Selasa, 11 Agustus 2020

JAMUR MATA SAPI DITEMUKAN DI GUNUNG BERIUNG, JAMUR KHAS KALIMANTAN.

NusanTaRa.Com
byAsnISamandaK,  14/02/2020


Flora ini  benar-benar termasuk unik bukan saja bentuknya tapi juga namanya yaitu  " JAMUR MATA SAPI "  salah satu  yang terdapar di habitat kehidupan kawasan " Gunung Beriung "  Sangkulirang Kalimantan Timur yang kaya dengan keragaman hayati lainnya.    Kawasan ini cocok, karena pada umunya kawasan hutan Kalimantan masih memiliki kondisi yang alami dan terjaga.

Jamur atau sering juga disebut dengan cendawan adalah sejenis tumbuhan tetapi tidak memiliki klorofil, tidak membuat makanan sendiri atau heterotof, hidup sebagai parasit, dan biasanya membentuk lumut kerak.   Pada umumnya jamur memiliki habitat tumbuh dan berkembang pada kondisi lingkungan yang lembab,  serta jamur dapat hidup dengan cara melakukan simbiosis mutualisme, yaitu menyerap makanan dari organisme lainya yang menghasilkan zat tertentu yang dapat berguna bagi simbionya.

Diberikan nama " Mata Sapi " karena jamur ini memiliki karakteristik seperti mata sapi dengan lapisan lendir yang bening pada bagian luar tetapi memiliki bagian padat di dalamnya seperti jamur pada umumnya.   Jamur Mata Sapi  flora khas Kalimantan sehingga jarang kita temukan dan sulit untuk didapatkan karena hidupnya jauh di dalam hutan,  keberadaannya yang rentan maka perlindungan kawasan tersebut perlu dijaga demi kelestariannya.  Gunung Beriung sendiri memiliki luas area yang mencapai 25.870 hektare dan hanya a sekitar 5.265 hektare yang dijadikan hutan lindung sebagian lainya hutan produksi terbatas  seluas 20.605 ha.

Masyarakat sekitar lokasi tersebut banyak menggunakan jamur mata sapi ini untuk pengobatan seperti menurunkan kolesterol, untuk meningkatkan stamina, mengobati diabetes, asma dan jantung meski belum ada penelitian khusus tentang ini.  Habitat Jamur ini sendiri baru dapat dijumpai pada ketinggian sekitar 561 mdpl berada di dekat lumut-lumut yang menghampar di tanah ditengah hutan pedalaman yang rada lembab.

Tim ekspeditor Black Borneo Expedition dalam perjalanan dari      basecamp induk menuju kamp 1,  menemukan jamur hutan diantaranya Jamur Mata Sapi yang bersembunyi di balik lumut yang menghampar di tanah dan di sekitarnya  banyak ditemukan kantung semar (Nephentes spp.) .    Flora lain yang mereka temukan anggrek hutan yang menjadi primadona hutan Gunung Beriung, Anggrek kuping gajah dan anggrek gurun merupakan tanaman hias primadona khas di wilayah itu serta  anggrek hitam yang menjadi maskot flora Provinsi Kalimantan Timur.

Taman Gunung Beriung didominasi gunung Karst dan Goa dengan lukisan Jaman dahulu serta Flora lainnya seperti  anggrek hutan yang menjadi primadona hutan Gunung Beriung.  Selain flora yang eksotis, banyak dijumpai satwa  ayam hutan, bekantan, payau, pelanduk, berbagai jenis tupai seperti tupai mangas, tupai nyakit, tupai tabu, tupai buki, dan tupai rang merah.

"  Kalau saya menganalogkan Beriung itu jantungnya karst. Posisi Beriung mampu memberi kelembapan alam bagi karst, memberi sumber air baik untuk karst maupun penduduk di desa  ",   Ujar Pindi Setiawan, peneliti dari Institut Teknologi Bandung yang turut dalam ekspedisi.

                      

Kaya akan biosfer hutan Beriung,
Jamur Mata Sapi banyak ditemukan di taman Beriung.









NusanTaRa.Com
melayani pemasangan iklan
Sila Dail Talian 08125856599

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...