Senin, 16 Oktober 2023

DI PERTEMUAN IMFC SRI MULYANI BERFOTO SAMA 5 WANITA TERKUAT DUNIA DAN ISI PERTEMUAN

NusaNTaRa.Com

byIndaHPalloranG,     M  i  n  g  g  u,    1   5     O  k  t  o  b  e  r     2   0   2   3

Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat meeting IMF Committee (IMFC) dimana para Menteri Keuangan dan
Gubernur Bank Sentral berkumpul.

Tertengo Sri Mulyani Menteri Keuangan dengan berfoto dengan lima wanita terkuat di dunia pada Sabtu  (14/10/2023) setelah menutup perjalanan kerja ke Marrakech, Moroko, dalam rangka IMF-World Bank Meeting dan kombali ke Indonesia.   Menkeu Sri Mulyani melakukan foto bersama dengan Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva, Direktur General Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Ngozi Okonyo Iweala, Gubernur Bank Sentral Eropa Christine Lagard, Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen, dan Menteri Keuangan dan DPM Spanyol Nadia Maria Calvino.

"  Kemudian saya bertemu Makhtar Diop IFC dan diakhiri wawancara dengan Wall Street Journal  ",   Ujar SiGaluH Sri Mulyani di akun Instagram pribadinya @smindrawati,  Minggu (15/10/2023).   Dia mengatakan dirinya di Kota Merah tersebut melakukan pertemuan dengan para Menteri Keuangan di berbagai negara dan Gubernur Bank Sentral untuk bertukar pikiran soal situasi ekonomi dan keuangan dunia yang dinilai semakin rumit dan menantang,   "  Kondisi dunia ditandai oleh suku bunga dari negara Maju (Amerika Serikat dan Eropa) yang tinggi dan dalam jangka lama (higher for longer)- menimbulkan dampak ancaman stabilitas keuangan, perlemahan ekonomi, ruang fiskal dan moneter yang makin menyempit  ",  Ujar SiGaluH dengan Ahmadernya (Manisnya).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hadir dalam acara yang berlangsung  pada tanggal 10-15 Oktober 2023 di Marakesh, Maroko,  dalam perjalanan itu ia bersama Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam menghadiri yang merupakan  Pertemuan Tahunan International Monetary Fund dan World Bank (IMF-World Bank), termasuk di dalamnya pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara G20 (FMCBG) ke empat. 

Pertemuan menghasilkan bahwa Perekonomian global menunjukkan penguatan, namun pemulihan masih berlangsung lambat dan tidak berimbang artinya  aktivitas global saat ini masih belum kembali ke level pre-pandemi.   Terdapat pula divergensi pertumbuhan yang semakin meluas di berbagai kawasan serta tantangan yang terus muncul mulai dari konsekuensi jangka panjang dari Covid-19, perang di Ukraina dan meningkatnya fragmentasi geoekonomi, dampak kebijakan moneter ketat dalam rangka mengatasi tekanan inflasi, berkurangnya stimulus fiskal akibat tingkat utang yang sudah tinggi, serta implikasi dari cuaca ekstrem.

Sri Mulyani menekankan risiko geopoltik saat ini harus ditangani dengan hati-hati dan terukur. Hal itu dia katakan lantaran saat ini ada ancaman perubahan iklim dan tantangan demografi yang rumit.   Selain para wanita berpengaruh di dunia yang berfoto bersama dengan Menkeu RI, Sri Mulyani, dia juga mengatakan bahwa dirinya bertemmu dengan Managing Director Bank Dunia, Ana Bjerde dan Makhtar Diop Lembaga Keuangan Internasional (IFC),   "  Hari terakhir tetap produktif namun tidak terlalu padat. Langsung berberes packing kembali ke Jakarta  ",  Ujar SiGaluh mengakhiri Temu bualnya.

Perry W menyoroti pentingnya upaya mengatasi kondisi global yang terfragmentasi dengan berbagai upaya a.l. membuka kesempatan investasi, hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, dan terus mendorong pengembangan UMKM dengan mengembangkan cross border payment (CBP) untuk meningkatkan keterhubungan UMKM dengan pasar yang lebih luas.   Dalam merespons kondisi global tersebut, Perry mengatakan, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral akan segera menyepakati Global Policy Agenda yang mengangkat tema membangun kesejahteraan dan ketahanan bersama (Building Shared Prosperity And Collective Resilience).

Sebagai upaya  menjaga stabilitas dan meningkatkan kesejahteraan, para pembuat kebijakan diharapkan fokus  mengembalikan inflasi sesuai target, menjaga stabilitas keuangan, membangun kembali penyangga fiskal, serta mendorong pertumbuhan jangka menengah yang berkelanjutan dan inklusif.   Untuk memperkuat ketahanan kolektif, IMF menyampaikan perlunya upaya bersama mendorong penguatan jaring pengaman keuangan global untuk membantu negara anggota yang membutuhkan serta penguatan kapasitas IMF dalam memberikan surveilans, pembiayaan dan pemberian asistensi teknis yang relevan pada negara anggota.

Perry Warjiyo (BI) bersama anggota meeting IMF C


Meeting IMF Perekonomian Global menguat tapi masih lambat.

Sri Mulyani di IMF berfutu dengan 5 Tokoh wanita Dunia kuat.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...