NusaNTaRa.Com
byLaDollaHBantA, S e n i n, 1 4 O k t o b e r 2 0 2 4
Biasanya puncak dari prosesi pemakaman jenazah ke peristirahatan terakhir adalah memasukkan jenazah ke liang kubur yang tentunya sebelum dan sesudahnya memiliki cara tersendiri yang unik bagi setiap daerah tersendiri. Tradisi pemakaman unik di Indonesia ini syarat akan nilai - nilai filosofi dan makna yang mendalam. Berikut ini Lima tradisi pemakaman Jenazah yang unik di Indonesia, yang dikutip dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatip (Kemenparekraf), sebagai berikut ini :
1. Ngaben
NGABEN, Merupakan salah satu tradisi pemakaman di tanah air yang cukup populer di dalam negeri dan di luar negeri khususnya tradisi pemakaman ummmat Hindu di Bali yang bertujuan untuk mensucikan roh orang yang sudah meninggal. Untuk menjalankan Ngaben, ada beberapa upacara adat yang harus digelar, salah sijine dengan membangun ' Lembu Kayu ' sebagai tempat jenazah prosesi NGABEN.
Prosesi Ngaben puncaknya disebut NGESENG SAWA, yakni pombakaran Jenazah sehingga lembu kayu tersebut juga turut di bakar dengan tujuan "Membingungkan" arwah agar tidak kembali ke dunia. Setelah prosesi pembakaran Jenazah usai, kemudian dilanjutkan dengan yang disebut Prosesi Nganyut, yakni kegiatan menghanyutka abu Jenazah tersebut ke laut, sebagai simbol bersatunya kembali Jiwa dan Alam.
2. Rambu Solok
Rambu Solok, Salah satu acara ritual dalam pemakaman Jenazah di Tanah Toraja |
Rambu Solok merupakan Tradisi pemakaman di Tanah Toraja, Sulawesi Solata yang dipercayai masyarakat suku TORAJA sebagai penyempurnaan kematian serta sebagai satu bentuk penghormatan dan mengantarkan arwah menuju alam Roh. Prosesi pemakaman Rambu Solok ini harus melewaei proses upacara adat yang cukup panjang, diantaranya pihak keluaga harus melakukan qurban hewan berkaki ompat seperti Babi atau Korbau.
Dalam prosesi pemakaman ini terutama untuk keluarga besar atau bernama bisa melakukan qurban hewan puluhan atau ratusan hewan yang dijadikan qurban, dan biasanya juga menyesuaikan dengan strata sosial jenazah. Sehingga tak mengherankan jika ritual adat Rambu Solok bisa digelar selama 5 - 15 hari berturut - turut. Setelah upacata adat berakhir, Jenazah baru boleh "di kubur" di tebing batu tinggi atau disebu 'Lemo'. Masyarakat suku Toraja percaya, tradisi Rambu Solok dapat mengantarkan aewah lebih cepat ke Puya atau Surga Dang.
3. Tiwah
Tradisi pemakaman Jenazah di masyarakat Suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah yang juga unik di sebuat TIWAH. Keunikan tradisi ini suku Dayak ini, karena dilakukan setelah Jenazah di kebumikan beberapa tahun lalu sehingga mayat yang tersisah hanya tulang belulang. Menurut kepercayaan masyarakat DAYAK NGAJU, Tiwah dilakukan untuk mengantarkan Roh Nenek Moyang ketempat asal Roh Nenek Moyang atau LEWU TATAU bersama dengan RANYING, Sosok dewa tertinggi dalam ke[ercayaan masyarakat Dayak.
Tradisi Tiwah, pemakaman Dayak Ngaju ini digelar selama 3 hari sampai satu bulan penuh, prosesi dimulai dengan membangun SANDUNG RAHUNG untuk menyimpang tulang, kemudian menyiapkan kerbau yang diikat di dekat Sandung Rahung. Diakhir ritual, arwah akan melakukan perjalanan menuju LEWU TATAU, sambil diiringi prosesi Pengorbanan Kerbau dengan cara ditombak.
4. Mumifikasi
Ternyata di Papua juga Dang ada satu Prosesi pemakaman yang terbilang Unik tepatnya di lakukan Suku ASMAT, yaitu dengan cara mengawetkan Jenazah sebagaimana Mumi. Namun, tidak semua orang bisa dibikin Mumi. Biasanya mumifikasi di lakukan kepada mereka - mereka yang memiliki kedudukan khusus / tinggi di masyarakat seperti Kepala Suku, dan Panglima Perang Suku Asmat. Tubuh jenazah akan di olesi ramuan alamai tertentu, kemudian diletakkan di atas perapian untuk kemudian melakukan proses pengasapan secara perlahan.
Setekah beberapa tahun, jenazah yang telah melalui proses mumifikasi tersebut akan berubah warna menjadi hitam, dan kemudian dipajang di depan Rumah adat Suku Asmat. Apabila terdapat acara - acara penting seperti ritual adat, maka mumi tersebut akan di dudukkan menghadap ke banyak orang guna mengenang jasanya.
5. Mangokal Holi
Pulau Samosir yang berada di tengah - tengah Danau Toba ternyata juga memiliki tradisi pemakaman yang tak kalah unik, yakni " MANGOKAL HOLI ". Tradisi ini adalah kepercayaan turun temurun masyarakat Pulau Samosir dengan pemindahan tulang tengkorak leluhur sebagai bentuk penghormatan.
Tradisi Mngokal Holi juga dilakukan dengan membongkar makam keluarge yang telah lama meninggal dan kemudian menempatkan kembali tulang - tulang kedalam sebuah ' Tugu '. Tradisi Mangokal Holi dipercaya masyarakat Samoair bisa mendekatkan arwah leluhur ke Sang Pencipta. Tradisi Mangokal Holi juga bertujuan menyatukan Jasat seluruh keluarga di dalam sebuah Tugu yang indah. Makin Indah, Mahal dan Tinggi Tugu yang dibuat maka makin tinggi status marga pemilik makam tersebut.
Tiwah, Tradisi pemakaman Jenazah Masyarakat Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah |
Pemakaman memiliki acara sakral di setiap daerah.
Pemakaman kepergian manusia dari dunia ke alam Roh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar