Rabu, 11 Januari 2023

KEINDAHAN DAN SEJARAH KEBERADAAN KAMPUNG BELANDA DI KAKI GUNUNG CIKURAY GARUT !!!

NusaNTaRa.Com

byMapiroHBorrA,    S  e  l  a  s  a,    1   0     J  a  n  u  a  r  i     2  0  2  3 

Kampung Belanda  adalah nama salah satu kampung yang berada di kaki  Gunung  Cikuray  sebuah daerah terpencil berhawa sejuk  dengan pomandangan alam yang sangat indah  alami  topatnya  di Desa Lapang, Kecamatan Salawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat.   Kampung Belanda, disebut juga Kampung Amesterdam sebutan yang tak terpisahkan dengan nama negara Belanda,  serta banyak di huni oleh orang – orang  Belanda dan koturunannya bahkan nenek-nenek yang tersisapun masih tertengok kayak orang Belanda.

Penamaan Kampung Belanda atau disebut juga dengan Kampoeng Amsterdam ini merujuk pada awal mula pendirian perkebunan teh yang konon banyak menempatkan orang-orang Amsterdam sebagai pengelola area kebun teh.  Konon dahulu kala  kaum penjajah Belanda diketahui pernah tinggal di daerah Garut dan memiliki rumah-rumah di sekitar Gunung Cikuray.   Menurut seorang pengelola Kampoeng Amsterdam, Asep Ahmad (38)  mengatakan bahwa  beberapa rumah-rumah warga dengan bangunan lawas merupakan rumah-rumah Belanda yang datang ke Garut sekitar tahun 1930-an.

Kampung Belanda, kini telah menjadi salah satu daerah tujuan wisata di Kabupaten Garut yang mulai dibuka sekitar tahun 2016.  Di Kampung Belanda ini, wisatawan dapat menikmati sejuknya alam pedesaan, dan dapat merasakan suasana historis yang unik.

Rata-rata bangunan bekas Belanda di Kampung Amsterdam ini dibuat tahun 1913, meski begitu beberapa diantaranya masih berfungsi dengan baik. Selain itu rumah, terdapat pula saluran air sepanjang 300 meter.   Rumah-rumah tersebut berdiri di tanah seluas 7 hektar dan dibangun semi permanen dengan perpaduan bilik rajutan kayu dan tembok.   Uniknya, warga yang menempati rumah-rumah peninggalan Belanda kebanyakan belum direnovasi,   namun  sebagian warga di sini kemudian sedikit mempercantik 'rumah belanda' itu dengan cat dan menata halaman depannya dengan tanaman.

Tak hanya belasan 'rumah belanda' yang kini ditempati oleh warga sekitar, ada juga saluran air sepanjang 300 meter yang menjadi bukti sejarah peninggalan Belanda di tempat ini.   Hingga saat ini saluran air tersebut dipakai untuk pengairan kebun dan pasokan air ke rumah warga  meski  kondisinya sudah tidak sebagus dulu dan agak rusak karena diterjang angin puting beliung beberapa tahun silam.   Untuk mengenalkan sejarah Kampoeng Amsterdam, sejak awal November 2016 pengelola kampong telah   mengubah sedikit area perkebunan teh yang berada di depan kampung untuk dijadikan tempat beristirahat para wisatawan.

Kebiasaan unik  yang cukup menarik  bagi para penduduk Kampung Belanda disini  yaitu menanam berbagai jenis bunga di halaman rumahnya sehingga tak heran di teras  halaman rumah dan di sekitar perkampungan terlihat sangat iindah dengan warna-warni tanaman bunga.   Tidak hanya itu, di Kampung Belanda ditemukan  banyak kambing peliharaan yang sering pula disebut Kambing Bule borkeliaran disana menambah keindahan pesona kampong ini bagi para pengunjung yang lagi treveling menikmati suasana eks anaeberi wong Belanda.

Banyak wisatawan yang tertarik datang karena bisa menikmati sejuknya udara pedesaan Garut,   selain itu, wisatawan juga bisa merasakan suasana historis yang unik dari berbagai peninggalan kehidupan Belanda yang masih ada di sana.  Letak kampung Belanda ini juga  berada di Kawasan Perkebunan Teh Dayeuh Manggung yang berlokasi sekitar 19 kilometer dari pusat Kota Garut .   Menariknya, di tempat tersebut juga ada beberapa balai, seperti balai pohon, dan balai menyerupai perahu yang bisa dimanfaatkan sebagai objek berswafoto oleh para pengunjung.

Salah satu warga Kampung Amsterdam yakni Fatimah, ayahnya yang bernama Andre Joseph pernah tiga kali menikah   dan  masing-masing istri memiliki dua hingga tiga anak,   para keturunan dari Andre Joseph ini lah yang menghuni Kampung Belanda. Mereka masih hidup di sana sampai usia senja dan bahkan sudah memiliki cucu.   Penasaran, warga tentu diperbolehkan mengelilingi kampung Belanda yang sejuk dan penuh tanaman asri, tetapi juga bisa menginap lokasi yang banyak  terdapat  guest house jika wisatawan ingin merasakan sensasi bermalam di Kampung Belanda.

Kehebatan kampong ini bagi pengunjung akan pesona Belanda,  tak hanya oleh keberadaan bangunannya  bergaya  Belanda, jejak peninggalan Belanda juga bisa kita ketahui dari para penghuninya. Di Kampung Amsterdam ini dihuni oleh penduduk keturunan Belanda.   Selain itu banyak hal yang bisa kamu lakukan saat mengunjungi Kampung Amsterdam ini,  diantaranya adalah berkemah, hiking,  tracking  hingga  balai berbentuk perahu yang bisa dimanfaatkan sebagai objek berswafoto.   Kampung Amsterdam ini sangat cocok untuk liburan dengan budget minim karena tiket masuknya hanya Rp5.000/orang.

            

 

Fatimah putri gunung keturunan belanda,

Di kaki gunung Cikuray yang sejuk terdapat Kampung Belanda.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...