NusaNTaRa.Com
byTarmidIKapundjeN, S e l a s a, 0 5 N o v e m b e r 2 0 2 4
Wayang satu kesenian budaya Nasional yang berkembang sejak jaman nenek moyang kita dahulu, dan kini, setiap tanggal 07 November oleh pemerintah Indonesia di tetapkan sebagai hari Wayang Nasional. Meskipun tidak ditetapkan sebagai hari Libur Nasional, peringatan ini cukup penting untuk mendorong kesadaran sekaligus apreseasi masyarakat terhadap wayang yang banyak memberikan pembangunan bangsa yang berlepribadian leluhur dan lebih memberikan rasa kecintaan pada tanah air. 07 November dijadikan sebagai Hari Wayang Nasional, sebagai berikut :
1. Sejarah Hari WAYANG Nasional.
Kalangan dalang dan Budayawan tanah air banyak yang mengusulkan penetapan Hari Wayang Nasional agar ditetapkan menjadi satu kelender tahunan untuk diperingati setiap tahunnya, maka ditetapkanlah pada 07 November sebagai Hari Wayang Nasional untuk diperingati sebagai satu Kebudayaan bangsa. Tokoh budayawan yang mengusulkan adanya Hari Wayang Nasional cukup banyak dan salah satunya Budayawan ' Ki Manteb Soedharsono ' yang cukup vokal dalam pengusulannya dan ia bercakap sudah lama peringatan itu dapat direalisasikan.
Hal lainnya, pada 07 November 2003 wayang telah dijadikan sebagai ' Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity (Mahakarya Warisan Budaya Lisan dan Takbenda Manusia) oleh UNESCO, Penghargaan ini tentunya menunjukkan betapa berharganya wayang bagi masyarakat bahkan di mata Dunia. Atas pertimbangan demikian Pemerintah - Melalui Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2018 , tertanggal 17 Desember 2018 - Menetapkan 7 November sebagai peringatan Hari Wayang Nasional yang ditanda tangani Presiden Joko Widodo dihadapan para budayawan dan seniman di Istana Merdeka dang.
2. Peringatan untuk mengapresiasi Kebudayaan Wayang.
Sekarang ini Kebudayaan asing telah banyak masuk ke tanah air dan tentunya dapat mempengaruhi dan merubah budaya bangsa indonesia yang menjadi jati diri bangsa. Semisal kebudayaan KPop dari Negeri Ginseng yang banyak digandrungi masyarakat Indonesia, bukan mengatakannya buruk tetapi masuknya bersama budaya lainnya dikhawatirkan akan mempengaruhi dan menguras budaya bangsa sendiri. Dalam hal ini Hari Wayang Nasional (HWN) di adakan agar budaya kita tidak tergerus atau punah dari kehidupan bangsa Indobesia dang.
Peringatan HWN tidak sebatas formalitas semata untuk mengapresiasi Wayang sebagai Nasional lebih diharapkan akan mampu menjadi momentum meningkatkan kecintaan terhadap wayang, terlebih ada banyak terkandung nilai - nilai, seperti Budi luhur didalamnya yang sangat bermanfaat. Selain itu HWN diharapkan masyarakat terdorong untuk melestarikan atau lebih mengkaji Wayang secara lebih mendalam supaya kebudayaan tetap awet dan dinamis terhadap perkembangan Zaman yang terus bergulir.
3. Perubahan Fungsi Wayang dari Masa ke Masa.
Saat ini Wayang kita anggap sebagai Wayang semata, namun pada mulanya boneka - boneka tersebut dahulu digunakan orang - orang terdahulu digunakan orang dalam ritual ibadah loh. Wayang keberadaannya diperkiran sudah ada sejak 1500 SM, Poespaningrat (2005) menjelaskan bahwa Wayang pada mulanya difungsikan sebagai medium memanggil Arwah Leluhur masyarakat Jawa di prasejarah sebagai satu kepercayaan HYANG, dan ini tentunya sebelum agama Hindu dan Islam masuk ke tanah air.
Melalui Wayang, ritual penyembahan Para ROH Leluhur maupun Nenek Moyang mereka dapat di lakukan, Awalin (2018) dalam Sejarah Perkembangan dan Perubahan Fungsi Wayang dalam masyarakat. dan kegiatan ibadah tersebut tercatat dalam sebuah prasasti zaman Prabu Dyah Balitung tahun 829 Saka (700 M).
" Sinalu macarita Bhima kumara mangjngat kicakal/Si Jaluk macarita Ramayana/mamirus mabanol si muk muk/si galing mawayang buat/hyang macarita bhima ya kumara....... ". Artinya : " Diadakan pertunjukan, yaitu menyanyi (nembang) oleh sang Tangkil, Hyang si Nalu bercerita Bhima Kumara dan menarikan Kicaka, Sijaluk bercerita Ramayana, menari Topeng dan Melawak oleh Simungmuk. Si Galigi memainkan Wayang untuk Hyang (arwah nenek moyang) dengan cerita (Bhima) Kumara ".
Setelah agama Hindu dan Islam tiba di Nusantara masih masih tetap eksis bahkan boneka - boneka tersebut digunakan dalam menyebarkan agama. Dari medium untuk Ritual Ibadah lalu penyebaran Agama, wayang selanjutnya berubah fungsi menjadi media komunikasi sosial. Sebagai sarana komunikasi, perwayangan mampu menyampaikan berbagai macam nilai, seperti Pendidikan, Kebugayaan, hingga ajaran - ajaran dari filsapat Jawa. Namun perannya terus mengalami perubahan sehingg Wayang akhirnya hanya mendadi sebuah tontonan dan hiburan saja.
Sejak dahulu kala Wayang menjadi kebudayaan Tanah ail.
Sehingga 7 November ditetapkan sebagai Hari Wayang Nasional.
Kita kembangkan budaya bangsa dengan mengembangkan Wayang, " Selamat Hari Wayang Nasional ".
BalasHapus