Rabu, 11 September 2024

MANUSIA PURBA RAKSASA JAWA, MEGANTROPUS PALAEO JAVANICUS

NusaNTaRa.Com   

byLaCappotttA,    M   i   n   g   g   u,   0   8    S   e   p   t   e   m   b  e   r     2    0    2    4

Meganthropus palaeojavanicus Manusia purba tertua di Sangiran

Meganthropus Palaeojavanicus   adalah salah satu fosil hominid  yang ditemukan di daerah Sangiran,  Jawa Tengah,  Indonesia.    Adalah  Gustav Heinrich  Ralp von Koenigswald seorang Antropologi berkebangsaan Jorman  yang pertama kalinya menemukan Fosil ini  pada tahun 1936.    Von Koeigswald  merupakan  seorang ahli  dibisang Palaentologi dan  Antropologi  yang dikenal banyak sekali melakukan pebelitian di bidang keilmuannya  di kawasan  Asia tenggara  terutama di kawasan Indonesia demikian dengan penemuan akan Meganthropus Palaeo Javanicus yang menjadi temuannya.

Tempat Penemuan

Daerah Sangiran adalah kawasan situs arkeologi  yang terletak dalan daerah Kabupaten Sragen  dan Kabupaten Karanganyar,  Jawa Tengah.   Situs ini dikenal  salah  satu tempat penemuan fosil  manusia  Purba Indonesia yang terpenting  di dunia.   Fosil Megantropus Palaeo Javanicus  diketemukan dalam lapisan tanah  Pleistosen  yang dipetkirakan telah berusia  sekitar 1,5  hingga 1,0  juta tahun. 

Karakteristik dan Ukuran

Meganthropus Palaeo Javanisu memiliki  ciri - ciri  pisik yang sangat unik dari biasanya,  seperti  mereka memiliki bentuk rahang yang sangat besar dan kuat,  serta  bentuk gigi  yang lebih  besar dibandingkan dengan  Homo erectus.  Memiliki Ukuran tengkorak yang juga lebih  besar,  sehingga banyak yang menganggap  bahwa Meganthropus merupakan manusia raksasa.   Berdasarkan  ukuran fosil yang ditemukan maka tinggi badan Meganthropus diperkirakan bisa mencapai  sekitar 1,8 hingga  2,0  meter dengan berat badan yang cukup besar dan berotot,  menunjukkan adanya adaptasi terhadap lingkungan  yang keras dan makanan yang koras.

Ciri - ciri  Meganthropus Palaeojavanisu adalah   :  

-  Bertubuh kekar dan Tegap.

-  Makanan pokonya adalah Tumbuh - tumbuhan.

-  Memiliki tulang rahang yang kuat.

-  Tidak memiliki dagu.

-  Menunjukkan ciri - ciri manusia tetapi mendekati kera.

-  Berbadan besar dan tegap.

-  Diperkirakan berasal dari   2 - 1  juta tahun yang lalu.

Ciri - ciri Meganthropus palaeojavanicus lainnya :  

-  Cara berjalannya mirip dengan orang utan  yaitu agak membungkuk dengan tangan yang menygangga tubuh.

-  Menggunakan peralatan memasak yang masih sangat kasar karena dibuat dengan cara yang sangat sederhana yaitu dengan membenturkan batu dengan yang lain.  Pecahan dari benturan batu akan merupai kampak,  alat inilah yang kemudian digunakan untuk mengumpulkan makanan dan memasak.

-  Meganthropus Palaeojavanicus hidup hanya mengandalkan hasil alam jadi sanga tergantung pada alam.

Mitos manusia Raksasa.

Manusia raksasa dari Jawa ini yang diperkirakan dari lapisan Pleistosen bawah dengan bagian yang diketemukan pada saat itu  berupa bagian Rahang bawah dan Rahang atas  dan gigi  lepas.   Karena saat ditemukan fosil tersebut berukuran sangat besar dan menyerupai raksasa  maka Von Koenigswald menyebutnya Meganthropus palaeojavanicus.   Penemuan Meganthropus palaeojavanisu  sering kali dikatkan dengan  mitos manusia  Raksasa yang ada diberbagai Budaya,  termasuk di Indonesai.   Dalam beberapa curita rakyat  di  Indoesia,  terdapat  legenda  tentang manusia raksas yang hidup di masa lampau.   Misalnya yang ditemukan dalam budaya masyarakat Jawa,  sebuah kisah tentang manusia  raksasa yang kuat  dengan memiliki   ukuran  tubuh yang  sangat besar.

Meganthropus palaeojavanicus berasal dari kata Mega  yang berarti besar dan Anthropus  berarti manusia  dan Paleo berarti  tertua,  serta Javanicus berarti  Jawa,  dadi kalau digabungkan artinya  Meganthropus palaeojavanisu  adalah  "fosil manusia bertubuh besar paling tua di Pulau Jawa".  Meskipun  hingga kini belum diketemukan bukti  yang ilmiah  yang dapat mendukung atau membuktikan  yang adanya hominid  yang memiliki  ukuran  tubuh yang jauh lebih besar  dari  pada  ukuran manusia modern.   Hal  ini mungkin  menjadi  dasar  bagi  terus berkembangnya mitos  tentang  manusai raksasa tersebut  dalam budaya lokal sekarang.

Penemuan fosil Meganthropus Palaeojavanicus   tidak hanya memberikan  wawasan  tentang  evolusi  manusia di Asia  Tenggara  teta[i juga menunjukan bagaimana  temuan ilmiah dapat  berinteraksi  dengan  curita rakyat  dan mitos  yang ada dalam kehidupan di masyarakat sekarang.   Dengan  semua itu maka Pulau Jawa menjadi salah satu pusat penemuan fosil manusia purba di Dunia  karena penemuan fosil manusia purba  terbanyak  ditemukan para peneliti berada di tanah Jawa.

Fosil Meganthropus palaeojavanicus ditemukan di Sangiran

Meganthropus palaeojavanicus manusi raksasa dari Jawa.

Ditemukan Antropologi Jorman 1936 di Sangiran manusia tertua di Jawa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERTALITA UNTUK MOTOR PENGGUNAANNYA, BISA DIGANTIKAN DENGAN ELPIJI 3 Kg CAKAP DOSEN UGM

NusaNTaRa.Com    byBatiSKambinG,            S    e    l    a    s     a,      1    7        S    e    p    t    e    m    b    e    r     ...