Sabtu, 03 Februari 2024

SEFNAT SAILANA DARI ALOR NTT, TOKOH AGAMA PEDULI DAN PENJAGA LINGKUNGAN HIDUP.

NusaNTaRa.Com   

bySolanaNEnembE,     S  e  n  i  n,    1   0     D  e  s  e  m  b  e  r     2   0   2    3   

Sefnat Sailana di taman rumahnya yang begitu asri, penuh tanaman bunga, obat-obatan, dan rempah.

Sefnat Sailana seorang  pendeta yang baru pensiun (emeritus) awal 2023 dan menjaga kebun kemakmuran gereja,  Emeritus pendeta protestan ini tinggal Kelurahan Kelaisi Timur, Alor Selatan, Alor.    Semasa aktipnya beliau  banyak melakukan aksi-aksi penyelamatan dan perawatan lingkungan dari balik gereja hingga pension  dan iapun aktip  menjadi Ketua Klasis Alor Tengah Selatan  tahun 2001-2011 dan 2015-2023.   Hutan gereja dan kebun kemakmuran adalah program Sefnat Sailana sejak jadi ketua klasis.

Berawal dari keprihatinannya yang menengo banyak warga menebang pohon untuk berbagai keperluan, baik rumah maupun gereja, sedang yang menanam pohon tidak sebanyak penebangan.     Waktu itu, saya terinspirasi ketika kita bikin rumah gereja, kita tebang pohon. Ketika kita bikin rumah jabatan gereja kita tebang pohon, warga pun tebang pohon. Pertanyaannya, berapa yang kita tanam?’ Akhirnya terinspirasi, lebih baik buat hutan gereja. Ya, kita jangan hanya tebang, tapi juga tanam  ”,  Cakap Besar SiDin  Sefnat  Sailana   Sabtu  (11/11/2023) lalu.

Hingga ia berkomitmen  menghijaukan daerahnya dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya seperti ketika memberikan pelayanan dari rumah ke rumah atau dari gereja ke gereja, Sefnat Sailana berjalan kaki sambil membawa bibit pohon untuk ditanam di sepanjang jalan yang dia lewati.   Bahkan  ia  pernah  sampai  empat hari jalan kaki  istirahat di jalan, karena awal tahun 2000-an tidak ada motor,     Hutan gereja itu hanya sebagai contoh. Jadi kita fokusnya kalau bisa setiap orang mesti punya hutan  ”,  Ujar SiDin Laji.

Dalam tekadnya untuk menanam pohon japun turut mengajak Istri dam anaknya,    Dulu, bapak masih ketua klasis … kalau mau pergi ke jemaat mana gitu, itu sudah siap memang anakan (bibit pohon), jadi pergi ke sana, tanam di sana, (jalan) sambil menanam  ”,  Ujar SiGaluH Yublina Asadama dengan Ahmadernya (Manisnya)  istri Sefnat Seilana.   Yublina Asadama bilang mereka bukan hanya menanam pohon sopankang jalan,    suaminya juga  melarang keluarganya  membunuh atau menyakiti hewan-hewan yang ditemui di tengah jalan, semisal ular karena mereka juga mahluk tuhan.

Bagi Sefnat Sailana,  ia harus memberikan teladan kepada para jemaat bukan sekadar khutbah di atas mimbar gereja, tetapi bersama jamaat mereka bersama  menanam pohon apa saja,  kalau lingkungan baik, maka hidup akan baik.     Beliau suruh kami tanam. Beliau sama-sama, bukan hanya omong saja, beliau tanam ya kita tanam. Jadi, rumput di jalan itu ditanam  ”,   Ujar SiDin Immanuel  Onlet,  Jemaat Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Bethel Katang dan I Onlet juga cakap,  tanaman-tanaman itu menjadi saksi atas kekonsistenan Sefnat dalam melakukan penghijauan di hutan dan kebun.

Rumah warga Alor yang menggunakan pagar hidup, indah dan asri.

Kegigihan Sefnat  Sailana  membawa pemahaman dan perilaku masyarakat Alor mulai berubah terkait lingkungan,  mereka meninggalkan tani  sistem bakar hutan.  Sistem  ini  ditinggalkan  dengan  mulai menggunakan lahan permanen, sedangkan lahan-lahan yang telah dibersihkan itu ditanami pohon kembali.     Dampaknya itu kebiasaan orang membakar hutan itu sudah, khusus untuk jemaat sini itu, sudah tidak ada. Jadi ada pemahaman, peningkatan pemahaman, untuk bisa berpikir tentang masa depan  ”,  Ujar SiDin  Immanuel Langmao, jemaat GMIT Ebenhaezer Apui.

Rumah-rumah di perkampungan Keleasi Timur itu dipagari pohon-pohon yang  terpotong rapi  dan  disepanjang jalan banyak terdapat tempat sampah dari bambu.  Kami berdua kerap dipanggil warga untuk mampir ke rumah mereka,     Bai, mampir dulu ko  ”,  Ujar  warga pada Sefnat. Bai adalah panggilan untuk orang yang dituakan.  Iapun menganjurkan masyarakat untuk membuat pagar hidup yanh banyak manfaatnya,     Kita tanam pagar hidup. Kalau di sini, mereka mau bikin pagar, pagar mati, tapi potong kayu, bambu, musti paku, musti cat, costnya tinggi, dan tidak ramah lingkungan. Lebih baik kita tanam pagar hidup  ”,   Ujar SiDin Sefnat Sailana menjelaskan.

Selain pagar hidup, dia juga menganjurkan untuk menanam bunga di halaman rumah supaya lebih asri dan indah. Paling tidak,  dalam satu rumah ada dua tanaman bougenville (bougainvillea).   Saat Sefnat pindah tugas ke gereja lain sebagai pendeta, hal pertama yang dia sampaikan kepada jemaat lingkungan, melindungi satwa dan anjuran untuk menanam pohon.    Sampai lingkungan ini (saat beliau datang), jadi kami (beri) gelar ‘itu pendeta, itu pendeta pertanian.’ Nah, sekarang baru paham bahwa memang pendeta itu, salah satunya itu tugasnya  ”,  Ujar SiDin Yahya Sabila, jemaat Gereja Mahanaim Maipiy.

Karena sikapnya itu Sefnat Seilana pernah mendapatkan penghargaan NTT Academia Award pada 2010  dan  penghargaan pengelola lingkungan hidup dengan kategori pembina lingkungan hidup dari Gubernur Nusa Tenggara Timur pada 2011  sebagai apresiasi atas kerja-kerjanya menjaga dan memperjuangkan lingkungan hidup.  Sefnat S sering mendapat panggilan menjadi pendeta di gereja yang terletak di kota, tetapi selalu menolak,  karena ia  senang melakukan pelayanan di pedalaman, bergerak bersama warga melakukan aksi-aksi sosial-lingkungan.

Hening Purwati Parlan, Direktur Eco Bhineka Muhammadiyah, bilang, Sefnat Sailana pantas dapat penghargaan Kalpataru karena berhasil mengkontekstualisasikan ajaran agama jadi gerakan lingkungan.   Selama ini pembahasan  agama  jarang menyasar  ke  isu lingkungan,  lebih banyak menyasar isu radikalisme, spiritualitas ketuhanan, dan moderasi keberagamaan. Isu lingkungan kalah penting mendapatkan porsi perhatian yang cukup dari sudut pandang agama,     Semestinya yang namanya agama itu jadi barisan cinta kasih terhadap sesama, alam semesta dan keanekaragaman hayati ciptaan Tuhan  ”,  Ujar SiGaluH  Hening P Parlan dengan Ahmadernya (Manisnya).

Perkampungan yang terletak di di atas bukit di Maipiy

 

 

Pohon menghiasi perkebunan  menyuburkan lahan.

Sefnat S Pendeta penganjur tanam pohon di siring Jalan.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESA WAE REBO OLEH TIMEOUT TERMASUK SEBAGAI KOTA TERKECIL TERINDAH DI DUNIA.

NusaNTaRa.Com     byBambanGNunukaN,        S   e   l   a   s   a,     0    7       M     e     i        2    0    2    4     Rumah Adat Mb...