Sabtu, 09 November 2024

GAGAL DAPAT PIALA CITRA, MARISSA HAQUE MENANG PIALA ASIA PASIFIK 1987. SELAMAT JALAN

NusaNTaRa.Com      

byMuhammaDBakrI,       S   a   b   t   u,    0   9     N  o  v  e  m  b  e  r     2   0   2   4

Ikang Fawzi (kedua kiri) bersama putrinya Bella Fawzi (kiri) dan Chikita Fawzi (kedua kanan)
duduk di dekat makam Marissa Haque di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Rabu (2/10/2024). 

Marissa Haque,  Aktris Legendaris  yang juga  seorang  Politisi,  meninggal  dunia  pada  Rabu  02 Oktober  2024,   "  Kondisi ini sering kali disebut sebagai  'Sudden Cardiac Death (SCD)  atau kematian Jantung berhenti secara   tiba - tiba '  ",  Cakap SiDin Dr. Vito, Kamis  (03/10/2024).   Kepergiannya  membawa  duka yang  mendalam bukan hanya keluarganya yang ditinggalkan tapi juga  bagi warga seisi Indonesia.   Istri  Ikang Fawzi  itu telah diketahui memberi  warna  tersendiri  bagi dunia  hiburan tanah  air  Indonesia  sedarai  era  1980 - an. 

Kepergian  Marissa Haque menyisakan kenangan yang mendalam bagi  keluarga sahabat,  dan  penggemarnya.   Salah satu kenangan yang  sangat diingat para  penggemarnya  adalah  totalitasnya  dalam  melakoni  perannya  dalam   bernaib film  Matahari - matahari (1985) dimana ia melakoni peran  sebagai seorang Bisu.   Meski pun lakonannya itu tak  dilirik  dalam  Festival Film  Indonesia  (FFI) 1987,   tapi  ia berhasil  meraih penghargaan  dalam  ajang perFilman yang  diselenggarakan di luar  negeri yaitu di Hongkong.

Marissa Haque wanita  kelahiran Balikpapan Kalimantan Timur,  15  Oktober  1962,  kehadirannya di dunia hiburan Tanah air  telah  terlihat sejak masih muda dengan punya bakat untuk  meraih sukses.   Mulanya  Marissa Haque  dikenal  sebagai  Penari  dan Penyanyi  aktip dari kelompok 'Swaea Mahardika'.   Satu kelompok  musik yang dipimpin  oleg  Guruh Soekarno Putra.   Suara indahnya ditambah dengan  wajahnya yang juga Ayu,  bekal ini ia digadang akan suskses dalam melakoni  dunia  hiburannya.

Kemudian perlahan tapi pasti ia mulai pasti memasuki di dunia karier dadi Bintang Film.   Lakonan pertamanya di dalam film  'Kembang Semusim'  yang rilis pada 1980 dan mengesankan bahwa beliau sesuatu yang perlu diprhitungkan kariernya.   Karakter wanita kritis dan perfeksionis  dominan muncul  yang  tak mau  hanya  sekedar  nampang  dalam bermain  film namun ia menginginkan  agar setiap perannya menjembataninya  untuk meraih sukses dan menjadi eksis dalam berkarier  Film.

Hingga Marissa Haque pun dipertemukan pelaku ferfilman tanah air terbaik  seperti Sophan Sophian dll serta terlibat  dalam film 'Tinggal Landas Buat Kekasih  (1984).  Marissa Haque pun meraih penghargaan di Festipal Film Indonesia  (FFI)  meraih Piala Citra 1985 dan pila menjadi penyemangatnya dalam dunia seni peran.   "  Ica memang terharu sekali.  Tadi kiranya Ica menang di film  'Srpihan Mutiara Retak'   (yang menang),  eehh, tahunya di film  'Tinggal Landas Buat Kekasih'  "  Ujar SiGaluH  Marissa dengan Ahmadernya (Manisnya) 17 Agustus 1985.

Alm. Marissa Haque

Marissa  sampai harus bergaul dengan orang Bisu - tuli agar ia dapat pull memerankan karakter bisunya di film Matahari - Matahari yang disutradarai Arifin C Noer.   "  Tapi film yang disutradarai Aripin C Noer ia merasa tertantang untuk dapat tampil sebagai gadis lugu dengan dandanan seadanya - memakai kebaya dan kain lusuh.  Dalam film  sebelumnya ia banyak memerankan  remaja lincah, genit dan mengenakan kostum serba Wah di samping yang buka - bukaan  "  Tertulis dalam majalah Tempo berjudul 'Memerankan Gadis Bisu',  04  Mei 1985.

"  Marissa Haque di jagokan kalangan pers  karena permainannya dalam film Matahari - Matahari,  ternyata tewas ole artis Tuty Indra Malaon berperan dalam film Ibunda (1986) yang disutradarai  Teguh Karya  ",  Ujar SiDin Rosihan Anwar tokoh Pers  dalam buku Swear Ros (1990).  Ketika ia menghadiri acara Pengumuman Nominasi FFI 1986 ia merasa kecewa jarena tak masuk jajaran artis yang dinominasikan pada hal film yang dibintanginya saat itu ada tiga yang masuk nominasi yaitu Matahari - Matahari,  Sebening Kaca  dan  Melinta Badai. 

Kekecewaan  Marissa Haque itupun dirasakan juga rakyat Indonesia yang telah menonton Film Matahari - Matahari dan perannya itupun  dianggapnya tidak sia-sia  dan dianggapnya menjadi momen yang paling bahagia dan dingatnya.   Tapi kemudian perannya itu mendapat penghargaan lebih  bonafit  yakni  " Di piala Festival Asia Pasifik di Taipeh, Taiwwan pada 1987  ",   sebagai peran wanita terbaik dan  tidak hanya  memukau Rakyat  Indonesi tapi  memukau  Rakyat  Asia Pasipik,  Dang.   Dan akhir tulisan ini penulis dan NusaNTaRa.Com  cuma berucap   "Selamat Jalan Marissa Haque".

Ikang Fawzi dan Chiki Fawzi (anaknya bersama Marissa Haque)
bersedih atas kepergian Marissa Haque.


Tulisan ini dimuat penulis dan NusaNTaRa.Com  mengenang kepergian  Marissa Haque yang telah pergi di usia 62  pada Rabu,  02  Oktober  2024,  "semoga tenang di sana".


Marissa Haque artis tanah Air di dunia perfilman.

Perannya di perfilman sangat besar semoga damai di sana, amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DANAU TEMPE BERHIAS KESIBUKAN PETANI DAN NELAYAN JADI DESTINASI WISATA KAB. SOPPENG

NusaNTaRa.Com    byLaDollaHBantA,      M  i  n  g  g  u,    1   0     N  o  v  e  m  b  e  r     2   0   2   4      Danau Tempe di Kabupaten...