NusaNTaRa.Com
byAsnISamandaK, S e n i n, 1 1 N o v e m b e r 2 0 2 4
Seorang pegiat lingkungan memegang spanduk saat aksi damai di TPA Cipayung, Depok, Provinsi Jawa Barat, Indonesia pada 31 Mei 2023. |
Secara global, sekitar 52,1 juta metrik ton sampah plastik dibuang setiap tahun, telah mencemari lingkungan mulai dari sekitar tompet tinggal kita hingga mencapai ketitik lautan terdalam, bahkan diungkapkan bahwa mikroplastik pun masuk ke tubuh Manusia. Menurut hasil penelitian tersebut, Negara India berada di posisi paling atas dalam produksi polusi Plastik, dengan menghasilkan 10,2 juta metrik ton pertahunnya. Jumlah ini lebih dari dua kali lipat di banding Nigeria dengan 3,5 juta metrik ton dan Indonesia 3,4 juta metrik ton per tahun, China berada di posisi ke empat 2,4 juta metrik ton per tahun.
Sementara negara lain yang masuk menyusul urutan dalam produksi sampah di dunia seperti negara Pakistan, Bangladesh, Rusia dan Brasil yang juga termasuk dalam delapan negara yang bertanggung jawab atas lebih dari separuh polusi Plastik dunia. Menariknya bahwa beberapa negara maju seperti Amerika Serikat justru berada di poringkat ke - 90 dengan produksi sampahnya 47.600 metrik ton sampah plastik, dan Inggris berada diperingkat ke - 135 dengan produk sampahnya 4.600 metrik tan.
Masalah Sampah tidak Terkelola
Penelitain ini memperkirakan ada sekitar 2511 juta metrik ton sampah Plastik di produksi setiap tahun yang di hasilkan masyarakat dunia, dan semua ini cukup untuk mengisi sekitar 200.000 kolam renang yang ukuran pada kejuaraan Olimpiade. Sekitar 52;1 juta metrik ton dari jumlah ini tetap tidak terkelola, artinya tidak dikumpulkan atau tidak di daur ulang oleh otoritas setempat dan berakhir dengan mencemari lingkungannya.
Karena sampah Plastik yang tidak terkelola biasanya di Bakar dalam api yang tebuka dan tidak terkendali dengan baik, meleskan gas beracun yang biasanya menyebabkan penyakit seperti Jantung danv Gangguan pernapasan. Sisanya berakhir sebagai puing - puing yang tersebar di lingkungan, baik itu di dalam maupun lautan.
Perbedaan Bumi bagian Utara - Selatan
Dalam laporan hasil penelitian itu juga menyoroti perbedaan antara Bumi bagian utara dan Selatan dalam hal polusi sampah Plastik. Negara - negara di Asia Solata, Sub-Sahara Afrika dan Asia Tenggara memiliki tingkat emisi sampah plastik tertinggi, sekitar 69 % polusi plastik dunia yang berasal dari 20 negara yang tergolong miskin dan menengah. Meskipun negara - negara berpenghasilan tinggi di Bumi Bagian Utara menghasilkan lebih banyak sampah plastik per kapita. mereka memiliki sistem pengolhan yang lebih baik sehingga dapat mencegah mereka masuk ke daftar negara pencemar terbesar.
Sebaliknya, sistem pembakaran sampah terbuka dan kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah di wilayah Selatan menjadi penyebab utama tingginya tingkat polusi. Namun, peneliti Costas Velis menekankan bahwa kita tidak boleh menyalahkan negara selatan untuk masalah ini karena ijin ini juga terkait dengan kemampuan pemerintah menyediakan layanan pembuangan sampah yang baik dan standart.
Pemilahan Sampah |
Indonesia di dunia termasuk penyumbang besar sampah.
Penyebabnya ?, Kurangnya kesedian sarana pengelolaan sampah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar