Minggu, 06 Desember 2020

SIMAK ! INILAH 10 PERUSAHAAN SAWIT TERBESAR DI INDONESIA 2020.

 NusaNTaRa.Com                                                                  byM.Aditya,                                                Minggu,   06    D e s e m b e r    2020

Sebagai negara penghasil kelapa sawit terkemuka, Indonesia menjadi markas dari sederet perusahaan sawit yang memilki aset dan pendapatan yang cukup besar, sebagian besar perusahaan sawit itu masuk dalam daftar pemilik  luas lahan yang mencapai ratusan ribu hektare.   Lahan kelapa sawit tersebut tersebar di beberapa wilayah Indonesia, terutama di Pulau Sumatra, Kalimantan dan Papua.

Selain itu, kesepuluh perusahaan disini sudah berstatus sebagai perusahaan terbuka (publik), sehingga saham mereka sudah bisa diperjualbelikan.   Berdasarkan laporan Bursa Efek Indonesia (BEI) beserta data yang di rangkum melalui annual report terbaru (2019), berikut 10 perusahaan sawit terbesar di Indonesia berdasarkan total pendapatannya.

1. Sinar Mas Agro Resource and Technology (Rp36,19 triliun).

Sinar Mas Agro Resources and Technology atau yang disingkat SMART berhasil menjadi perusahaan sawit terbesar di Indonesia,   berdiri tahun 1962 dan berada di bawah naungan sinar mas group yang didirikan oleh Eka Tjipta Widjaja.   Hingga tahun 2019 Perusahaan ini mengelola lahan seluas 137.372 hektare dengan pembagian 106.428 hektare lahan produktif perusahaan dan 31.304 hektare digunakan untuk lahan plasma dengan petani setempat.

Pendapatannya mencapai angka 36,19 triliun rupiah dengan laba bersih yang cukup fantastis sebesar 899 miliar rupiah,  merupakan pendapatan tertinggi diantara perusahaan sawit lainya.  Tidak hanya memasok untuk kebutuhan dalam negeri, perusahaan ini juga melakukan ekspor ke berbagai negara Kawasan Eropa, Timur Tengah, Amerika Serikat hingga Afrika.

2. Astra Argo Lestari (Rp17,45 triliun).

Posisi kedua diisi oleh Astra Argo Industri dengan total pendapatan sebesar 17.452 miliar rupiah dengan laba bersih mencapai 211 miliar rupiah.   Perusahaan ini pada mulanya bergerak dalam bisnis singkong dan karet, kemudian terjun ke dunia sawit tahun 1984 dengan membuka lahan nya di wilayah Provinsi Riau.

Luas  areal lahan usaha berkisar 286.877 hektare,  terdiri dari luasan kebun inti  217.328 hektare  dan  69.549 hektar adalah kebun plasma.   Seiring berjalanya waktu, lokasi lahan semakin berkembang dan hingga kini sudah tersebar di wilayah Kalimantan dan Sulawesi.

3. Salim Ivomas Pratama (Rp13,65 triliun).

PT Salim Ivomas Pratama Tbk, berdiri pada tahun 1992  dengan luas lahan kelapa sawit tahun 2019  mencapai  251.112 hektar serta pendapatan sekitar Rp 13.650 miliar  dan hingga kini menjadi pemain besar dalam industri hulu dan hilir tanaman sawit di Indonesia.

Produk hasil olahan kelapa sawitnya pun sudah dijual luas di pasaran dengan brand Minyak Bimoli dan Margarin Palmia.   Di bisnis hilir, perusahaan ini memiliki 26 pabrik kelapa sawit di Sumatra dan Kalimantan dengan total kapasitas pengolahan sebesar 6,8 juta ton per tahun.

4. Dharma Satya Nusantara (Rp5,73 triliun).

Perusahaan ini awalnya bergerak di industri perkayuan,  berdiri pada 29 September 1980 kemudian memulai ekspansi ke bisnis kelapa sawit secara resmi pada 1996.   Hingga tahun 2019, areal perkebunan  112,450 hektare dimana 84.556 hektare adalah lahan inti dan sisanya adalah lahan plasma yang digunakan juga oleh petani setempat.

Di bawah naungan Triputra Group, perusahaan ini telah berkembang dan menjadi pemain penting di dunia kelapa sawit Indonesia.   Secara finansial, perusahaan ini mencatatkan pendapatan yang cukup cukup besar mencapai 5.736 miliar rupiah, dengan laba bersih sebesar 166 miliar rupiah.

5. PP London Sumatra Indonesia (Rp3,69 triliun).

Perusahaan ini telah berdiri sejak 1906 oleh perusahaan asal Inggris,  Harrion & Crossfiled, perusahaan ini telah berkembang pesat menjadi pemain besar di dunia kelapa sawit.   Hingga tahun 2019, luas area perkebenunan sawit perusahaan ini mencapai 115,665 hektare dengan 95,637 hektare lahan sawit dan sisanya adalah lahan karet (15,945 hektare) dan kakau (15,945).

Semua lahan perkebunan PP London Sumatra Indonesia tersebar secara luas di Pulau Sumatra dan tahun  2019,  perusahaan ini berhasil mencatatkan penghasil sebesar 3,69 triliun rupiah dengan laba bersih yang cukup besar yakni 252 miliar rupiah.

6. Sawit Sumbermas Sarana (Rp3,27 triliun).

Sawit Sumbermas Sarana dengan berada diurutan ke-6 dengan total pendapatan sebesar 3,77 triliiun rupiah dengan laba bersih sebesar 25 miliar rupiah.  Perusahaan yang berpusat di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah memiliki lus lahan inti   93.660 hektare dan plasma seluas 22.862 hektare.

Produksi kelapa sawit pada 2019 mencapai 1.521.602 ton.  Produk-produk hilir dari perusahaan ini banyak di ekspor ke berbagai negara seperti Cina, India, Pakistan dan Bangladesh.

7. Sampoerna Agro (Rp3,26 triliun).

Perusahaan ini merupakan milik keluarga Sampoerna group yang berdiri sejak 1993,   berpusat di Pulau Kalimantan,  sejauh ini Sampoerna Agro telah memiliki lahan seluas 84.000 hektare.   Perusahaan ini berhasil mencatatkan produksi sebanyak 1,83 juta ton dengan volume produksi CPO mencapai 385.000 ton, tahun 2019 dengan pendapatan  menyentuh angka 3,26 triliun rupiah dengan laba bersih  40 miliar rupiah.

8. Eagle High Plantations (Rp2,51 triliun).

Eagle High Plantations Tbk (sebelumnya bernama BW Plantation Tbk/BWPT) didirikan 06 Nopember 2000 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2004.  Total pendapatan pada 2019 mencapai 2,51 triliun rupiah, menempatkanya sebagai perusahaan sawit terbesar kedelapan di Indonesia.

Pabrik pengolahan kelapa sawit BWPT dan anak usaha berada di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Tengah, Propinsi Kalimantan Tengah.   Sedangkan perkebunan anak usaha tersebar di Pulau Kalimantan meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

9. Bakrie Sumatra Plantations (Rp1,98 triliun).

PT Bakrie Sumatra Palntations dengan total pendapatan mencapai 1,89 triliun rupiah berada diurutan ke-9, Perusahaan ini awalnya sebuah perkebunan karet  tahun 1911, bernama NV Hollandsch Amerikaanse Plantage Maatschapij.   Pada tahun 1990, Bakrie Sumatera Plantations mulai ekspansi ke bisnis kelapa sawit dengan mendirikan proyek Greenfield.

Pada tahun 1986, PT Bakrie & Brothers mengakuisisi saham dan berubah nama menjadi Uniroyal Sumatra Plantations dan   sejak sahamnya terdaftar secara publik, nama perusahaan menjadi PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk.

10. Austindo Nusantara Jaya (Rp1,82 triliun).

Asutindo Nusantara Jaya dengan total pendapatan pada 2019 sebesar 1,82 triliun rupiah, sebuah  perusahaan  yang berdiri  tahun 1993 dan hingga saat ini telah memiliki lahan seluas 153.000 hektare, tersebar di Kalimantan Barat, Papua, Belitung dan Sumatra Utara.   Selain untuk memenuhi pasokan dalam negeri, produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini juga di ekspor ke berbagai negara.

dr.GooDNewsfromIndonesia,  21/11/2020.

Kelapa Sawit digarap Plasma,

Sinar Mas Agro Perusahaan Sawit terbesar di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESA WAE REBO OLEH TIMEOUT TERMASUK SEBAGAI KOTA TERKECIL TERINDAH DI DUNIA.

NusaNTaRa.Com     byBambanGNunukaN,        S   e   l   a   s   a,     0    7       M     e     i        2    0    2    4     Rumah Adat Mb...