Senin, 12 Desember 2022

RATMI B29 MANTAN VETERAN PERANG YANG TERJUN KEDUNIA KOMEDI DAN FILM.

NusaNTaRa.Com

byIndaHPalloranG,       J  u  m ‘ a  t,      1   1     N  o  v  e  m  b  e  r      2  0  2  2

Ratmi B29 Artis Film dan Komedian Indonesia doeloe

“ RATU AMPLOP “  film Indonesia tahun  1974 yang bergenre komedi  disutradarai Nawi Ismail,  kala itu film ini sangat menjual bagi penggemar film tanah Air dengan alur cerita yang sangat menghibur dan  dibintangi aktor dan aktris beken pada masa itu diantaranya  Benyamin Sueb, Ida Royani, dan Connie Sutedja.   Tak kala menariknya  dari ketiga bintang tersebut  dan menarik perhatian  para penonton  dengan perannya dan kocaknya,  yakni Ratmi B-29  dalam  film tersebut, ia melakoni tokoh Ratmi—yang sama seperti namanya—pacar dari Beni yang diperankan Benyamin Sueb.

Ratmi B29  yang  banyak  muncul dengan  peran komedinya Dalam film tersebut,  dianggap jauh dari ukuran cantik sukses menggelitik tawa penonton lewat keahlian lawakannya  beliau  memiliki tubuh subur, Ratmi mampu memerankan lakon perempuan dengan tampilan ndeso tapi  "pede"  untuk meraih gelar ratu.  Kiprah Ratmi B29 di dunia seni peran sendiri sudah tak diragukan lagi tidak sekali dua kali ia  memerankan film atau portunjukan  tapi  sudah  ada puluhan film yang dibintanginya yang dimulai pada masa pemerintahan Orde Lama.

Dari situ tak heran, pada 2012, Susilo Bambang Yudhyono (SBY) yang menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia kala itu, teringat pada namanya ketika mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara yang tergabung dalam G-20.   "  Kalau disebut-sebut B-20, saya tiba-tiba terlintas nama pelawak perempuan yang disebut B berapa itu ya ?  ",  Ujar SiDin Susilo Bambang Yudoyono kala itu. Sempat salah sebut nama julukan belakang Ratmi, akhirnya SBY dikoreksi pejabat RI lain, Sudi Silalahi,   "  Iya, iya, Ratmi B-29.  Di mana beliau sekarang, ya ?  Kalau tidak salah, sudah meninggal dunia ya ?  ",  Ujar SiDin S Silalahi dengan Soppengernya (Jumawanya).

Adanya nomor yang disertakan di nama Ratmi memang unik dan ikonis, sehingga sebagian besar orang mudah mengingatnya.  Nama tersebut diberikan kepada Ratmi sebagai nama julukan,   ia mendapatkan nama B-29 tersebut ketika menjadi penghibur keluarga TNI Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) di Bandung.   Hubungan Ratmi dengan dunia kemiliteran memang kuat, mengingat pada masa revolusi nasional ia berjuang bersama Laskar Wanita Indonesia (Laswi)  dan semua itu dapat dibuktikan dengan kepemilikkannya akan  tanda jasa Bintang Gerilya, SLPK I dan II, GOM I dan V.

Ratmi B-29 lahir dengan nama Suratmi dari pasangan Salimin dan Sainem di Bandung, 16 Januari 1932. Masa kecilnya dijalani bersama ibunya karena ayahnya meninggal dunia.   Di masa  kecilnya  ia  gemar dunia seni terutama bernyanyi,  tumbuh kembang bakatnya itu kemudian diasah di grup Orkes Keroncong Pabrik Kiaracondong (Orpagi). Di Orpagi, ia membawakan banyak lagu keroncong, Melayu, dan hiburan lainnya.   Kemudian dari dunia  musik, Ratmi menjajal dunia acting  dan  mengasah bakat aktingnya di di grup sandiwara keliling Bintang Timur Surabaya dengan memerankan peran-peran kocak.

Setelah proklamasi kemerdekaan atau pada masa revolusi nasional, Ratmi bergabung dengan Laskar Wanita Indonesia (Laswi, sekarang menjadi nama salah satu jalan di Kota Bandung) dan memperoleh pangkat sersan.   Selain membantu para pejuang di garis belakang, ia juga dikenal lewat panggung-panggung yang menghibur para pejuang pasca kemerdekaan.   Dikutip dari artikel surat kabar PikiranRakyat edisi 30 Juli 1975, Ratmi turut ikut dalam barisan pasukan Siliwangi ke Jawa Tengah,   kemampuannya menghibur orang ditunjukkan saat di Demang Sari, Jawa Timur, pada 1949.

Ratmi tidak hanya jadi penghibur saat berada di kesatuan barisan pasukan Siliwangi,  pernah suatu kali ia bertindak nekat merampas barang prajurit Belanda untuk pejuang yang bersembunyi di dalam hutan,  hasilnya  ia  tidak hanya sandang pangan, tetapi juga pomade,  sabun,  sisir  dan keperluan bersolek lainnya.   Pada pertengahan 1950-an, Ratmi menjajal peruntungan di Jakarta. Ia bergabung dengan grup wayang orang Tritunggal di Kebon Kelapa, Jatinegara, pimpinan suaminya, Idris Indra  dan tugasnya sebagai penari dan pesinden,  untuk memeriahkan suasana  sesekali  dia melawak.   Setelah bercerai, Ratmi B29  pindah ke Bandung dan kembali bergabung dengan grup wayang orang  dam  mulai memasuki dunia film sebagai figuran lewat dua film komedi Si Djimat (1960) dan Kuntilanak (1961).

Mengutip Angkatan Bersenjata, 5 Desember 1974 yang diolah kembali oleh Fandy Hutari dalam laman Historia berjudul  "Kiprah Bomber 29", Ratmi kerap menghibur keluarga TNI Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) dengan kekocakannya saat bermukim di Bandung. ''Rupanya dengan lawakan saya itu, mereka selalu merasa puas. Oleh karena itu, saya dijuluki dengan sebutan B-29 (dari jenis pesawat Bomber 29). Seperti adik tahu bahwa pesawat itu sangat dahsyat dan lawakan saya diterapkan dengan dahsyatnya B-29,'' ujar Ratmi.

Setelah ibunya meninggal, Ratmi kembali merantau ke Jakarta dan menetap dalam waktu yang lama  kemudian  jalannya ke dunia komedi terbuka berkat Bing Slamet, seniman lawak yang juga mentor dari Benyamin.   Kehadirannya di panggung komedi diapresiasi karena jumlah pelawak wanita di Ibu Kota sangatlah jarang,  malahan majalah Selecta tahun 1969 menyebutkan mungkin cuma Ratmi satu-satunya wanita yang terjun di bidang lawak.   Popularitasnya meroket  dan  Wajah Ratmi pun menghias di film layar lebar.   Selain Ratu Amplop, ia juga memerankan peran-peran penting dalam film Ketemu Jodoh (1973) dan Si Rano (1973). Total ia membintangi 32 film semasa hidupnya.

Pada 1970-an ada merek sabun colek produksi PT Sinar Antjol dengan mengadaptasi nama pesawat pengebom B-29. Namun, nama tersebut kemungkinan juga terinspirasi dari Ratmi yang namanya kian melejit di dunia hiburan. Hal itu bisa dilihat iklan sabun colek merek itu yang dibintangi oleh Ratmi sendiri. Pelan tapi pasti, sabun B-29 mengikuti kepopuleran Ratmi. Produk sabun menjadi sering dipakai. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga negara-negara di benua Afrika. Disebutkan dalam Mereka Mau Hidup Seribu Tahun Lagi: Puluhan Merek Indonesia yang Mampu Bertahan Lebih dari Setengah Abad karya M. Taufiqurohman dkk, B-29 bahkan menjadi produk sabun Indonesia pertama yang diekspor ke benua tersebut.

Ratmi B29 meninggal dunia ketika sedang menyelesaikan filmnya yang ke-27 Direktris Muda (1977) dalam usia 45 tahun di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 31 Desember 1977  karena serangan jantung.   Menurut seorang rekan ia hendak naik pesawat menuju Surabaya untuk merayakan Tahun Baru di sana, tapi ia jatuh pingsan kurang lebih setengah meter dari tangga pesawat dalam pelukan suaminya  ketika ia dalam mobil menuju ke rumah sakit.  Jenazahnya  dikebumikan di Taman Pahlawan, Kalibata, Jakarta dengan upacara kenegaraan. Pemakaman di Kalibata dilakukan karena Ratmi memiliki tanda jasa, seperti Bintang Gerilya, SLPK I dan II, GOM I dan V. Ratmi menjadi pelawak pertama yang dimakamkan di sana menyusul kemudian Triman, anggota Srimulat, pada 2003. (Reff.GooDNewSFroMIndonesiA.DimaSWahyUIndrAJayA.28/02/2021)

Ratmi B29 dan Benyamin Sueb

 

 

Kesuksesan hidup penuh dengan  karya yang berarti.

Ratmi B29 sang Pelawak, Artis Film dan Veteran Kemerdekaan RI.    



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...