NusaNTaRa.Com
byMapiroHBorrA, J u m a t, 2 5 O k t o b e r 2 0 2 4
Air Terjun Pung Bunga Maros Salawesi Selatan |
Air Terjun Pung Bunga. Pada sebuah perkampungan yang jauh di pelosok Desa Sulawesi Selatan. Terdapat qir terjun yang mengalir melalui sungai - sungai sebening kristal di area lanskap perbukitan yang hijau nan indah. Air terjun ini dikenal secara lokal sebagai Pung Bunga. Air Terjun ini terletak di Dusun Baru, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompo Bulu, Kabupaten Maros Provensi Sulawesi Selatan.
Suatu jetika pada zaman dahulu kala, penduduk setempat terkejut dengan kemunculan seorang Gadis dari bawah air terjun Pung Bunga. Mata gadis itu jernih, rambutnya hitam tergerai anggun dan kulitnya sehalus sutra. Namun keberadaannya menjadi misteri dan tak seorang pun yang mengetahui dari mana asal usulnya. Sejak itu ia dinamakan Tu Manurunga ri Pung Bunga. Tu Manurunga merupkan sebuah gelar lokal bagi seseorang yang munul secara misteriua, dan memiliki kelebihan - kelebihan yang tidak dimiliki oleh masyarakat di sekitarnya.
Suatu waktu, terjadi persengketaan wilayah antara Kampung Baru dan Kampung Cindokko yang kemudian berkembang menjadi peperangan, kedua kampung itu masing - masing dipimpin oleh kepala kampung yang memiliki gelar MATOA. Mereka saling menunjukkan kekuatan dan keterampilan mereka dalam peperangan, melihat situasi tersebut, Tu Manurung ri Pung Bunga merasa harus bertindak sebagai penengah dalam perselisihan mereka. Ia dengan keberanian dan akaecerdasan mendekati kedua be;ah dan mendorong mereka melakukan negosiasi terkait perselihan untuk dapat mengakhiri konplik secara damai.
" Saudara - saudara ku, Matoa Cindakko dan Matoa Baru ", Ujar SiDin Tu Manurung ri Pung Bunga dengan lembut namun tegas, " Mengapa kita harus bertengkar satu sama lain ?. Kita adalah penjaga ljngkungan yang indah ini, bukan ?, Mari kita berusaha untuk hidup dengan saling memanusiakan, Saling mengingatkan dan Saling memuliakan ". " SAUDARAKU RI pUNG bUNGA, kamo juga tidak ingin peperangan ini terjadi, namun Mato Cindokko dan masyarakat sering melanggar batas dengan membawa hewan ternaknya ke wilayah kami, sehingga tanaman Rakyat kami mengalami kerusakan dan kerugian ", Ujar SiDin Matoa Baru.
" Saudaraku Matoa Cindakko, bagaimana tanggapanmu ? ", Tu Manurunga ri Pung Bunga bertanya. " Saudaraku Tu Manurungga ri Pung Bunga, kami merasa tidak pernah melanggar Wilayah Baru, kami menempatkan ternak kami di wilayah kami sendiri ", Ujar SiDin Matoa Candakko. Setelah berpikir sejenak, Tu Manurung ri Pung Bunga mengidentifikasi tidak adanya batas yang tegas antara kampung Cindakko dan Kampung Baru sebagai sumber permasalahannya. Oleh karena itu Tu Manurungga ri Pung Bunga menyarankanagar mereka membuat perjanjian damai di atas Lontara dan menentukan batas wilayah masing - masing.
Kedua kepala kampung itu awalnya merasa khawatir, namun dengan nasihat bijak Tu Manurung ri Pung Bunga, hati mereka terbuka sayu sama lain. Tu Manurung ri Pung Bunga dengan sabar memediasi pembicaraan damai antara kedua kampung tersebut dalam pertikainnya, dan akhirnya bisa menyepakati perjanjian damai dan batas wilayah masing - masing. Tu Manurung ri Pung Bunga mampu kembali menyatukan kembali kedua kampung yang bermusuhan itu berkat kepemimpinan yang cerdik.
Di seluruh Negeri berita tentang nama baiknya menyebar. Bagi orang khususnya masyarakat di sekitar, Tu Manurung ri pung bunga adalah seorang tokoh yang Inspiratip dalam menjalankan kepemimpinya di masyarakat dan di pemerintahan. (dr.Warnasulsel.Com.21/08/2024 Karya BadaruddiNDaenGLattE).
Ritual appanaung ri je’ne yang dilakukan di salah satu pohon besar di wilayah adat. |
To Manurung ri pung Bunga putri Air Terjun di Maros.
Meminpin wilayahnya dengan Berani dan Cerdas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar