Kamis, 13 Juli 2023

MENGUNJUNGI GUA MARIA SENDANGSONO GUA RELIGI UMMAT KATOLIK, BERSEJARAH DAN NYAMAN.

NusaNTaRa.Com

byMcDonalDBiunG,     S   e   l   a   s   a,     1  1      J   u   l   i      2   0   2   3 

Gua Maria Sendangsono ziarah dan wisata Rohani Katolik

Gua Maria Sendangsono berlokasi di kawasan KaliBawang, kulon Progo  adalah salah satu tempat wisata rohani bagi umat Katolik yang paling banyak dikunjungi.   bernuansa sejuk, indah dam tenang  serta rindang dengan  banyaknya pepohonan.    Angin mengalir lembut menerpa wajah dan hawa dingin ketika kita berada di tempat ini  dengan  suasana alam sekitar yang sakral, pepohonan Sono besar dan rindang, serta kompleks bangunan yang unik dan menawan, adalah kesan pertama yang kita rosokan  ketika memasuki tempat ziarah atau wisata religi bagi Umat Katolik ini.

"  Nderek Dewi Mariah, temtu geng kang manah, mboten yen kuwatosa, ibu njangkung tansah, Kanjeng ratu ing swarga, amba sumarah samya, sang Dewi sang Dewi mangestonana, sang Dewi sang Dewi mangestonana  ",  Sesayup terdengar  suara orang menyanyikannya.    Mungkin doa-doa Rosario yang samengalun sakral itu terjemahannya,   "  mengikut  Dewi Maria, tentu membesarkan hati, tak mungkin khawatir, ibu senantiasa menolong, Kanjeng ratu di surga, hamba semua berserah, sang Dewi sang Dewi berkatilah (kami)  ".  

Kompleks ziarahGua Maria Sendangsono dapat diakses melalui jalan kecil yang memiliki kondisi naik-turun yang cukup terjal dan sedikit rusak di beberapa titik. Meskipun begitu, jalan tersebut masih dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.  Saat memasuki jalan menuju lokasi, peziarah akan melihat kios-kios penjual cindera mata dan barang-barang rohani yang terhampar di sepanjang jalan yang dapat dimiliki pengunjung sebagai kenangan,  seperti  membeli lilin, jerigen  atau botol berbentuk patung Bunda Maria sebagai wadah untuk menyimpan air suci Sendangsono.

Berikut sejarah Gua Maria Sendangsono yang wajib dikunjungi Indonesia saat berwisata ke Yogyakarta  :  

1. Sejarah Gua Maria Sendangsono

Sejoroh  Gua Maria Sendangsono berawal dari tahun 1904, ketiko  tanggal 14 Desember  hari itu, Romo Van Lith membaptis 171 warga sekitar menggunakan air yang bersumber dari dua pohon Sono  namun sebelumnya  Barnabas Sarimromo  terlebih dahulu  dibaptis  Romo Van Lith.   Barnabas Sarikromo  semula bernama Sariman pernah mengidap suatu penyakit yang membuatnya sulit berjalan,  dalam semedinya  ia  mendapatkan wangsit yang menyuruhnya pergi ke arah Muntilan yang  kemudian bertemu dengan Romo Van Lith.

Ketika  Sariman dirawat dengan tekun oleh Romo Van Lith lah  ia mulai dapat berjalan dengan lebih baik  dan  di masa ini  Sariman mengenal Katolik dan belajar agama dengan sang romo.   Pada hari raya Pentakosta tahun 1904, Sariman dibaptis dan dikenal dengan nama Barnabas Sarikromo.  Barnabas Sarikromo kemudian menunjukkan pada warga desa bahwa ia berhasil sembuh,   keseriusan itu  akhirnya menjadi contoh pada 171 warga lainnya.

2. Proses pembangunan Gua Maria Sendangsono

Gua Maria SendangSana

Gua SendangSono  pada 8 Desember 1929 atau 25 tahun kemudian,   dinyatakan secara resmi menjadi tempat peziarahan oleh Romo JB Prennthaler SJ.   Tak lama kemudian, Ratu Spanyol memberikan patung Bunda Maria yang kemudian  diangkat dari Desa Sentolo sampai ke Kalibawang oleh  Jemaat dan  Patung Bunda Maria itu  ditanamkan di atas  Batu yang diambil Pemuda Katolik Indonesia dari Laurdes  di Prancis tahun 1945 ketikq ziarah kesana.   Sejak  saat  itu  Gua Maria Sendangsono disebut Lourdes-nya Indonesia.

Secara bertahap, Sendangsono dibangun dari tahun 1974 dan hanya mengandalkan sumbangan umat dengan  arsitektur  Romo YB Mangunwijaya, seorang budayawan dan rohaniawan.   Dengan  sentuhan khas bernuansa Jawa dan menggunakan material bahan bangunan yang memanfaatkan sumber daya setempat yang ramah lingkungan,  pada tahun 1991, kompleks bangunan  Sendangsono meraih penghargaan dari Ikatan Arsitek Indonesia sebagai arsitektur terbaik  kategori kelompok bangunan khusus.

3. Cara menuju Gua Maria Sendangsono

Melewati  jalan berliku di kaki Menoreh yang mempunyai dua pilihan jalur.   Pertama, adalah dari Kota Yogyakarta dengan mengikuti Jalan Godean-Sentolo dan jalur kedua melalui Jalan Magelang melalui pertigaan Pasar Muntilan, Jawa Tengah.   Dari pusat kota, kamu perlu menempuh jarak sejauh kurang lebih 29 kilometer  dengan  kendaraan bermotor  memakan waktu antara 50 hingga 60 menit,  tapi  meski jalannya cukup naik-turun dan berbatu, tapi bisa dilalui dengan kendaraan roda empat.   Alamat :  Semagung, Samagang, Banjaroyo, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

4.  Waktu buka Gua Maria Sendangsono

Memasuki   Gua Maria Sendangsono  yang buka  24 jam  tidak akan dipungut biaya, hanya perlu menyiapkan uang Rp10 ribu untuk biaya parkir apabila kamu menggunakan mobil dan Rp2 ribu untuk motor.   Menginap di Sendangsono,  terdapat homestay yang ada di sekitar gua  dan  di sekitar jalan masuk banyak penjual cendera mata seperti lilin, kalung, sampai makanan khas Kulon Progo yang wajib dimiliki sebagai  cenderamoto.

5. Tips berkunjung ke Gua Maria Sendangsono

Moment-moment sposial  mengunjingi  Gua Maria Sendangsono,  Gua Maria Sendangsono ramai pengunjung saat bulan Maria tiba di bulan Mei dan Oktober  serta  di bulan Desember saat menjelang natal juga tak pernah sepi.  Gunakan pakaian sopan saat berkunjung  dengan menggunakan  sepatu  terlebih di saat Rain.    Ojo Lupo membawa  “Air Suci”  Yang biasanya sudah disediakan dalam wadah botol plastik. Setiap orang hanya diizinkan mengambil maksimal dua botol. Air tersebut diambil dari sendang terdekat.

Gua Maria SendangSono Kulan Progo

 

Beribadah dan berwisata menenangkan  Onak.

Gua Maria SendangSono KaliBawang  wisata religi Katolik.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...