Rabu, 25 September 2019

SEKILAS, ANDJAS ASMARA PEMAIN PSSI 1970AN PERNAH MENGECEWAKAN INDONESIA KE OLIMPIADE MONTREAL CANADA.

NusanTaRa.Com
byFarhaMTukirmaN,  23/08/2019



Kalau saja Tim Sepak Bola Indonesia berhasil memenangkan pertarungannya melawan Tim Korea Utara, maka pertandingan  itu menjadikan  Tim Sepak Bola Indonesia untuk pertama kalinya mengikuti Olimpiade 1976 di Montreal Canada.  Kenangan hampir setengah dekade tersebut lalu membawa kita pada Andjas Asmara yang menjadi satu penembak penalty yang gagal membobol gawang Korea selatan saat adu pinalti sekaligus membuyarkan Indonesi hadir di Olimpiade 1976. 

Pada 26 Februari 1976. Andjas bersama tim nasional sepak bola Indonesia tengah menghadapi detik-detik yang menegangkan untuk meraih tiket ke Olimpiade 1976 di Montreal, Kanada,  Syaratnya kala itu mereka harus  mengalahkan Korea Utara di babak final kualifikasi Olimpiade zona Asia Grup 2.   Waktu pertandingan 2x45 menit dan tambahan waktu 2x15 menit menghasilkan skor 0-0. Pun. 

Meski Panjang jarak tendang itu hanya sekitar 45 meter,  namun  bagi Andjas Asmara, jarak tersebut layaknya ia berjalan dari Jakarta hingga Surabaya, Jawa Timur dengan beban mental tegang penuh emosi dan tanggung jawab yang besar.   Situasi tegang sebagai penembak terakhir membuatnya seolah ragu untuk melangkahkan kakinya di hadapan lebih dari 120 ribu penonton kala itu di Stadion Utama Senayan, yang kini berubah nama menjadi Gelora Bung Karno.

 Tiga penendang pertama Indonesia, Iswadi Idris, Junaedi Abdillah, dan Waskito, berhasil memperdaya penjaga gawang Korut, Jin In Chol.   Penendang keempat, Oyong Liza, gagal menunaikan tugasnya.    Andjas pun maju sebagai algojo kelima,  namun tendangan Andjas ke sisi kiri gawang, mampu ditangkap oleh Chol membuat Andjas terduduk lesu dan Indonesia kalah dengan skor akhir 3-4,  Indonesia pun gagal melangkah ke Montreal.

Dunia sepak bola memang sudah lekat dengan Andjas sedari kecil. Sang ayah, Umar Bin Chatab, adalah pemilik klub Medan Utara,   tak heran  kala berojol kelahiran 30 April 1952 di Medan, Sumatra Utara (Sumut) ia sudah karib dengan si kulit bundar,  hingga dewasa kegemarannya dengan bola sepak tak luntur.  Sehingga pada 1968  dia masuk ke dalam tim PSMS Junior dan mewakili Sumut di ajang Piala Suratin di Jakarta.  " Pada 1970 saya pindah ke Jakarta dan bergabung dengan PS Jayakarta, anggota klub Persija Jakarta ", Ujar SiDin Andjas dengan gaya Flabomoranya.

Pada saat itulah  sebagai tim  Indonesia ia sering melakoni  permainan bertemu dengan pemain-pemain kelas dunia yang hebat.  Johan Cruyff, Eusebio da Silva Ferreira (Eusebio), Mat Jais hingga Mario Kempes, adalah beberapa nama besar yang pernah dia hadapi.   " Melawan mereka membuat skill kita terasah. Jadi kita tambah percaya diri. Itu penting  “,  Ujar SiDin Andjas.   Dari pertandingan melawan pemain-pemain tersebut, yang paling berkesan adalah Cruyff. Di mata Andjas, Cruyff adalah jenderal sejati di lapangan sepak bola. Ia mampu mengorganisasi tim dengan baik, bermain cepat, dan lihai.

Karier sepak bola Andjas terhitung pendek,  dia memutuskan pensiun kala berusia 30 tahun  penyebabnya  cedera di kaki kanannya, kala Persija bertemu Arseto FC di sebuah laga pada 1979.   Cedera itu sudah ia obati di tanah air tapi  kondisinya tak berangsur pulih, hingga akhirnya ia memutuskan ke Belanda untuk berobat dan dokter yang menanganinya di sana memvonis Andjas untuk pensiun dari dunia sepak bola dan ia menerimanya dengan besar hati.

Anjas yang pernah menjadi penggila Motor Gede atau Davidson Harley dan  memiliki jenis fat boy dan goldwing untuk mengisi hari dengan Touring ke Tanah Jawa, Bali dan Medan karena kesehatan keluarga meminta untk menghentikannya.   Sekarang kesibukan pemain yang selalu membela Persija,  dihari tua adalah menjadi pelatih My Team, yang merupakan kumpulan pemain muda non-amatir yang direkrut dan diseleksi dari 6 kota di Indonesia. Program selanjutnya akan membawa My Team bertanding melawan My Team di dunia seperti Malaysia, Singapore, Thailand, Korea Selatan dan lainnya. 

Nama lengkap :  Andjas Asmara,  Tanggal lahir  :  30 April 1952, Tempat lahir  :  Medan, Sumatra Utara, Indonesia dan Posisi bermain Striker

  
Main bola diatas Ranjang,
Tak ke Montreal 1976, bola Andjas tak masuk Gawang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESA WAE REBO OLEH TIMEOUT TERMASUK SEBAGAI KOTA TERKECIL TERINDAH DI DUNIA.

NusaNTaRa.Com     byBambanGNunukaN,        S   e   l   a   s   a,     0    7       M     e     i        2    0    2    4     Rumah Adat Mb...