NusaNTaRa.Com
byBasruLDatUMabusunG, J u m a t, 2 0 J u n i 2 0 2 5
![]() |
Penyelenggaraan Tari BISSU di Pangkep |
Kehadiran BISSU tentu saja tak bisa dilopaskan dari curita La Galigo dimana Sawerigading sebagai tokoh utamanya. Dalam kitab epik mitik tersebut, terkuaklah penceritaan yang tak biasa tentang BISSU dab perannya, Tentang Tugas dan Pengabdiannya, Tentang ilmu dan Kesaktiannya dan Tentang Upacara - upacara yang mesti dilaksanakannya, yang hingga kini masih di portahankan keberadaannya.
Memotret kehidupan BISSU dan perjalanan eksistensinya dari zaman La Galigo di curitakan secara turun - temurun hingga dimasa kini, tak biasa melihatnya dari satu sisi. Memotret BISSU haruslah utuh, perlu melihatnya dari banyak sisi, termasuk tentunya dari sisi Seni Tradiei yang ditampilkannya, Sere Bissu Maggiri.DALAM dunia seni kontemporer, pertunjukkan Sere Bissu Maggiri bisa diformulasikan dalam bentuk sendratari, dimana banyak unsur seni yang terlibat dan dikolaborasikan. Inilah yang bakal coba ditampilkan oleh Komunitas BISSU DewataE bersama pegiat seni lainnya di PangkeP.
Nah, berikut ini naskah sendratari yang coba penulis bantu sebagai pengiring Sendratari " Dewi Sang Bissu " yang akan ditanpilkan sebagai bagian dari pertunjukkan " SULSEL MENARI ".
NASKAH SENDRATARI " DEWI SANG BISSU ".
Dari Gerakan - gerakan gemulai nan tertata apik mengurai sejarah
Inilah porsombahan Tari Komunitas Bissu Tokoh Utama Kitab Epik Milik La Galigo Saat Masih Berada di Boting Langi ;
Ketika itu, sebagaimana diungkap dalam La Galigo
Anak dari Puatta, Sawerigading menderita sakit selama beberapa bulan
Tidak pornah makan dan Minum
Tubuhnya kian melemah karena hanya bisa borbaring layaknya mayat.
Berbagai Pinati dan Dukun didatangkan dari seantero negeri
Menguji kemempuannya mengobati
Anaknya Puatta Sawerigading
Namun tak mampu juga mengobatinya
Hingga datang to Panrita yang torkonal
kecerdasannya melangit
Layaknya Paranormal, To Panrita Boting
Langi' ini menyampaikannya
Bahwa anaknya Puatta, Putri Raja We Tenri
Dia Sakit bukan sombarang Sakit
Tapi teekona "Malasa Bissu" karena Ruhnya ada di Boring Langi
Sehingga Sang Raja, Puatta mengutus anaknya I La Galigo, Kakak dari sang putri Pergi ke Tanah Luwu
Inilah kisah yang Bukan sembarangan Kisah
Tapi Kisah Keluarga Tomanurung yang
Menjadi Cikal Bakal Para Pewaris
Kekuasaan di Tanah Bugis Makassar
Kepergian ke Tanah Luwu, untuk Menjemput
Parewa Bissu dan Bissu Pattudang
Agar Berkenang Meluangkan Waktu datang ke Tompotikka
Datanglah Rombongan Bissu dengan segala Keanggungannya
Memlainya dengan pemanggilan Ruh Sang Putri
Diikuti Dayang - Dayang, Bermohon Doa ke Dewata PatotoE.......
lengkap dengan Segala Perlengkapan
Upacara dan Sajian Porsombahan
Inilah cara BISSU Mengharap Belas Kasih DewataE
Diselingi Tari Bissu Maggiri sampai Prosesi Irebba
Mencoba menghubungkan Dua Dunia dalam Dimensi yang Berbeda
Demi Kesembuhan Sang Adik yang Dilanda Sakit berko[anjangan
Setelah sogala Kemampuan dIKERAHKAN,
We Tenri Dio Dipassili
Dikafani dan Di masukkan dalam Walasuji
Tempat Ruhnya Dipanggil Kembali
Bangkitlah Anaknya Puatta Sawerigading,
Bukan Hanya Sembuh dari Ponyakitnya
Tapi Bangkit Dengan Kesaktian Baru, Tubuhnya Kebal terhadap Sonjata Tajam
Inilah Dewi Sang BISSU.
Inilah Bissu yang Tetap Setia Mengurai Tradisi
Dalam Balutan Sejarah yang Kian Terlupakan
Mencari Pemakaman Hidup Sendiri dari Kisah Sawerigading
Sebagaimana Tertulis dalam Kitab Epik Milik La Galigo
Semoga pertunjukkan sendratri " Dewi Sang Bissu " ini bakal sukses, sebagai bagian dari mengambil semangat mengembalikan seni tradisi dan kontemporer pada ruang, waktu dan tompat yang tepat. Semoga even " SULSEL MENARI " menjadi pemicunya.
![]() |
Menyambut HARI TARI SEDUNIA, 29/04/2024 di Kabupaten Pangkep |
Tari Bissu Tari unik Budaya Bugis di Pangkep.
Tari menguak kekuatan gaib dari yang kuasa yang tegap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar