Selasa, 03 Juli 2018

PENEMUAN IKAN ARAPAIMA DI SUNGAI BRANTAS, MENGHEBOHKAN.

NusanTaRa.Com
byRyaNSyaHPutrA, 3/7/2018.
Ikan Arapaima yang tertangkkap oleh Den Tukiyo

Delapan  ekor ikan predator Arapaima gigas ditangkap di Sungai Brantas  Jawa Timur,  Jumlah tersebut adalah total keseluruhan ikan yang dibuang ke sungai  dari 30 ekor ikan Arapaima yang dimiliki sahabat HG,  sebagaimana kata Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendaliaan Mutu dan Keamanan (KIPM) Wilayah Surabaya I, Muhlin.   Sisanya empat ekor ikan Arapaima ada di kolam budi daya yang berada di rumah HG di Desa Canggu  dan  18 ekor lainnya ditemukan di rumah HG di Desa Trosobo, Sidoarjo.

Ikan Arapaima gigas termasuk ikan kanibal yang memangsa semua hewan yang ada di sungai terutama satwa yang berukuran kecil, sehingga dapat mengancam keberadaan satwa dalam sungai Berantas.   Ikan Arapaima yang berasal dari Amerika Selatan yaitu Sungai Amazona Brasil, termasuk salah satu ikan yang di larang masuk ke Indonesia dari 152 ikan masuk daftar terlarang sesuai daftar yang termuat dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41 Tahun 2014 tentang larangan pemasukan jenis ikan berbahaya dari luar negeri ke dalam wilayah Indonesia.

"  Kami masih selidiki. Kemarin dia bilang ke saya, dia ngasih (ikan Arapaima) ke teman. Dia titip jangan sekali-kali dibunuh karena ikan itu sudah lama dipeliharanya  ", Ujar SiDin Mahli,   "  Mengelaknya begitu. Titip pesan jangan dibunuh karena sudah keluar banyak biaya  ", Ujar SiDin Mahli kita mendapatkan ppenjelasan dari HG tentang pemberian ikan tersebut pada Sahabatnya disekitar Brantas.   Kepala BKSDA Jawa Timur Nandang Prihadi mengatakan, dari rumah HG di Canggu, ditemukan 4 ekor ikan Arapaima yang ada di kolam budidaya,  kemudian, 18 ekor ditemukan di rumah HG di Desa Trosobo, Sidoarjo, Jawa Timur.

Dalam pasal 2 peraturan tersebut dijelaskan bahwa setiap orang dilarang memasukan jenis ikan berbahaya dari luar negeri. Ikan Arapaima gigas masuk dalam salah satu daftar ikan yang dilarang itu.   "  Kami sudah bertemu pemilik untuk minta keterangan. Ada sisanya dia buang di Sungai Brantas delapan ekor  ", Ujar SiDin  Muhlin, Rabu (27/6/2018), namun kedelapan ikan tersebut telah tertangkap di Sungai Brantas hari ini (27 Juni 2018).

Ikan yang berhabitat asli di Sungai Amazone tepatnya benua Amerika Selatan itu pertama kali ditemukan pada Minggu (24/6) lalu di Sungai Brantas.  Warga pun langsung heboh karena ukuran ikan sangat besar yakni sekitar 1,5 meter  dengan beratnya mencapai hingga 40 kilogram yang diduga ikan terebut sengaja dilepas oleh pemiliknya.   Kepala Balai Besar KSDA Jatim, Nandang Prihadi mengatakan pihaknya mendapat laporan dari warga terkait keberadaan ikan yang membuat heboh tersebut langsung mengamankan untuk diselidi lebih lanjut.

Ikan Arapaima juga adalah ikan air tawar yang berukuran paling besar di dunia dan bisa tumbuh hingga 3 meter dengan berat mencapai 200 kg.  Habitat asli ikan ini ada di perairan tropis Amerika Selatan, sangat menghawatirkan banyak masyarakat jika ikan ini malah akan memangsa ikan asli dari perairan Indonesia.   Meski sudah mendapat larangan dari pemerintah, ikan ini masih saja ada yang dijual di forum jual-beli Kaskus,  Ikan Aripaima dengan berat 10 gram ini dijual dengan harga Rp 902.500, tentu saja menjadi sesuatu yang menggiurkan bagi dunia bisnis.



Hewan hidup sesuai  alamnya,
Arapaima di kali Brantas mengancam satwa lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANDI RENDI RUSTANDI ANAK BURUH DAN PENJUAL GORENGAN SERING TERUSIR BEKERJA DI LEMBAGA RISET BESAR JEPANG

NusaNTaRa.Com byAsnISamandaK,             S    a    b    t    u,      3     0        M     a     r     e     t        2     0     2     4   ...