yang terkait tadi ada empat, Nabire, Kota Jayapura, Pegunungan Bintang, dan Boven Digoel untuk melakukan langkah cepat, penanganan ekstra  ",  Ujar SiDin tegas.   Alumni Akpol 1990 ini juga akan menindak tegas jajarannya agar nakal bertransaksi amunisi dengan kelompok bersenjata,   "  Tentunya bagi anggota TNI/Polri khususnya untuk Polri kita akan mengambil langkah tegas terhadap tindakan mereka yang masih coba-coba terhadap amunisi  ",  Ucap Mathius D Fakhiri menambahkan.

Mathius menegaskan akan membongkar jaringan dua warga sipil yang ditangkap dengan membawa empat senjata api dan 18 amunisi pada Kamis (19/1).   "  Penangkapan kemarin ini juga bagian yang saya minta dibuka jaringannya, jadi kita tidak hanya fokus pada pemeriksaan yang sudah tertangkap tapi sejauh mana dia punya jaringan yang selama ini mungkin belum kita cover jual-belinya  ",  Ujar SiDin Mathius D Fakhiri dengan Ahmadernya (manisnya).

Ia pun berjanji akan membawa kedua pelaku itu sampai ke pengadilan agar dapat memberikan efek jera ke depannya.    Sebelumnya, Polda Papua menangkap dua warga sipil dengan empat senjata api dan 18 amunisi pada Kamis (19/1) lalu.   Senjata dan amunisi tersebut dibeli warga dari hasil jual emas yang didapat dari pendulangan emas ilegal di perbatasan Kabupaten Pegunungan Bintang dan Boven Digoel. Sedangkan senjata api serta amunisi, dibeli warga dari negara Papua Nugini.

 


Papua  masih rentan dengan kasus kekerasan bersenjata.

Senjata hasil Emas illegal jadi sumber kekerasan di Papua.

 


 

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...