Selasa, 17 September 2024

PENEMUAN JEJAK KAKI RAKSASA, KAKI TAPAK TUAN DI ACEH SELATAN

NusaNTaRa.Com    

byBasruLDatUMabusunG,    S  e  l  a  s  a,   1  7     S  e  p  t  e  m  b  e  r     2   0  2   4

Jejak Kaki Raksasa yaitu Kaki Tuan Tapa

Kabupaten Aceh Selatan yang beribukot di  Tapak Tuan  menyinpan  begitu banyak pesona dan ceria  unik  dibaliknya,  sering juga disebut sebagai  KOTA NAGA,   daerah dikenal  dengan  keindahan  wisata baharinya.    Salah satu tempat yang melegenda dan  dianggap mistik   oleh masyarakat  setempat   adalah  wisata  alam  Tapak Tuan.   Wisata  ini sangat ramai  dikunjungi  oleh  para  wisatawan  lokal  maupun  Asing  meski  biasanya  hanya untuk dapat Berselfie  di  Jejak  Kaki  Raksasa   yang berada  didaerah pinggir pantai tersebut.

Jejak tersohor  berupa  ' Tapak Kaki Raksasa '   selebar  2,5  meter  dan Panjang  6  meter  itu,   terletak dibibir pantai  dan  deretan pegunungan  Gunung Lampu,  Tapak Tuan.   Sepanjang perjalanan mata akan  dimanjakan dengan  Pemandangan Laut yang begitu  indah  dengan  beberapa  kapal  nelayan  yang sedang  melaut  serta kapal besar  pengangkut  Semen  yang parkir di polabuhan.    Wisata Tapak Tuan ini sudah mengalami pemugaaran sehingga tidak lagi terlihat  alami,  karena permukaanya sudah dilapisi dengan  semen,  meskipun  begitu  bentuk  asli situs tersebut tidak berubah.   Di sekitar tempat wisata Tapak Tuan  juga menyediakan  tempat  duduk sederhana yang terbuat dari  kayu  yang langsung menghadap ke laut.   Sehingga para  wisatawan  bisa menikmati   keindahan  hamparan  lautan.

Tapak Tuan sendiri merupakan  ibukota  kabupaten Aceh Selatan,  jika kita melihat jaraknya  kota  ini terletak sekitar 500  kilometer dari Banda Aceh.   Legenda  Tuan Tapa  dan  para Naga Tapak Tuan  berasal dari  dua suku kata   'Tapak'  dan  'Tuan'.   Penamaan itu tidak terlepas  dari Legenda Tuan Tapa  dan  keberadaan Tapak Kaki  raksasa  disana.   Legenda ini  menjadi curita  rakyat  turun temurun  yang diporcayai  hingga  kini.   Dalam keadaan tak sadarpun  hatinya  akan selalu dikuasai akan  cintanya kepada tuhan,  setiap harinya ia  habiskan untuk bertapa disebuah  Gua  di Aceh Solatan.

Atas ketekunan hati  dan kesungguhannya  dalam  mengeja dan senantiasa mengagungkan nama tuhannyai itu,  ia  sering  mendapatkan ilham  tentang berbagai hal  Gaib yang tak banyak diketahui  manusia biasa.   Saat tengah  bersemedi,  Syeikh  Tuan Tapa  terusik  oelh pertempuran  seorang raja dari  Kerajaan   Asralamoka   berasal  dari Samudra Hindia  yang hendak mengambil anaknya yang  dari dua naga.   

Syeikh Tuan Tapa  lalu keluar dari  Gua  untuk membantu sang Raja yang tengah kesusahan  di  tengah lautan.   Jejak kakinya saat melompat  tersisa disitus ini sebagai bukti.   Setelah pertempuran sengit  itu  kedua  Naga Tewas  di Tangan  Syeikh Tuan Tapa  yang bersenjatakan  tongkat kayu,  dan sang Raja  bisa kembali  mendapatkan  anaknya.   Meski Sang Putri telah kembali kepelukan Raja dan Permaisuri,  namun keduanya  tidak kembali  lagi ke Kerajaan dan memilih menetap di  Aceh.   Keluarga raja itu lalu bermukim  di dekat  Gua Syeikh Tuan Tapa,  yang  kemudian menjadi  cikal bakal pemukiman Tapa Tuan.

Aceh Selatan daerah dengan sebutan Kota Naga terdapat sejumlah
 tempat wisata, Ada pantai Tapaktuan Tapa, air terjun 7 tingkat,
Pulau Dua, Batu Berlayar, dan makam Tuan Tapa. 
"  Keberadaan mereka di Tanah Aceh  diyakini sebagai cikalbakal  masyarakat TapaKTuaN    ",   Jelas Cakap Pengelola Objek wisata Tapak Tuan Tapa,  Chaidir Karim.   Tak lama berselang  setelah kejadian itu,  Syeikh Tuan Tapa menghilang disebuah lokasi.   Selain Tapak Raksasa,  tak  jauh dari sana  juga terdapat  Batu Ditengah Laut yang diyakini  sebagai  'KOPIAH TUAN TAPA'  yang kini sudah menjadi batu.   Kopiah itu terlepas  saat pertarungan  terjadi dan  Tongkat yang  sudah  menjadi Batupun  akan kita temukan saat kita disana.

Berjarak 5 km dari lokasi Tapak,  ada karang berbentuk Hati   di  desa Batu Itam  dan  Sisik Naga di Desa Batu  Merah,  menurut curita  'Bekas potongan Tubuh Nada Jantan  yang kalah bertarung.   Ada juga  Karang berbentu Layar Kapal  di Pantai  'Batu Berlayar'  ,  Desa Danar Tutong,  Kecamatan Samadua,  Aceh Selatan  yang terletak  sekitar  20 km dari Tapak Kaki Raksasa.   Konon Karang itu sisa Kapal Raja  dan  Permaisuri kerajaan  Asralanoka  yang hancur  ketika bertempur.    Ada pula makam Raksasa  dengan lebar 2 meter  dan panjang  15  meter di Masjid Tuo,  kelurahan Padang,  Tapak Tuan  yang letaknya  sekitar  1 km dari dari Tapak Kaki Raksasa.

Sementara makam Tuan Tapa  terletak di  Kampung Padang,  Kecamatan TapakTuan,  Aceh Selatan  berjarak  sekitar  10 km  dari jejak Tuan Tapa   yang terletak dipinggir laut Gunung Lampu.   Makam Tuan Tapa  berada di belakang  sebuah masjid yang berdiri kokoh  dengan  sebutan Masjid Tua  yang berhadapan dengan sebuah  Madrasah Aliyah Negeri 1  Tapak Tuan.   Sebuah tempat yang dianggap  Sakral  yang berasal  dari  sejuah Sejarah Asli Daerah,  menciptakan sebuah tarikan  yang kuat untuk  dikunjungi oleh beberapa orang yang mempercayai beberapa hal-hal  kental  dengan nuansa Sejarah dan Mistis. 

Makam Tuan Tapa berukuran sangat besar,  mencapai  25 meter panjangnya  dan  8  meter lebarnya.   Sangat  sulit dibayangkan jika dipikirkan oleh manusia  yang  hidup di masa sekarang,  betapa tingginya   dan Gagahnya manusia ini  pada zamannya.   "  Konon makam ini tempat  peristirahatan  terakhir ataupun tempat menghilangnya  Tuan Tapa seminggu setelah pertarungan  ",   Ujar SiDin Chaidir dengan Soppengernya (Jumawanya).   

Tempat wisata yang mistis  namun Indah,  selain terkenal sebagai tempat yang mistis,  para pelancong juga menikmati keindahan  yang masih terasa alami  di kaki Gunung Lampu tersebut, letaknya  yang berada tepat ditepi Samudera,  juga menjadi nilai  tambah seendiri.    Kamu bisa melihat  situs  melegenda tersebut,  sembari menikmati  hembusan angin laut  dan  guruh  ombak menerpa  karang.   Tempat ini berada di Karang  yang menjadi kaki  Gunung Lampu  dan menghadap kearah laut lepas. 

Gunung Lampu  adalah bukit yang berketinggian  sekitar  50 - 100 meter dari permukaan laut.   Bukit itu  hijau penuh dengan rerumputan  dan pepohonan rindang.   Lautan lepas itu menghadap ke Samudera Hindia airnya berwarna biru bersih.  Bentangan alam itu membuat pendatang atau  wisatawan bisa bersantai  menikmati pemendangan dan berpoto.    Salah satunya berpoto disebelah Jejak Kaki Raksasa  atau  bisa  juga di atas bangunan yang  dikhususkan untuk  Para  Wisatawan  yang datang berkunjun.

Tetapi  berhati - hatilah ketika berpose didepan kamera karena tak jarang Gelombang besar  samudera akan naik  hingga kebebatuan karang.   Tentunya  akan sangat menarik kalau kamu berpose  dengan latar Jejak Kaki Raksasa  dan Panorama Lautan  dengan  ombak yang Ganas.   Kamu juga bisa bernarsis ria di atas bebatuan karang disekitar jejak tersebut  namun biasanya  kamu harus sabar mengantri karena banyaknya wisatawan yang berkunjungke  Situs Tapak Tuan ini.  Kearipan lokal dalam berkunjung ke sini yaitu ;  Tidak boleh terlalu Girang,  Takabur,  Berkata Kotor, dan melakukan perbuatan yang tidak senonoh.

Jika melanggar  maka bersiap - siaplah ombak akan menyeret dan menenggelankan kita, inilah banyak jadi alasan saat ada korban terseret ombak.   Pada dasarnya setiap peraturan ditempat  wisata tertentu adalah  agar etika  pengunjung terjaga.    Jadi tidak ada ruginya jika  dipatuhi.  Dan Tak Kalah penting perilaku kita yang tetap  menjaga keindahan alam  yang tuhan telah ciptakan.

Makam Syekh Tuan Tapa di Tapaktuan Aceh Selatan 


Tapak Tuan disebut Kota Naga, kaya akan tempat Wisata.

Tapak Tuan ada situs Jejak kaki Raksasa dari Raja Tuan Tapa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERTALITA UNTUK MOTOR PENGGUNAANNYA, BISA DIGANTIKAN DENGAN ELPIJI 3 Kg CAKAP DOSEN UGM

NusaNTaRa.Com    byBatiSKambinG,            S    e    l    a    s     a,      1    7        S    e    p    t    e    m    b    e    r     ...