Minggu, 02 Desember 2018

SERANGAN UDARA ISRAEL DI GAZZA RUMAH SAKIT INDONESIA DI BAYT LAHIYA RUSAK.

NusanTaRa.Com
byMcDonalDBiunG, 01/11/2018 


Rumah sakit  Indonesia di Bayt Lahiya, Gaza Utara sejak Sabtu (27/10/2018) mengalami kerussakan berat  akibat serangan udara  tentara Israel yang kembali terjadi di Jalur Gaza.  Jet tempur  F16  Israel menjatuhkan Enam roket  dekat lokasi Rumah Sakit Indonesia di Gazza Jumat (26/10/2018) demikian kata Reza Aldilla Kurniawan relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) di Gazza.

"  Dentuman keras kelima roket tersebut menyebabkan guncangan keras di area sekitar, bahkan mengakibatkan kerusakan di beberapa bagian RS Indonesia. Ruangan yang mengalami kerusakan di antaranya ruangan kantor administrasi, toilet, koridor, ICU, dan lainnya  ", Ujar SiDin Reza tertulis di MER-C.     Guncangan besar sekali, debu-debu jatuh dari atap. Saya langsung keluar dari wisma dan melihat kondisi Rumah Sakit Indonesia mengalami kerusakan di beberapa bagian  ”, Ujar SiDin lagi.   

Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang diresmikan wakil Presiden Jusuf Kalla tahun 2016,  merupakan rumah sakit asing terakhir di wilayah tersebut.    Akibat serangan yang terjadi di dekat Rumah Sakit Indonesia ini, para pasien dipindahkan dan ditempatkan di lorong-lorong yang lebih aman untuk menjaga keselamatan mereka.

Serangan udara (27/10)  merupakan serangan balasan kepada kelompok bersenjata Jihad Islam di Gaza,  yang sebelumnya telah meluncurkan beberapa roket ke Israel,   Sebagai akibat serangan tentara Israel sebelumnya yang mengakibatkan 4 warga Palestina meninggal saat aksi demonstrasi, pada Jumat (26/10).   Palestina telah melakukan aksi protes di sepanjang Gaza sejak 30 Maret, menuntut diakhirinya blokade Israel atas wilayah Palestina.  Diduga selama Protes tersebut 213 warga Gazza dibunuh pasukan Israel dan seorang tentara Israel mati diitangan penembak jitu Palestina.  

Presiden Jokowi yang mendapat predikat 20 tokoh Muslim dunia  2018 yang berpengaruh,  mengecam keras tragedy tersebut dengan mengatakan,  "  Ya kita tahu, rumah sakit itu rusak dan Indonesia mengecam, mengecam keras serangan Israel di tanggal 27 Oktober kemarin  ", selesai melepas Kirab Santri dan Jalan Sehat Sahabat Santri di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (27/10/2018).

Meski Jalur Gaza terus dihantam serangan rudal Isrel, Presiden Jokowi menegaskan, Indonesia akan tetap bersama Palestina.  "  Indonesia tetap dan akan selalu di belakang bangsa Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaannya, enggak ada kata mundur untuk itu!  ",  tegasnya.

Secara terpisah, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qidra, menyebut salah satu serangan udara Israel itu mengenai dan memicu kerusakan pada rumah sakit Indonesia di Gaza bagian utara.   Tidak diketahui pasti jumlah korban akibat serangan udara ini. Namun sejumlah saksi mata menyebut beberapa orang yang ada di rumah sakit Indonesia itu mengalami luka ringan akibat terkena pecahan kaca dan reruntuhan bangunan.   Buntut insiden ini, Al-Qidra menyeru organisasi-organisasi internasional melindungi institusi medis dan paramedis dari serangan udara Israel di Gaza.

Hasil gencatan senjata antara Hamas dan Israel  pukul 11:40 (16:40 WIB), yang ditengahi Mesir, keadaan di RS Indonesia berangsur normal.  "  Sebagian pasien yang sempat dievakuasi ke koridor koridor untuk diamankan, sudah kembali ke tempat pembaringan awal,  " kata Muhammad Hussein relawan Indonesia.   Muhammad Hussein, yang baru mengecek keadaan di rumah sakit itu mengatakan, kerusakan cukup parah,  "  Beberapa jendela pecah, beberapa ruangan atapnya hanucur dan roboh   ", tambahnya.  
 
Rumah Sakit Indonesia di Gaza sudah beroperasi selama enam tahun dan  kehadirannya menjadi sangat krusial di tengah warga Gaza.   Ide awal pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza dipicu agresi Israel ke Gaza selama 22 hari pada 2008 yang berakibat  lebih 1.300 tewas dan lebih 5.650 luka-luka.

MER-C  yang melakukan kerja relawan medis di Palestina, mengambil inisiatif membangun rumah sakit di utara Gaza,  inisiatif diambil karena saat agresi  rumah sakit utama Assyifa tidak bisa menampung korban serangan Israel.  Melihat reality banyaknya korban serangan Israel 2008 dan rumah sakit Assyifa  yang sangat terbatas kemampuannya,  "  Berpikir mungkin perlu rumah sakit di sebelah utara. Akhirnya kita survei dan kita dapat (lokasi) di Beit Lahiya, Gaza utara  ",  Ujar SiDin Joserizal Presidum MER-C dan setahun setelahnya MER-C kembali membangun rumah sakit khusus Trauma pada 23/1/2009.  


Rumah sakit tempat berobat,
Perusakan pasilitas umum sikap kurang tepat.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PARI GERGAJI GIGI KECIL DAPAT SURVIVE DENGAN BAWAAN PARTHENOGENESIS BILA TERTEKAN

NusaNTaRa.Com byIrkaBPiranhA,         S     e    n    i     n,        0    6      M    e    i      2    0    2    4   Pari Gergaji Gigi Ke...