Sabtu, 01 Desember 2018

STEPHEN LANGITAN MENAKLUKKAN RUTE JAKARTA-LONDON 24.500 KM DENGAN MOTOR ALONE

NusanTaRa.Com
byLaSikuAgaY, 2/12/2018



Tepat di depan Kantor Kementerian Perhubungan RI 25 maret 2018, Stephen Langitan  memulai touring Alone Jakarta – London yang menempuh jarak  30.000 kilometer dan melintasi 30 negara,  setelah melalui waktu tiga bulan untuk persiapan, dokumen dan perencanaan touring tersebut.   Stephen langsung memacu motornya ke Sumatera untuk memulai mentuntaskan perjalanan  jauh yang diperkirakan  hampir sama dengan jarak Sabang-Merauke enam kali PP (pergi pulang).

Selama  lima bulan dalam  perjalanan itu Stephen Langitan 54 tahun yang sehari-hari sebagai blogger tersebut,  melintasi total 26 negara dengan menunggangi Motor Gede “  Kawasaki Versys 250 dengan livery merah Putih “.   Ide  " gila "  solo touring Jakarta-London itu datang setelah ayah dua anak tersebut mentuntaskan berbagai tour bermotor ke sudut-sudut tanah air,  meski sebelumnya ia hanya merencanakan hanya Jarak  Jakarta – India namun dibatalkan karena setelah dihitung biayanya kuarng lebih.

Setelah memantapkan niatnya di akhir tahun 2017,  rekan-rekannya langsung menganggap itu sebagai satu rencana  touring Alone Crazy  di usia 54 tahun “ It,s Impossible !! “.   Bahkan Istrinya sempat kaget dan tak percaya akan ide gila suaminya serta sempat  melarang melanjutkan ide tersebut.    "  Semua bilang gila, tapi saya bertekad bahwa misi ini harus direalisasikan. Bangga rasanya membayangkan Merah Putih melintas di jalanan negara-negara yang saya lewati   ", Ujar SiDin Stephen Langitan pria kelahiran 23 September 1964.

Stephen pun  langsung menyusun strategi touring untuk mengejar phinis berada di London tepat pada Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2018.   Peta dunia dia buka,  satu demi satu negara dia pelajari rutenya  dan  Ayah dua anak itu sempat gentar juga saat mendapati bahwa rute menuju London harus melewati beberapa gurun dan pegunungan bahkan wilayah-wilayah rawan konflik yang belum jelas keamanannya.

Perjalanan luar negerinya di mulai setelah ia melindas perjalanan Jakarta – Pelabuhan Tanjung Balai Sumatera Utara  dengan mengapalkan motornya menuju Port Klang di Malaysia.   Berawal Port Klang  Touring  mulai  dengan perjalanan sangat jauh seperti melintasi Jalan Malaysia kemudian  berurutan Stephen berkendaraan melintasi  Thailand, Myanmar, lalu masuk ke India. 


Dia memilih jalur pegunungan Nepal ketika melintasi perjalanan India dan sempat mengunjungi Kedutaan Besar Indonesia di New Delhi untuk pamitan dan perkenalan.    Dari India  Stephen melanjutkan perjalanan  melinasi kawasan berbatu dan gurun, sesekali bertemu manusi bersurban  di Pakistan.   Setiap hari dalam perjlanan ini dia melahap rute sekitar 600 kilometer dan hanya  berkendaraan saat pagi sampai sore.

Sebagai  Rider  Alone, Stephen mengaku sudah bersiap menginap di mana saja,  membawa serta peralatan berkemah seperti tenda, kursi lipat, dan kompor kecil.  Namun, karena menginap di pinggir-pinggir jalan tak semudah yang dibayangkan, Stephen lebih banyak menghabiskan waktu istirahatnya di rest area atau menyewa penginapan jika di daerah tersebut ada yang menyediakan demi keamanan istirahat yang baik.

Ketika akan melintasi satu wilayah di Pakistan dia harus membuat “ Dokumen No Objection Certificate alias NOC    seperti dokumen atau surat  deklarasi siap mati bermakna bahwa  Pemerintah Pakistan tak bertanggung jawab jika ada kejadian yang tak diinginkan,  "  Tetapi, saya tetap mendapat pengawalan dalam melintasi area tersebut oleh polisi bersenjata AK-46   6 hari sejauh 1.200 km bergantian ",  Ujar SiDin S Langitan.

Perjalanan Stephen berlanjut menuju Iran, Turki, hingga Yunani  lalu ke Italia melalui jalur laut selama lebih dari 12 jam, setiba di Italia, Stephen langsung berkendaraan menuju ibu kota Roma untuk menemui Dubes Indonesia di Roma Esti Andayani dan  mendapat jamuan yang istimewa serta mengikuti konvoi mengelilingi kota Roma,   sepuluh vespa mengawal Stephen berkeliling Kota Roma sampai Vatikan.

After Italia, Stephen memacu motornya melewati Prancis,  Spanyol  kemudian menyusuri jalanan desa masuk ke Swiss,  Austria dan ke Jerman, kemudian Belanda, hingga akhirnya masuk di London, Inggris, tepat pada 14 Agustus 2018. "  Menghabiskan waktu tiga hari di London, akhirnya perjalanan resmi ditutup dengan upacara 17 Agustus di Kedubes Indonesia untuk Inggris  ", Ujar SiDin Stephen Langitan.

Pada hari yang sama, Stephen langsung mengapalkan motornya ke Indonesia dari pelabuhan di Southampton, ia bergegas balik ke Indonesia karena visanya di Inggris habis tepat pada 17 Agustus 2018.   Total selama lima bulan itu, motornya tak pernah mengalami kerusakan berarti.  Termasuk ketika nyungsep di Turki. Ganti ban pun cuma sekali   saat di Jerman setelah dia menempuh perjalanan sejauh 24.500 km.

Sejarah terindah Steven Lagitan,  GROSAAAKKK...! Suara keras itu keluar dari mikrofon kamera aksi yang tertancap di helm. Gambar bergoyang. Seketika lensa pun beradu dengan permukaan tanah penuh pasir.     Hahaha, ini pas saya jatuh di jalanan di Turki.  Saat itu mata ngantuk berat dan saya menikung terlalu kencang di jalanan yang penuh pasir  “,Ujar SiDin  Stephen Langitan menunjukkan salah satu rekaman video footage saat dia mengendarai motor. 

Elizabeth ratu Inggeris,
S Langitan menaklukkan Jakarta-London, sukses.  

This writting sponsored by GudanG GaraM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESA WAE REBO OLEH TIMEOUT TERMASUK SEBAGAI KOTA TERKECIL TERINDAH DI DUNIA.

NusaNTaRa.Com     byBambanGNunukaN,        S   e   l   a   s   a,     0    7       M     e     i        2    0    2    4     Rumah Adat Mb...