Selasa, 05 Mei 2020

TEDROS ADHANOM GHEBREYESUS DARI WHO : CORONA MASIH AKAN BERTAHAN CUKUP LAMA.

NusanTaRa.Com
byBambanGBiunG,  24/04/2020

Mr. Tedros Adhanom Ghebreyesus Dirjen WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa virus Corona masih akan terus berada di dunia untuk waktu yang lama. WHO menyatakan bahwa kebanyakan negara saat ini masih berada dalam tahap awal pandemi.   "  Sebagian besar negara masih dalam tahap awal epidemi mereka. Dan beberapa yang terdampak di awal pandemi sekarang mulai melihat kemunculan kembali kasus-kasus  ",  Ujar SiDin Tedros Adhanom Ghebreyesus Dirjen WHO  dalam konferensi pers virtual di Jenewa, Swiss.   

Lembaga yang berbasis di Jenewa, Swiss itu juga memperingatkan dampak dari pengangkatan / pelonggaran aturan pembatasan (lockdown) yang sudah dilakukan beberapa negara dengan jumlah kasus corona terbanyak, seperti negara-negara Eropa.   Sebagaimana diketahui, beberapa negara di dunia yang sebelumnya menerapkan lockdown telah mulai melonggarkan pembatasan demi mencegah dampak menghancurkan pada ekonomi, meskipun lockdown terbukti cukup mampu membatasi penyebaran wabah asal Wuhan, China itu.

"  Jangan salah, kita masih harus menempuh jalan panjang. Virus ini akan bersama kita untuk waktu yang lama  ",   imbuhnya lagi, Kamis (23/4/2020).  Setidaknya epidemi ini akan berlangsung hingga penemuan vaksin Covid-19 telah dapat digunakan untuk vaksin temuan pakar di Cina saat ini  menjalani pengujian diperkirakan paling cepat bulan September ini dapat  digunakan sedang temuan Tim medis Corona USA baru dapat digunakan tahun 2021.

"  Sebagian besar negara masih dalam tahap awal epidemi mereka. Dan beberapa yang terkena dampak awal pandemi sekarang mulai melihat kenaikan dalam jumlah kasus  "  dan   Tedros menyampaikan pendapatnya di saat kasus corona global terus meningkat,  per Kamis pagi, sudah ada 2.635.281 orang terinfeksi corona di seluruh dunia, dengan total kematian mencapai 184.048 dan sembuh 717.371 orang sementara  kasus di AS menjadi yang terbanyak di dunia 560.433 kasus dengan 22.115 kematian dan 32.634 sembuh.

Dia mengatakan sebagian besar epidemi di Eropa barat tampaknya stabil atau menurun,   "  Namun meski angkanya rendah, kami melihat tren kenaikan yang mengkhawatirkan di Afrika, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, serta Eropa timur  ", Ujar SiDin Tedros.   Saat ini lebih dari 2,6  juta kasus positif Corona telah dilaporkan di dunia sejak wabah ini pertama kali muncul di China pada Desember 2019 lalu.   

Pemerintah Amerika Serikat telah menuding WHO sangat terlambat mengingatkan bahaya virus tersebut, juga terlalu lunak pada Beijing dan bahkan menutup-nutupi wabah ini.   Tedros menampik dengan  menegaskan bahwa badan kesehatan PBB itu mengumumkan pandemi di waktu yang tepat.   "  Melihat ke belakang, saya pikir kami mengumumkan keadaan darurat pada waktu yang tepat dan ketika dunia memiliki cukup waktu untuk merespons  ", Ujar SiDin Tedros.    

Penerapan LockDown ketat selama ini nampak telah membawa hasil yang cukup signipikan meski menimbulkan  kehancuran ekonomi dibeberapa negara, pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah mulai mempertimbangkan untuk melonggarkan pembatasan di beberapa wilayah mulai awal Mei mendatang.   Trump menyebut alasannya untuk melakukan hal itu adalah demi mencegah kehancuran betel ekonomi akibat meningkatnya pengangguran,  meski beberapa pakar memprediksikan bahwa  AS  mungkin akan menghadapi gelombang kedua wabah corona pada musim dingin nanti yang lebih betel.

Rencana AS untuk membuka kembali ekonominya itu bertolak belakang dengan apa yang diumumkan pemerintah Finlandia dan Spanyol. Sebagaimana dilaporkan AFP, Finlandia yang saat ini memiliki 4.129 kasus corona dengan 149 kematian dan 2.000 orang sembuh, mengatakan akan mempertahankan larangan pertemuan yang dihadiri lebih dari 500 orang hingga Juli.    Spanyol yang memiliki kasus corona terbanyak kedua di dunia, yaitu 208.389 kasus dengan 21.717 kematian dan 85.915 sembuh, mengatakan tidak berencana mengurangi lockdown ketat yang telah diterapkan beberapa bulan terakhir hingga  Mei.

"  Kita harus sangat berhati-hati dalam fase ini  ",  Ujar  SiDin  Pedro Sanchez Perdana Menteri Spanyol.

LockDown mengurangi pertambahan Corona,
Corona menurut WHO  akan memakan waktu lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...