Senin, 18 Maret 2019

KERAJINAN MASYARAKT DUSUN RUMBIA ENREKANG MEMBUAT TALI DARI HENEQUEN.

NusanTaRa.Com
byRaisALembuduT, 08/03/2019



MANGNGULANG, Salah satu rutinitas pembuatan Tali tradisional oleh warga di dusun Rumbia , Kab.Enrekang, tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun dari nenek moyang.   Keterampilan ini telah mmenjadi satu budaya khusus  yang tentunya mengalir dari leluhur mereka sejak dahulu,  sumberdaya alam yang mendukung dengan tersedia tanaman Henequen,  sehingga mudah diperoleh di sekitar desa Rumbia dan yang lebih penting keterampilan ini menjadi satu penambah ekonomi mereka saat-saat senggang.

Dusun Rumbia, salah satu dusun di daerah ketinggian yang terletak di Desa Lunjen, Kec. Baraka, Enrekang  dihuni sekitar 92 kepala keluarga yang sebagian hidupnya tergantung dari pertanian khususnya Padi sawah dan ladang.    Di dusun ini terdapat sebuah rumah tradisional yang memiliki satu tiang dan masyarakatnya selain bertani memiliki kerajinan sebagai pembuat tali dari tanaman Hanaquen yang banyak tumbuh di sana.

Hasil dari proses mengngulang ini disebut Ulang (Tali), yaitu proses mulai dari pencarian daun tanaman semacam kaktus/Pondan (mepondan),   membuat serat-serat memanjang, pencucian, penjemuran hingga pemintalan jadi Ulang (Tali) (mangngulang).   Ulang terbuat dari bahan serat alami dengan beberapa proses yang tidak singkat sebagaimana diatas namun kwalitas /  kekuatan  Ulang ini tidak diragukan lagi, sering digunakan masyarakat  di Kabupaten Enrekang bahkan ke luar Pulau untuk bahan pengikat dll.

Tanaman yang digunakan sejenis  daun dari  Pondan Alah/local  name  (Amerika Tropis Agave ), dengan nama latin   Agave fourcroydes  yang banyak  dijumpai di daerah dataran tinggi sekitar 1500 mdpl,  iklim agak kering dengan tanah yang gembur dan berpasir.   Masyarakat Rumbia biasanya melaksanakan mepondan  secara berkelompok pada satu daerah tertentu yang di tumbuhi tanaman Pondan alah ini, dalam sekali berangkat daun Pondan alah yg dikumpulkan bisa berjumla sekitar 50-70 lembar per petani.  

Setelah mempondan (mencari daun Pondan) daun Pondan alah ini kemudian di Ce’ce (lokal name) atau disayat secara membujur sesuai alurdaun,  namun sebelum itu duri-duri yang berada di samping dan ujung daun ini dipisahkan terlebih dahulu, hasil sayatan ini kemudian di Keruk  (Mangkarruk-lokal name) yaitu proses pengambilan serat daun dengan menggunakan penjepit (sejenis alat tradisional, yang terbuat dari bambu) kemudian direndam di air untuk membersihkan bagian   kulit yang masih menempel dan dijemur dibawah sinar matahari sampai kering,   biasanya ditandai dengan perubahan warna dari hijau ke putih pucat, hasil dari proses Mangkarruk inilah yang  disebut Biccang yang merupakan serat dari daun, atau lebih dikenal dengan nama serat Heneque.

Biccang ini kemudian di kepang agar tali yang dihasilkan lebih kuat.  Proses mulai Mepondan hingga pemintalan Biccang dengan tangan menghasilkan Ulang inilah yang disebut Mangngulang,  dalam sekali Mepondan petani tali/ulang ini, Pondan yang didapat (50-70 lembar)  bisa menghasilkan 10 ikat ulang (Tali), dimana 1 ikat ulang memiliki panjang sekitar satu meter yang kemudian dimuat melingkaran untuk dijual.

Dibandingkan tali sintesis tali dari serat daun Pondan ini memiliki beberapa  keunggulan diantaranya,  ramah lingkungan,  memiliki elastisitas yang tinggi, Harga lebih merakyat dan ramah poket alias untuk satu ikat tali di Pasar  Enrekang dihargai sokitar Rp 4.000 hingga 5.000 sahaja. Turut mendukung pemberdayaan masyarakat  pedesaan.    Tapi bagaimanapun juga istilah    Taka  ada gading yang tak retak   tentunya melekat juga pada produk pedesaan ini, sehingga pemberdayaan  pemerintah atas petani pedesaan Rumbia masih diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kwalitas produk Ulang mereka.    


Identifikasi ilmiah tanaman Pondan.

Agave fourcroydes Lem.,  adalah suatu spesies dari Agave tumbuhan asli di selatan Meksiko utamanya di  daerah Semenanjung Yucatan, namun saat ini sudah dibudidayakan secara luas dimerata dunia sebagai tanaman  Henequen .  Tumbuhan ini menghasilkan sejenis serat kaku yang dinamakan sisal (Ulang), digunakan dalam pembuatan berbagai produk, terutama tali.  Serat-seratnya  secara tradisional digunakan untuk tali dan bandut, dan memiliki banyak kegunaan lain, termasuk kertas, kain, alas kaki, topi, tas, karpet, dan papan permainan dart.

Penamaan Klasifikasi Ilmiahnya  :
Kingdom : Plantae,   Clade :  Angiosperms,  Clade : Monocots,  Order : Asparagales,  Family : Asparagaceae,  Subfamily  : Agavoideae,  Genus : Agave,  Species : Agave fourcroydes,  Binomial name : Agave fourcroydes Lem.


Dusun Rumbia
Gunung gundul penuh Rumput,

Kerajinan Desa Rumbia menghasilkan tali  pengikat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...