NusaNTaRa.Com
byBasruLDatUMabusunG, M i n g g u, 2 0 O k t o b e r 2 0 2 4
Bukti gambaran peninggalan sejarah Kerajaan Kandis |
Kerajaan Kandis merupakan sebuah kerajaan Yang berada di
Sumatera diklaim berbasis di wilayah tengah-barat pulau Sumatera, yang kini
merupakan bagian dari timur wilayah Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, dan
Provinsi Jambi. Kerajaan Kandis
diperkirakan berdiri sejak waktu 1 Sebelum Masihi/Masehi namun ada juga yang berpendapat pada
abad ke-11 Sebelum Masehi, diklaim sebagai situs kerajaan tertua ke 3 di
Kepulauan Indonesia Setelah Situs gunung
Padang yg berusia 25.000 SM dan situs tinggi hari 5.000 SM. Pada abad ke-13 Masehi wilayah tempat
Kerajaan Kandis berada masih tetap dikenal sebagai Kandis.
Kerajaan Kandis diyakini sebagai kerajaan Minangkabau tertua di Sumatera serta di kepulauan Indonesia diperkirakan berdiri sejak abad ke-1 SM. Pada abad ke-13 M, di Kitab Nagarakretagama bekas wilayah Kerajaan Kandis masih disebut dengan Kandis. Disebutkan sebagai salah satu wilayah Majapahit (Nusantara) dalam sebuah karya sastra, Kakawin Nagarakretagama ditulis pada tahun 1365 oleh oleh Empu Prapañca, seorang bekas pembesar urusan agama Buddha di istana Majapahit. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada 1 Sebelum Masehi, mendahului berdirinya kerajaan Moloyou atau Dharmasraya di Sumatra Tengah meski masih diragukan.
Benarkah demikian
?
Para peneliti masih meragukan keberadaan kerajaan ini, karena penelitian dan jejak sejarah dari
kerajaan ini masih belum banyak dilakukan.
Menurut Buku “ Pacu Jalur dan
Upacara pelengkapnya “ karangan Suardi Samin, konon pendiri Kerajaan Kandis adalah seorang
Keturunan Alexander Agung dari
Makedonia yang bernama maharaja Diraja yang kemudian mengembara kearah timur
dengan pasukannya. Disebutkan
bahwa sesampainya di Sumatera, Maharaja mendirikan sebuah korajaan yang
dikenal sebagai kerajaan Kandis.
Batu Karst yang diduga sebagai pagar lingkar luar kerajaan |
Alkisah, Air laut
semakin surut sehingga daerah Kuantan makin terlihat daerah yang muncul
kepermukaan. Kemudian berdiri pula kerajaan
Koto Alang di Botung (Desa Sangau sekarang) dengan Raja Aur Kuning sebagai
Rajanya. Penyebaran penduduk Kandis ini
ke berbagai tempat yang telah timbul dari permukaan laut, sehingga berdiri juga
Kerajaan Puti Pinang Masak/Pinang Merah di daerah Pantai (Lubuk Ramo sekarang). Kemudian juga
berdiri Kerajaan Dang Tuanku di Singingi dan kerajaan Imbang Jayo di Koto Baru
(Singingi Hilir sekarang).
Sayangnya masa kejayaan tersebut harus berakhir karena berbagai
masalah yang timbul dalam kerajaan seperti konplik antara bawahan Raja, perebutan
kekuasaan dan puncaknya terjadi mengalami kekalahan Kerajaan Kandisn dalam melawan Kerajaan Jambi.
Setelah perang para
pemuka kerajaan Kandis berkumpul di
Bukit Bakar, kecemasan akan serangan
musuh sehingga kebanyakan dari para
pemuka kerajaan sepakat untuk menyebunyikan Kandis dengan melakukan sumpah. Karena Hal tersebut karena keputusan ini Kerajaan Kandis
Hilang dan mereka memindahkannya ke
pusat kerajaan ke Dusun Tuo. Itu
sebabnya Kerajaan Kandis hingga saat ini di kenal memiliki jejak yang cukup misterius
.
Adapun teori lain,
menyebutkan pembesar – pembesar kerajaan Kandis mati terbunuh diserang
oleh Raja Sintong dari Cina yang dikenal dengan ekspedisi Sintong. Menurut buku Kandis dan Salaka nagara adalah Kerajaan Tertua di
Nusantara karangan Erik Hariansah, tempat berlabuhnya kapal Sintong dinamakan dengan Sintonga. Setelah mengalahkan Kandis, Raja Sintong beserta prajuritnya melanjutkan perjalanan ke Jambi.
Lebih lanjut disebutkan bahwa negeri Rantau Kuantan yang diperkirakan berdiri pada abad 8 M pada awalnya adalah wilayah suatu kerajaan Kandis. Hal tersebut dibuktikan dari sumber – sumber tertulis maupun dari cerita rakyat sekitar. Untuk benarnya kita bisa menunggu apakah ada bukti - bukti dari situs arkeologi maupun manuskrip tua yang dapat membuktian dan menguatkan akan pandanga tersebut itu .
Peta ltak Kerajaan KANDIS di Sumatera |
Dalam Kertagama Kandis
Kerajaan Melayu tertua.
Kerajaan ini diperkirakan berdiri di Pulau Sumatera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar