Selasa, 08 Juni 2021

BENTENG BUTON TAK TEMBUS OLEH BELANDA , MASUK GUINNESS WORLD RECORD

 NusaNTaRa.Com                                                                           byIndaHPalloranG,      Kamis   29     O k t o b e r     2020 

"  Negeri Seribu Benteng   "  dulunya disebut Kota Bau-bau Pulau Buton Sulawesi Tenggara eks kota kesultanan Buton,  sebutan itu punya makna historis tersendiri karena ampuh dari serangan Penjajah Belanda yang ingin menundukkan Kesultanan Buton.  Kesultanan Buton menjadi satu-satunya wilayah di Indonesia yang tak pornah dijajah Belanda meski pernah bekerja sama dengan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) dalam perdagangan tapi terputus  by perlawanan rakyat yang kuat.

Keretakan hubungan Kesultanan Buton dan VOC, saat Kesultanan Buton dipegang oleh "  Himayatuddin Muhammad Saidi " sebagai sultan ke - 20  yang berkuasa selama dua perioda yaitu tahun 1751 - 1752  dan  1760 - 1763.   Jalinan antara VOC  dan Kesultanan Buton sebelumnya berjalan " Harmonis " alias demi kepentingan perdagangan namun VOC  bersikap Jemawa atas Buton karena telah berjasa pada Buton dalam melindungi dari serangan Kesultanan GOWA dan TERNATE.   

Atas jasa tersebut  VOC menuntut Kesultanan Buton untuk tunduk pada peraturan perniagaan mereka utamanya untuk Cengkeh, Pala dan Kayu Manis serta mengirim secara rutin upeti bahan makanan pada La Belanda.   Begitu Himayatuddin berkuasa ia menerima banyak laporan tentang prilaku VOC  yang congkak dan merugikan masyarakat, hingga ia beranggapan perjanjian yang ditanda tangani 25 Juli 1667 sudah tidak sesuai bagi Kesultanan Buton.

Menyadari betapa kekuasaan VOC sangat kuat maka ia tidak melakukan serangan secara langsung, melainka membiarkan perampokan atau bajak laut atas kapal-kapal VOC diperairannya seperti pada 17 September 1750.   VOC marah dan menuntut Kesultanan Buton ganti rugi karena sejak awal sudah berjanji akan melindungi kapal-kapal mereka.

Himayatuddin menolak tuntutan tersebut dan memilih bergerilya di hutan dan gunung serta mempersiapkan pasukan dan benteng, terlebih VOC sempat mengancam akan menyerang.   Meski VOC mencoba untuk berdamai demi kerjasama perdagangannys tapi pihak Kesultanan Buton menolak sehingga perniagaan VOC di Indonesia dinyatakan bangkrut.  

Sultan Himayatuddin tetap menolak untuk perbaikan hubungan dengan VOC bahkan saat pemerintahan Belanda ingin bekerjasama.  Kemetalan Sultan Himayatuddin melawan Belanda untuk melindungi negerinya maka Almarhum Sultan Himayatuddin di lantik menjadi "  Pahlawan Nasional  " sesuai Kepres Nomor :  120/TK/2019, tanggal 07  November 2019 yang lalu.

Saksi sejarah Benteng Kesultanan Buton pada September 2006 mendapat dua penghargaan sekaligus yaitu penghargaan dari dalam negeri yaitu masuk dalam daftar Museum Rekor Indonesia (MURI) dan dari luar negeri masuk dalam Guinness Book World Record sebagai benteng terluas di danien (dunia).  Benteng ini diketahui terbuat dari Batu Kapur dan memiliki luad areal 23.375 hektar.

Kekuatan pertahanan Kesultanan Buton yang terutama ketangguhan bentengnya membuat berkali - kali serangan Belanda gagal merebut benteng dan terjadi berkali-kali, pada tahun 1752, 1755 dan 1776.  Dalam keadaan damai maka Benteng ini bukanlah tempat bertempur secara Metal melainkan jadi pusat wisatawan sejarah dan Anda dapat memantau pelayaran kapal - kapal di pesisir Buton.

LaSiba suka bermain-main ingus,

Benteng Buton masuk Guinness Book World Records sebagai yang terluas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESA WAE REBO OLEH TIMEOUT TERMASUK SEBAGAI KOTA TERKECIL TERINDAH DI DUNIA.

NusaNTaRa.Com     byBambanGNunukaN,        S   e   l   a   s   a,     0    7       M     e     i        2    0    2    4     Rumah Adat Mb...