Jumat, 08 Mei 2020

JOKOWI AJAK BUMN BUKAN LAHAN BARU ATASI PANGAN DI TENGAH KRISIS COVID-19


NusanTaRa.Com
byBambanGNunukaN,         01/05/2020


Mengantisipasi akan kelangkaan pangan Nasional khususnya Beras Presiden Jokowi menyerukan agar Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk 'keroyokan' membuka lahan baru untuk persawahan sebagai bentuk antisipasi kelangkaan pangan apabila terjadi kekeringan dan dampak epidemi Corona  yang melanda.    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengemukakan bahwa instruksi tersebut datang langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi)  salah satu lahan yang disarankan untuk  dibuka  yakni lahan basah atau lahan gambut.

"  Presiden meminta BUMN dan daerah, serta Kementerian Pertanian untuk membuka lahan baru untuk persawahan yaitu lahan basah dan lahan gambut  ", Ujar SiDin  Airlangga sebagaimana di pantau NusanTaRa.Com, Selasa (28/4/2020).    Dia menambahkan saat ini sudah dibuat perencanaan agar lahan tersebut bisa ditanami padi,  walaupun  BMKG memperkirakan ancaman kekeringan tidak akan terjadi pada tahun ini antisipasi perlu disiapkan.


"  Di Kalimantan Tengah diperkirakan ada lebih dari 900.000 hektare, yang sudah siap 300.000 hektare juga yang dikuasai BUMN ada sekitar 200.000 hektare agar dibuat perencanaan  ",  Ujar SiDin Airlangga.   Jokowi khawatir terjadi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia. Maka dari itu, perlu adanya langkah antisipasi mencegah kekeringan apalagi di tengah wabah pandemi Covid-19 sehingga ketersedian pangan nasional dapat tersedia sebagaimana mestinya.

Jokowi khawatir terjadi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia. Oleh karena itu, perlu ada langkah antisipasi mencegah kekeringan apalagi di tengah wabah pandemi Covid-19 yang penuh pembatasan aktipitas.    "  Walaupun BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) sampaikan tidak akan ada cuaca kering ekstrem. Namun kami monitor apakah di semester II tantangan alam baik kekeringan atau hama lima tahunan  ",  Ujar SiDin Jokowi. 

Pembukaan lahan yang Jokowi minta ini sejalan dengan Indonesia yang mulai mengalami defisit bahan pokok di tengah pandemi corona dan  mengingatkan soal risiko krisis pangan yang terjadi sebagai dampak dari pandemi corona.  Hal ini merespons Organisasi Pangan Dunia (FAO) yang sudah mengingatkan potensi krisis pangan di tengah corona,   "  FAO telah mengeluarkan peringatan adanya potensi kelangkaan pangan dunia sebagai dampak panjang dari pandemi Covid-19. Di dalam negeri, sejumlah langkah sudah kita ambil dan persiapkan sejak dini untuk memastikan ketahanan pangan di daerah-daerah selama pandemi  ",  Ujar SiDin Jokowi dalam aku media sosialnya, Senin (13/4).

Jokowi menyebut untuk defisit tersebut sudah  dapat terpantau dari data  pada pasokan beras, jagung, cabai, bawang merah, telor ayam, gula pasir dan bawang putih Nasional.   Bahkan untuk beras  defisit pasokan sudah terjadi di 7 provinsi,   Jagung  defisit terjadi di 11 provinsi,   Cabai besar 23 provinsi,  Bawang merah 1 provinsi,  Telor ayam di 22 provinsi,  Gula pasir 30 provinsi dan  Bawang putih di 31 provinsi.   Jokowi pun sempat menyoroti peringatan kelangkaan bahan pangan seperti diungkapkan Organisasi Pangan dan Pertanian di tengah pandemi corona.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta program stimulus ekonomi yang dianggarkan untuk penanganan dampak virus corona (Covid-19) juga dapat menjangkau para petani. Dengan stimulus ekonomi ini, diharapkan petani dapat terus berproduksi saat masa pandemi corona.   "  Program stimulus ekonomi juga benar menjangkau yang berkaitan dengan produksi beras kita, artinya menjangkau petani kita  ",  Ujar SiDin Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Selasa (28/4/2020).

Jokowi juga mengatakan selain memastikan ketersediaan bahan-bahan pokok, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk menjaga daya beli masyarakat dan memberikan bantuan bahan pokok yang amat dibutuhkan di tengah kebijakan tanggap darurat Covid-19 ini.    Ia menyatakan musim panen pada bulan ini akan berlangsung lancar,   Hanya saja, bisa saja musim panen pada Agustus dan September 2020 mendatang akan terganggu.


Corona berdampak krisis pangan,
Jokowi ajak BUMN buka lahan persawahan atasi pangan.

2 komentar:

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...