Senin, 14 Oktober 2019

PUTRA NAGAN RAYA ACEH DINOBATKAN SEBAGAI “DATO SERI SINGAPURA”

NusanTaRa.Com
byLaSikUAgaY, 26/09/2019



Salah satu putra asal Nagan Raya, Provinsi Aceh Iwan DP  dinobatakan sebagai  “ Dato' Seri “ sehingga menjadi Dato Seri Iwan oleh Ketua Pemangku Adat Riau-Lingga Asia YAM Tengku Mohammed Shawal Ibni Alm Teungku Abdul Azis , Sabtu (21/9/2019) malam di Hotel Village Bugis, Kampong Gelam, Singapura.  Pemberian gelar kehormatan itu juga disertai dengan pemberian sertifikat Kesultanan Riau-Lingga Asia disusul dengan penyematan pin secara khusus.

Turut menerima penghargaan Gelar Datok Seri tersebut dalam acara malam itu diantaranya berasal dari sejumlah negara serumpun, masing-masing Malaysia, Thailand, Brunai Darussalam, Indonesia, Singapura, Kamboja dan Philipina.  Dari Indonesia selain Iwan DP yang dianugerahi Gelar Dato Seri adalah Asrul Sani Sekjen PPP, anggota DPR RI, kegiatan tersebut berlangsung dalam upacara adat Kesultanan.

  Pemberian kehormatan datok untuk mereka yang terpilih hanyalah untuk mempersatu kita semua, sehingga hubungan di masa lalu diharapkan bisa terjalin kembali beserta persaudaraan dan silaturrahmi, serta membangun kerja sama antara negara serumpun ke depan  ”,  Ujar SiDin YAM Teungku Mohammed shawal Ibni Ketua Pemangku Adat Asia kepada NusanTaRa.Com, Sabtu (21/9/2019) malam pada acara anugerah kehormatan melayu Asia.

Pelaksanaan adat diraja ini hanya untuk mengenalkan dan menampilkan bahwa kesultanan Melayu Riau-Lingga ini masih memiliki jati diri yang berdasarkan warisan dan adat.   Sehingga pihaknya berharap kepada pemerintah Aceh dan Indonesia termasuk negara lain utamanya di Asia ke depan dapat terjalin satu kerja sama yang lebih baik dan lebih erat  termasuk kesulatan yang ada di berbagai negara.

Tengku Darma Auliadi SH selaku Juru Bicara Datok Seri Iwan DP,   mengatakan bahwa sebenarnya YM Datok Seri Iwan berat menerima gelar ini.   Sebab gelar ini merupakan satu amanah yang harus betul-betul dijaga menyangkut marwah Kesultanan Melayu Riau-Lingga Asia yang masih berada dan berdaulat di Negara serumpun di antaranya, Singapura, Malaysia, Filifina, Thailand, Indonesia dan Brunai Darussalam.

Setelah menerima penjelasan dari salah satu kesultanan Johor dan Brunai tentang visi-misi Kesultanan Melayu Riau-Lingga Asia ini, sehingga Datok Seri Iwan DP baru dapat memakluminya dan  menerima gelar tersebut.   Alkisah dahulu kita telah memahami pertumbuhan kerajaan Melayu sangat terkait erat dengan pertumbuhan perdagangan lintas wilayah,  dari dulu para saudagar Asia sudah banyak berminat untuk berinvestasi di Aceh, bahkan beberapa Kesultanan Melayu negara tetangga meminta membuka akses agar lebih mudah berinvestasi di sana.

Hingga kini jalan menuju realitas usaha tersebut belum terbuka secara ril, sehingga dalam hal itu Iwan DP ikut diundang beberapa kali ke Malaysia dan Brunai membahas masalah investasi ke Aceh termasuklah pemberian gelar kepadanya.  Besarnya keinginan para saudagar dan kesultanan di Asia yang ingin berinvestasi ke Aceh dinilai tak lepas dari bagusnya penerapan syariat Islam Di sana,  sehingga mereka tertarik untuk berinvestasi di sejumlah bidang.

Menurutnya Darma Auliadi yang juga putra Asli Takengon, Aceh Tengah,  kerja sama itu akan terwujud jika Pemerintah Aceh ke depan menyambut baik para investor dari negera serumpun khusus peniaga-peniaga Melayu yang ingin masuk ke Aceh.  Minat para saudagar ini untuk berinvestasi ke Aceh meliputi beberapa bidang, di antaranya sektor investasi di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan pertambangan.

Kemudian dari sektor sosial dan keagamaan, mereka ingin membantu anak-anak yatim dan fakir miskin serta siap membangun sekolah gratis, disusul pembangunan pesantren agar Negeri Serambi Mekkah ini semakin tersohor, serta mempererat hubungan silaturahmi antara negara serumpun, kembali mempereret hubungan serumpun antara Aceh dan Melayu dinegara serumpun serta kesultan yang lebih luas di Asia dan pernah terjalin sejak dahulu.

"  Nah, sekarang kami menunggu respone dari pemerintah Aceh, baik gubernur, bupati dan wali kota dalam menerima investor masuk ke Aceh, ibarat gayung bersambut, namun jika bertepuk sebelah tangan tentu hal ini tidak akan terwujud  ”, Ujar SiDin Iwan DP menimpali. 

 
Budaya melayu tak termakan zaman,
Putra Aceh dianugerahi DATO SERI pererat serumpun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESA WAE REBO OLEH TIMEOUT TERMASUK SEBAGAI KOTA TERKECIL TERINDAH DI DUNIA.

NusaNTaRa.Com     byBambanGNunukaN,        S   e   l   a   s   a,     0    7       M     e     i        2    0    2    4     Rumah Adat Mb...