Rabu, 04 September 2019

COFFEE SEMBEKANDUA CITA RASA DELI SERDANG DARI BIJI KOPI PEGUNUNGAN

NusanTaRa.Com
byJoneDPringgoNDandI, 08/07/2019


Berawal dari seorang Alumni Fakultas Petanian Universitas Sumatera Utara, yakni Darwis Halomoan Harahap yang tergerak hatinya untuk dapat meningkatkan taraf hidup rakyat petani kopi desa di Sembekan Dua, Kabupaten Deli Serdang, kemudian membagikan pengetahuannya pada petani cara budidaya Kopi sejak tahun 2015 yang masih kerabatnya sendiri.   Dusun Sembekandua di Desa Suka Makmur, Kecamatan Hutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, dengan kehidupan petani yang masih sulit tapi memiliki potensi kopi yang baik dan diharapkan dapat menjadi satu peluang usaha yang lebih menjanjikan.

Sayangnya potensi desa tersebut belum dikenal masyarakat luas dan belum ada pengelolaan yang lebih baik yang dapat memberikan harga lebih positip.   Karena selama ini  hasil pertanian ini hanya dipasarkan ke Berastagi, Kabupaten Karo.    Karenanya, Sembekandua Coffee berusaha untuk mengangkat potensi tersebut dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memperkenalkannya melalui pameran, bazar tidak hanya di Sumut namun ke provinsi lainnya di Indonesia.

Apa yang dilakukan Darwis dengan gigih bagi Petani Sembekandua bukanlah sesuatu yang sepintas lalu karena pada tahun 2018 di bawah bendera usahanya CV Muda Kopi Indonesia, Darwis menggerakan petani mulai dari lahan tiga hektar hingga kini seluas 15 hektar dan Januari 2018 untuk mengangkat nama daerah Darwis menamakan brandnya usahanya  Sembekandua, sesuai nama desanya.   Darwis mengungkapkan jumlah petani yang terlibat sekitar 90 orang dengan kapasitas produksi 500 bungkus kopi per bulan dengan varian Rp35 ribu hingga Rp275 ribu per kg namun kapasitas produksi sebetulnya bisa sampai empat ton per bulan.

   Desa ini dulu desa tertinggal dan tingkat ekonominya rendah. Kini meningkat sekalipun kami masih terkendala akses jalan yang kurang  memadai.  Akses Brastagi sekitar tujuh kilometer, hanya separuh yang diaspal  ”, Ujar SiDin Darwis, Senin (07/07/2019).    Darwis Halomoan Harahap pemilik usaha Sembekandua  turun menjadi pendamping petani di dusun tersebut sekaligus penggerak kopi Deli  Serdang pertama untuk menggagas kenaikkan nilai kopi Deli Serdang ini.

Daerah tersebut memiliki sebanyak 75 kepala keluarga (KK) dengan luas areal 300 hektar,  namun hanya 150 hektare saja yang dikelola masyarakat setempat, selebihnya dikelola pendatang dari berbagai daerah seperti Medan, Karo dan Maiwa.   Desa Sembekandua berada di dataran 1350 hingga 1500 mdpl, diantara jurang dan bukit., menurut Darwis desa tersebut  sudah ada dua kelompok Tani yang dibina Dinas kehutanan Provinsi yang berada di Sibolangit, dan juga Pemkab Deli Serdang.

 Bentuk lain bantuan yang telah diberikan pihak  CV Muda Kopi Indonesia dengan mengikutkan berbagai pameran dalam rangka memperkenalkan kopi Deli Serdang ini,    Yang paling jauh yang pernah kita ikuti di Bali. Bahkan kopi ini cukup diterima di lidah orang Bali  ”, Ujarnya Laji.   Selain itu, Sembekandua ini juga sudah memiliki outlet di Bandung dan Jukarta, nanti  pada 8 hingga 10 Desember 2019 mendatang, pihaknya mendapatkan undangan dari gubernur Jawa Barat untuk mengikuti festival kopi pada hari Perkebunan Nasional di gedung Sate,    Kita dapat satu booth gratis  “, Ujar SiDin Darwis dengan Manis.

Darwis mengaku melalui kopi ini memiliki impian bisa menuntaskan persoalan sosial ekonomi warga di Dusun Sembekandua tersebut. Sejauh ini, untuk pemasaran kopi tersebut selain mengandalkan media online serta pameran-pameran juga menggunakan sistem jemput bola ke berbagai Coffee Shop yang ada di Medan. Karenanya, saat ini Sembekandua sudah memiliki 9 mitra Coffee Shop selain di Medan juga ada di Tebing Tinggi.

Pria kelahiran 1983 ini menceritakan kopi dari dusun Sembekan Dua ini mempunyai kelebihan ditanam di areal ketinggal 1.300-1.500 meter di atas permukaan laut, lokasinya baik karena berada di tengah hutan lindung. Kopi yang baik ditanam tidak terkena langsung sinar matahari.     Cita rasa kami tidak terlalu keras, hingga disukai kaum perempuan.  Aroma lemon, mangga muda dan mineral. Karena dekat hutan lindung, tanah tempat habitat kopi mengandung mineral  ”, Ujar SiDin Darwis lagi.

  Sebenarnya kami sudah bisa ekspor. Namun terkendala pasar.  Syukurnya, dalam waktu dekat ini sudah ada penjajakan ekspor ke Korea walau masih kecil  “, Ujar SiDin  Darwis menutup.

Si Bonar benar-benar lanji,
Kopi Sembekandua membuat kita mau lagi.

2 komentar:

  1. Mari Ngopi biar inspirasi lebih keren

    BalasHapus
  2. Rasanya sangat menyenangkan untuk bersantai bersahabat korabat

    BalasHapus

DESA WAE REBO OLEH TIMEOUT TERMASUK SEBAGAI KOTA TERKECIL TERINDAH DI DUNIA.

NusaNTaRa.Com     byBambanGNunukaN,        S   e   l   a   s   a,     0    7       M     e     i        2    0    2    4     Rumah Adat Mb...