Jumat, 10 Juli 2020

BANJIR BANDANG SETINGGI 1,5 M MELANDA ENTIKONG DAN 253 KELUARG MENGUNGSI.

NusanTaRa.Com
byAsnISamandaK,                                     09  Juli  2020


Banjir bandang menerjang desa perbatasan Indonnesia-Malaysia Desa Nekan, Kacamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Rabu (8/7/2020)  setelah didahului hujan besar yang bermula sekitar pukul 17.00 WIB.   Akibatnya  sebnayak 253 keluarga yang bermukim  di Kecamatan Entikong, Kalimantan Barat harus mengungsi untuk menghindari bencana yang dapat ditimbulkan Banjir Bandang tersebut.

Ketinggian banjir mencapai 1,5 meter, merusak ratusan rumah serta merobohkan sebuah jembatan yang menjadi akses utama warga dan jalur penghubung antar kampung,  253 keluarga dari dua dusun berbeda ini, mengungsi ke kampung yang lebih tinggi, lantaran khawatir terjadinya banjir susulan.   "  Banjir bandang berasal dari luapan sungai akibat hujan deras yang terjadi pukul 14.30 WIB sampai 16.30 WIB  ",   Ujar SiDin AKP Novrial Albert Kombo Kapolsek Entikong,  Kamis (9/7/2020).

Pada Rabu 8 Juli 2020, Sekira pukul 17.00 Wib, Kepala BPBD Kabupatsn Sanggau, Siron mendapat informasi laporan dari Sekcam dan PJ Kades  bahwa telah terjadi Banjir Bandang di Dusun Gramajaya dan Dusun Nekan.   "  Selanjutnya melakukan pengecekan dan memberikan bantuan logistik kepada warga serta berkordinasi dengan warga yang terkena dampak banjir bandang  ",  Ujar SiDin Siron, Kamis (9/7/2020).

Jurnalis NusanTaRa.Com yang menyaksikan kejadian tersebut mengatakan bahwa Banjir tersebut gila-gilaan datang tiba-tiba dengan bah air yang cukup besar terutama dimalam hari itu, membuat masyarakat banyak meninggalkan rumahnya.   Menurut dia, kepolisian bersama aparatur pemerintahan setempat telah mengambil sejumlah langkah penanganan, seperti mengevakuasi warga terdampak banjir, membantu memindahkan barang-barang berharga, dan membuat dapur umum.
Kepala BPBD Kab. Sanggau, Siron
"  Kami juga mengumpulkan perangkat desa untuk mendata warga terdampak banjir bandang  ",   Ujar SiDin Kombo,  mereka juga menyisir dan memindahkan kayu bekas dan sampah yang dapat menyumbat aliran sungai.   Kombo menerangkan sampai saat ini  belum ada laporan korban jiwa dalam peristiwa banjir bandang tersebut.

Pada Rabu 8 Juli 2020, Sekira pukul 17.00 Wib, Kepala BPBD Kabupatsn Sanggau, Siron mendapat informasi laporan dari Sekcam dan PJ Kades  bahwa telah terjadi Banjir Bandang di Dusun Gramajaya dan Dusun Nekan.   "  Selanjutnya melakukan pengecekan dan memberikan bantuan logistik kepada warga serta berkordinasi dengan warga yang terkena dampak banjir bandang  ",  Ujar SiDin Siron, Kamis (9/7/2020).

Nanang Buchori, Kepala Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak,  menyampaikan peringatan untuk warga Kalbar agar mewaspadai cuaca ekstrem yang ada terjadi beberapa hari kedepan.   Berdasarkan pengamatan satelit cuaca, radar cuaca dan pengamatan manual di beberapa UPT BMKG di Kalimantan Barat, hujan masih terjadi di sebagian wilayah Kalimantan Barat dengan intensitas sedang hingga lebat masih terjadi di Kalbar bagian timur.

Potensi hujan intensitas sedang hingga lebat tersebut bisa disertai dengan petir dan angin kencang berdurasi singkat masih patut diwaspadai terutama sekitar pertengahan bulan Juli keatas.   "  Terkait potensi cuaca ekstrem mulai tanggal 08 Juli 2020 ke depan, masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, genangan, angin kencang, pohon tumbang, jalan licin dan sebagainya  ",  Ujar SiDin Nanang.

PVMBG Badan Geologi melaporkan di laman resminya menyampaikan, beberapa wilayah di Kalimantan Barat masuk dalam wilayah yang berpotensi terjadi gerakan tanah di bulan Juli 2020.   Ada 11 kabupaten dan kota di Kalbar yang masuk dalam daftar wilayah potensi gerakan tanah Juli 2020.  Berikut ini wilayah di Kalbar yang masuk dalam wilayah potensi gerakan tanah di Kalimantan Barat, Juli 2020 :  1. Kota Singkawang,  2. Kabupaten Laandak,  3.  Kabupaten Ketapang,  4. Kabupaten Kayong Utara,  5. Kabupaten Hulu Kapuas,  6. Kabupaten Bengkayang,  7. Kabupaten Melawi,  8. Kabupaten Meempawah,  9. Kabupaten Sambas,  10. Kabupaten Sanggau,  11. Kabupaten Sekadau dan Kabupaten Sintang.

Banjir, hujan lebat alam yang rusak,
Banjir di Entikong 253 keluarga  terkena dampak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESA WAE REBO OLEH TIMEOUT TERMASUK SEBAGAI KOTA TERKECIL TERINDAH DI DUNIA.

NusaNTaRa.Com     byBambanGNunukaN,        S   e   l   a   s   a,     0    7       M     e     i        2    0    2    4     Rumah Adat Mb...