Senin, 22 Mei 2023

TRADISI UNIK LEBARAN SAPI DENGAN MENGARAK SAPI KELILING DI BOYOLALI SEBAGAI UCAPAN SYUKUR

NusaNTaRa.Com

byBakrIRoYMarteN,     S  e  l  a  s  a,    0   2     M    e    i      2  0  2  3

Kirab Sapi di Boyolali setelah idhul Fitrie dan Gundukan hasil pertanian

Warga Lereng Gunung Merapi di Boyolali, Jawa Tengah menggelar tradisi unik saat pekan  Syawalan, yakni Tradisi Lebaran Sapi.   Tradisi turun-temurun ini bagi mereka  sebagai wujud syukur kepada Allah SWT dengan mengajak seluruh sapi peliharaan turun ke jalan untuk dikirab bersama sembari bersilaturahmi antar warga dan antar sapi.   Tradisi arak-arakan Sapi atau biasa disebut Lebaran Sapi merupakan tradisi turun temurun yang dilestarikan oleh Warga Lereng Gunung Merapi di Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Tradisi ini terbilang unik lantaran diselenggarakan sepekan setelah momentum perayaan Hari Raya Idulfitri atau saat pekan bulan Syawal,  sebagai wujud ungkapan syukur warga  dimulai dengan sedekah bumi dengan wujud ketupat dan gunungan yang ikut diarak bersama ratusan sapi.   Sebelum dikirab, sapi-sapi milik warga terlebih dahulu di mandikan dan diberikan wewangian, kemudian diberi makan ketupat lalu di kirab mengitari desa atau kampong  untuk dipertemukan dengan sapi lainnya.

Salah satu peserta kirab, Sugeng, mengatakan Lebaran Sapi kali ini dirinya membawa sapi jenis Jawa. Sapi tersebut sengaja ia cat semprot motif batik sekedar untuk memeriahkan tradisi arak-arakan,   "  Yang merantau pun rela untuk pulang untuk acara Lebaran ini (Lebaran Sapi) pak  ",   Ujar SiDin Sugeng dengan Plabomoranya (hebatnya).   Tradisi ini juga memiliki makna wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui hewan ternak sapi dan warga  akan  mendapatkan anugrah rezeki baik dari susu sapi, daging sapi, dan semua yang dapat dimanfaatkan dari hewan sapi, bisa jadi lebih berkah.

Maka melalui kegiatan ini dapat berbagi kebahagiaan pula kepada hewan ternak sapi selain terhadap sesame kampungnge, sekaligus dengan arak-arakan ini berharap agar hasil dari peternakan sapi akan melimpah ke depannya.   "  Paginya diadakan tasyakuran dengan mengeluarkan sodakoh berupa kupatan.  Kemudian pemandian sapi, dilanjutkan sapi dikasih wangi-wangian dan dikalungi kupat. Setelah itu diarak dipertemukan anatara sapi yang satu dengan sapi yang lain  ",   Ujar SiDin Jaman, sesepuh desa.

Salah satu sesepuh desa, Jaman menjelaskan tradisi ini memiliki makna wujud syukur kepada Allah karena melalui hewan ternak sapi ini warga mendapatkan anugrah rezeki melimpah, baik dari susu sapi, daging sapi, dan semua yang dapat dimanfaatkan dari sapi. Tradisi ini diyakini dapat memperlancar rezeki dan dijauhkan dari bala bencana.   Maka melalui tradisi ini warga menganggap hewan ternak sapi merupakan bagian dari keluarga, sehingga diajak untuk saling bersilaturahmi antar warga dan antar sapi,   setelah arak-arakan sapi sampai dilokasi tujuan dua gunungan yang  tersusun berisi sayuran dan ketupat tersebut lalu di rebutkan warga baik untuk dikonsumsi, maupun di berikan untuk pakan ternak sapinya.

Lain lagi keunikan tradisi Pawai Sapi  yang dilestarikan warga Dukuh Semaran Desa Jurug Kecamatan Mojosongo, Boyolali.   Karena Sapi yang diarak keliling kampong  biasanya Sapi yang telah laku,  pemilik sapi juga menggelar syukuran dengan cara sedekah nasi gudangan dan jajanan.   Nasi itu dibagikan kepada warga sekitar pada saat berlangsunganya arak-arakkan sapi,     Ini bentuk rasa syukur dan perpisahan dengan ternak yang disayangi  ”,  Cakap  SiDin  Tedi Nugraha (25) warga setempat.

Warga Dukuh Semaran  Marmin (58) menjelaskan, dia memelihara puluhan sapi. Tiga di antaranya adalah sapi jumbo, Mbah Semar, Gatotkaca dan Bagong.  Dia menjelaskan, usaha penggemukan sapi ditekuni mayoritas warga. Biasanya yang dipelihara adalah jenis Peranakan Ongole (PO) dan  rata- ratane  dipelihara selama satu atau dua tahun dan setelah gemuk dijual kepada peminat,    Yang dua itu sudah laku semuanya. Nanti akan disembelih saat Idul Adha  oleh warga .”, Cakap Marmin laji.   Marmin yang sudah sejak kecil bergelut dengan sapi itu, memperlakukan ternak piaraannya itu dengan penuh kasih saying sehingga peliharaan jadi sehat dan gemuk.

Kirab Sapi di Boyolala

 

Mengarak Sapi mengitari kampong setelah lebaran.

Mengarak Sapi di Boyolali rasa syukur pada tuhan.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESA WAE REBO OLEH TIMEOUT TERMASUK SEBAGAI KOTA TERKECIL TERINDAH DI DUNIA.

NusaNTaRa.Com     byBambanGNunukaN,        S   e   l   a   s   a,     0    7       M     e     i        2    0    2    4     Rumah Adat Mb...