Kamis, 08 Februari 2024

FKWT REFLEKSI WARGA TIDUNG (Sigod, Pukau, Belungkut, Pelado Mansom)

NusaNTaRa.Com

byBakuINunukaN,      K  a  m  i  s,   0   8    F  e  b  r  u  a  r  i    2  0  2  4

Milad FKWT  dan Ketuanya Ibrahim Ali

Dari  03 Februari 1998  -  03 Februari 2024,   26 Tahun perjalanan organisasi Forum Komunikasi Warga Tidung (FKWT) beberapa waktu lalu, banyak peristiwa, sejarah, momen yang telah terjadi baik secara internal organisasi dengan pergantian nama dari FKRT (Forum Komunikasi Rumpun Tidung) penekanannya pada  "Rumpun Tidung"  Rumpun yang berarti terdiri dari kelompok-kelompok suku yang memiliki kesamaan dari aspek ukum/dagu yaitu mulai dari dialek/bahasa yang memiliki kemiripan/ kesamaan dalam rumpun Tidung. 

Yang memiliki kesamaan dalam rumpun itu antara lain ada Ulun Pagun ( wilayah pesisir), Brusu (wilayah pedalaman), Tagol/Tahol, (wilayah pedalaman) Agabak (wilayah pedalaman) Abay (wilayah pedalaman), Tenggalan (wilayah pedalaman) maupun eksternal kehidupan Warga Tidung sendiri yang terdiri dari kelompok2 kecil yang membedakan diri masing-masing yang memang memiliki ciri khas yang unik dan berbeda dari dialek seperti dialek Sembakung, Sesayap, Tarakan, namun tetap bisa saling mengerti dan memahami satu sama lain dalam berkomunikasi.

Lalu karena persolan persepsi, kepentingan politik, kebudayaan, sudut pandang yang berbeda, tidak terbangunnya komunikasi yang dialogis secara personal melalui tokoh-tokih intelektualnya maupun secara kelembagaan ditambah belum tuntasnya konsolidasi menyeluruh membuat FKRT ini kurang diterima.   Lalu dikembalikan lagi menjadi FKWT untuk menjaga eksistensi organisasi ini dengan melihat realitas kehidupan persekutuan masyarakat secara nyata. Beberapa alasan agar energi dan semangat juangnya tidak layu sebelum berkembang.

Semua Warga Tidung sepakat bahwa FKWT ini harus tetap hadir sebagai penyemangat, perjuangan semua lapisan masyarakat akan kebangkitan Warga Tidung sebagai etnis local terbesar dan berpengaruh di Kalimantan Utara. Beberapa tahun terakhir kita patut berbangga, orang Tidung masih di perhitungkan. Ada Ibrahim Ali sebagai Bupati Kabupaten Tana Tidung, ada Hanafiah sebagai Wakil Bupati Kabupaten Nunukan, ada Jakaria sebagai Wakil Bupati Kabupaten Malinau, ada Jamaluddin sebagai Sekretaris Daerah Kota Tarakan, ada Suriansyah sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Utara.

Beberapa fase perjalanan jatuh bangun Warga Tidung harusnya membuat kita sadar, bahwa perlu kerja keras, kerja-kerja cerdas.   Namun sebelum keluar, diperlukan kekompakan di internal terlebih dahulu, bukan hanya memupuk rasa bangga menjadi orang Tidung,  Warga Tidung harus kembali memahami dan membaca ulang arus balik kiprah masa kejayaan orang-orang Tidung yang kuat, belimpung, mikang, baik hati, penuh kesadaran bebilin/pesan/ nasehat para orang tua/ulun tuo taka gului, yang bisa di lihat dalam bait-bait lagu/dindang.

"Bebilin" kalimat "Intimung Taka Mikang, Insuai Taka Tapu" bermakna (Bersatu kita kuat bercerai kita runtuh) kata "Intimung" tidak dimaknai atau diartikan sebagai "berkumpul" tapi "bersatu" dalam maxim politik yang baik adalah " Berbaris bukan Berkumpul". Jika "Limpung" mengelinding bukan membuat pusing, Ia bisa saja menjadi bola panas yang siap tempur, simbol kekuatan, kebaikan, syarat filosofi, prinsip moral dalam tao menurut Sun Tzu seorang pakar Militer Perang Tiongkok Kuno 500 sebelum Masehi.

Rumah Baloy, Kediaman Adat Suku Tidung

Sejak Berdirinya Provinsi Kalimantan Utara tahun 2012 sampai tahapan Pileg 2024 yang menghitung hari ini lebih tepat pada hari Rabu, 14 Februari 2024 mendatang Warga Tidung masih berjuang dalam merebut supremasi  dan kekuasaan untuk mendudukan Warga Tidung untuk DPR RI, DPD RI, DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi Kaltara dalam kontestasi sistem demokrasi 5 tahunan.

Perjuangan Warga Tidung harus dimaknai sebagai ibadah, karena sesungguhnya orang-orang Tidung di Kalimantan Utara berjumlah 67.000 pemilih yang terdaftar dalam DPT tentu ini bermakna Orang Tidung memiliki kesempatan yang besar, peluang yang sangat sempurna untuk mencapai tujuan politik 2024.   INAMMA AMRUHU IZHA ARODA SYAIAN AN YAQULA LAHU KUN PAYAKUN,   " Sesungguhnya urusan -Nyalah apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, jadilah, maka jadilah sesuatu itu ",  (Q.S. YASIN : 82).    (dr. FKWT Kaltara,  Senin 05/02/2024)

Pakaian Adat dan Perkawinan suku Tidung

 

 

Suku Tidung mendiami wilayah pesisir Kaltara.

FKWT lahir wujut kebersamaan warga Tidung Kaltara.  

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESA WAE REBO OLEH TIMEOUT TERMASUK SEBAGAI KOTA TERKECIL TERINDAH DI DUNIA.

NusaNTaRa.Com     byBambanGNunukaN,        S   e   l   a   s   a,     0    7       M     e     i        2    0    2    4     Rumah Adat Mb...