Minggu, 03 Mei 2020

ALI MAZI GUBERNUR SULTRA TOLAK 500 TKA CHINA MESKI MENDAPAT IZIN DARI PUSAT.


NusanTaRa.Com
byPunGKadA,        30/04/2020  


Ditengah masa pandemi Virus Corona yang menerpa hampir seluruh pelosok negeri ini, justru pemerintah pusat mengizinkan Tenaga Kerja Asing (TKA) China masuk ke Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) atau Anoa,  TKA Cina sebanyak 500 orang tersebut  dengan tujuan bekerja di perusahaan nickel PT Virtu Dragon Nickel Industry (VDNI) yang berada di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe.   Soal rencana kedatangan 500 TKA Cina pun diakui oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi, saat ditemui di Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sultra, Senin (27/4/2020).

Menanggapi kebijakan pusat tersebut orang nomor satu di Sultra ini menolak tegas akan kebijakan pemerintah pusat untuk mendatangkan TKA Cina, penolakan tersebut tentu terkait juga dengan kebijakan Lockdown pusat yang baru digelontorkan terkait penanganan Virus Covid-19 yang nota benenya berasal  dari daratan China.   Bapak Gubernur Sultra yang merupakan Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) menanggapi akan hal itu, langsung melaksanakan rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), DPRD Sultra, Danrem, Kapolda, dan Imigrasi.

  Inti pertemuan ini, yakni kita keberatan untuk kebijakan memasukan kembali 500 TKA asal Cina. Walaupun surat-surat pendukung bebas dari Corona, namun itu tetap tidak bisa kita terima, sebab bebrepa waktu lalu kedatangan 49 TKA Cina juga mengundang reaksi penolakan dari masyarakat  ”,  Ujar SiDin Ali Mazi dengan tegas.    Dia juga menambahkan, dirinya akan berkoordinasi dengan pihak PT VDNI terkait kedatangan 500 TKA Cina, untuk menunda sementara, sampai wabah ini benar-benar sudah tidak ada,    Intinya dengan suasana kebatinan masyarakat menghadapi corona tidak tepat dengan memasukan TKA asal Cina  ”,  Ujar SiDin Ali Mazi dengan Plabomoranya (gagahnya).

Gubernur Sultra Ali Mazi menambahkan bahwa seharusnya 500 TKA itu sudah berada di Sultra sejak 22 April lalu,     Tapi saya langsung mengundang Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan juga DPRD terkait kebijakan tersebut.  Kita undang Dandrem, Kapolda, Imigrasi juga DPRD. Kesimpulan kita keberatan untuk kebijakan memasukan kembali 500 TKA asal Cina  ”, Ujar Gubernur Sultra.   Untuk itu, dirinya pun mengaku juga telah mengundang dari pihak Virtue Dragon untuk menunda sementara waktu keinginannya,     Paling tidak, kita selesaikan dulu wabah corona ini. Dengan harapan saat selesai, semua bisa kembali sedia kala  ”,  tegasnya.

Politisi NasDem ini menjelaskan alasan penolaknnya terserbut bahwa ditengah kondisi wabah corona, sangat tidak memungkinkan untuk memasukan TKA asal Cina sekalipun dimasukan TKA itu disertai dengan surat-surat pendukung bebas dari wabah corona.     Bagaimana mungkin. 49 yang lalu saja, kita sudah babak belur. Kita juga tetap harus lakukan karantina sesuai dengan perundang-undangan. Suasana kebatinan masyarakat menghadapi corona tidak tepat dengan memasukan TKA asal Cina  ”,  Ujar SiDin Ali Mazi.


Demonstrasi menolak kedatangan 49 tenaga kerja asing/ TKA China di Kantor Imigrasi Klas IA Kendari berujung ricuh dengan saling adu jotos dan dorong-mendorong dengan pihak keamanan, Rabu (18/3).  Saat  itu massa berjumlah puluhan orang yang mengatasnamakan diri Pembela Kesatuan Tanah Air Bersatu (PEKAT-IB) Sulawesi Tenggara mendatangi kantor Imigrasi memprotes kehadiran 49 TKA asal China.   "  Meminta kepada Imigrasi Kendari untuk menolak masuknya TKA dari luar negeri karena telah mengkhawatirkan masyarakat Sultra  ", Ujar SiDin Amril Ketua PEKAT-IB Sultra saat dihubungi CNNIndonesia.com.

Keputusan Gubernur Sultra sangat didukung oleh sikap Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh dalam menyikapi keadaan tersebut yang menurutnya, daerah tidak anti terhadap investasi dari Cina namun ia menambahkan,    Namun situasinya tidak tepat. Kalau bisa ditunda sementara waktu hingga masalah corona ini berhasil kita lewati. Setelah kita kembali seperti semula, silahkan kembali melanjutkan investasinya  ”.  

Muh Endang Wakil Ketua DPRD Sultra,  dirinya bahkan dengan tegas siap untuk membuat pernyataan resmi ditandatangani oleh seluruh Pimpimpinan bersama Gubernur dan Forkopimda, guna meminta Presiden Joko Widodo membatalkan kebijakan tersebut.     Kita tanda tangan semua kita serahkan kepada Presiden. Kita tegas nyatakan bahwa, Sultra sementara waktu menolak kehadiran TKA Cina  ”, Ujar SiDin Endang Tagas.


Orang Asing banyak berkunjung ke Nusantara, 

Ali Mazi Gubernur Sultra menolak TKA dari China.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...