Jumat, 29 Maret 2019

SORGA BUKAN SEKEDAR CERITA (PANDANGAN SEORANG ASING)

NusanTaRa.Com
byDjusdiman Arch, 23/Januari/2019 



(Tulisan bagus dari seorang asing yang memandang Indonesia dari luar)


Selamat pagi,   Sahabat ….

Musim dingin, ketika salju turun, di Eropa atau Amerika Utara, suhu bisa mencapai minus 40 derajat Celsius. Artinya, kulkasmu masih lebih hangat. Itulah saat semua tetumbuhan “mati”, kecuali pohon cemara.  Itulah saatnya darahmu bisa berhenti menjadi es ketika kamu keluar rumah tanpa pakaian khusus.

Musim salju adalah ketika manusia bertahan hidup dan beraktivitas yang mungkin, tanpa bisa berjalan jika tak ada bantuan peralatan atau teknologi. Tanpa itu, mati kedinginan. Dan ada satu periode dimana salju berbentuk badai. Badai salju. Terbayang apa yang bisa dilakukan selain bertahan hidup di ruangan berpemanas.

Padang pasir. Begitu keringnya sampai semua manusia yang berdiam di sana membayangkan sungai-sungai yang mengalir sebagai surga. Hanya ada beberapa jenis pohon yang bisa hidup dalam suhu di atas 40 derajat Celsius.   Keringatmu bisa langsung menguap bersama cairan tubuhmu. Dan persoalan air adalah persoalan hidup-mati. Sungguh bukan minyak.

Saya sungguh tidak mengerti ketika ada orang yang masih belum percaya bahwa Indonesia itu serpihan sorga.

Cobalah kamu bercelana pendek, pakai kaos dan sandal jepit jalan di Kanada ketika musim dingin. Atau jalan kaki di padang pasir. Dijamin mati.

Di sini, di negaramu, kapan saja, mau siang mau malam kamu bisa jalan-jalan kaosan tanpa alas kaki. Mau hujan, mau panas, selamat.

Di Eropa paling banter kamu akan ketemu buah-buahan yang sering kamu pamer-pamerin: apel, anggur, sunkist, pier, dan semacamnya.
Di Timur Tengah kamu ketemu kurma, kismis, kacang arab, buah zaitun, buah tin.

Di Indonesia, kamu tidak akan sanggup menyebut semua jenis buah dan sayuran, umbi-umbian, kacang-kacangan, bunga-bunga, rempah-rempah, saking banyaknya.

Di Amerika dan Eropa kamu akan ketemu makanan lagi-lagi sanwich, hot dog, hamburger.   Itu-itu saja yang divariasi. Paling banter steak, es krim, keju.
Di Timur Tengah? Roti.   Daging dan daging dan daging lagi.

Di Indonesia? Dari Sabang sampai Merauke mungkin ada ratusan ribu varian makanan.   Ada puluhan jenis soto, varian sambal, olahan daging, ikan dan ayam, tak terhitung macamnya.

Setiap wilayah ada jenisnya. Kue basah kue kering ada ribuan jenis. Varian bakso saja sudah sedemikian banyak. Belum lagi singkong, ketan, gula, kelapa, bisa menjadi puluhan jenis makanan.

Dan tepian jalan dari Sabang sampai Merauke adalah garis penjual makanan terpanjang di dunia. Saya tidak berhasil menghitung penjual makanan bahkan hanya dari Kemayoran ke Cempaka Putih.

Di Indonesia kamu bebas mendengar pengajian, sholawatan, dangdut koplo, konser rock, jazz, gamelan dan ecrek-ecrek orang ngamen.  

Di Eropa, Amerika, Timur Tengah, belum tentu kamu bisa menikmati kecuali pakai headset.

Saya ingin menulis betapa sorganya Indonesia dari segala sisi. Hasil buminya, cuacanya, orang-orangnya yang cerdas-cerdas, kreatif dan bersahabat, budayanya, toleransinya, guyonannya. Keindahan tempat-tempat wisatanya, dan seterusnya.  Saya tidak mungkin mampu menulis itu semua meskipun jika air laut menjadi tintanya. Saking tak terhingganya kenikmatan anugerah Allah SWT pada bangsa Indonesia.

Indonesia ini negara kesayangan Tuhan.

Kamu tidak bisa mensyukuri itu semua? Jiwamu sudah mati.

MARI KITA JAGA NEGERI INI JANGAN SAMPAI TERGADAIKAN.


Berbanjar sepanjang Khatulistiwa, 
Keindahan Nusantara memukau Dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...