Kamis, 29 Desember 2022

AKIBAT MENURUNNYA ORDER DARI BARAT, PERUSAHAAN DI VIETNAM MEM PHK 40 RIBU PEKERJANYA

NusaNTaRa.Com

byRaisALembuduT,     R  a  b  u,     1   4      D  e  s  e  m  b  e  r      2  0  2  2

1.200 perusahaan di Vietnam telah mem-PHK lebih  40 ribu buruh dan memangkas jam kerja 470 ribu
pekerja lainnya imbas penurunan pesanan dari Barat

Badai PHK saat ini tengah menghantui pekerja-pekerja  di perusahaan  Vietnam  dengan sangat keras,  Diberitakan bahwa  puluhan ribu pekerja pabrik di Vietnam terpaksa harus diberhentikan karenanya sementara ratusan ribu lainnya harus mengalami pemotongan jam kerja.    Melansir France24, diketahui bahwa sejak September 2022 kemarin lebih dari 1.200 perusahaan di Vietnam (sebagian besar bisnis asing di sektor garmen, alas kaki  dan furnitur) terpaksa harus memecat atau memotong jam kerja sebagian staf mereka.

Semua ini dikarenakan sebagian besar perusahaan  tersebut  mengalami pemotongan jumlah pesanan ekspor produk,   dikabarkan dibandingkan dengan tahun lalu, pesanan ekspor turun 30-40% dari Amerika Serikat dan 60% dari Eropa, di mana inflasi dan tagihan energi melonjak karena perang di Ukraina.  Akibatnya lebih dari 470.000 pekerja telah dipangkas jam kerjanya dalam empat bulan terakhir tahun ini. Sementara itu sekitar 40.000 orang kehilangan pekerjaan, di mana 30.000 di antaranya merupakan wanita berusia 35 tahun atau lebih.

Phan Thi Nhieu  salah satu pekerja perusahan yang terpaksa harus menerima PHK  yang telah menghabiskan satu dekade waktunya bekerja merakit sepatu merek dunia seperti Timberland dan K-Swiss.   Awal bulan lalu, Nhieu yang berusia 31 tahun dan tinggal di kamar berukuran 9 meter persegi di Ho Chi Minh bersama dua putra dan suaminya diberi tahu bahwa dia tidak lagi dibutuhkan  di Ty. Hung Company, pembuat  sepatu Taiwan yang memasok merek besar Barat,   "  Mereka memberi tahu kami bahwa mereka tidak memiliki cukup pesanan  ",   Ujar  SiGaLuH  Thi Nhieu tentang pengumuman Ty Hung yang akan memecat 1.200 dari 1.800 stafnya,  Rabu   (14/12/2022).

Berita itu sontak  membuatnya sangat terkejut dan  ketakutan,  membuatnya  menangis karena itu bermakna  bahwa  ia tidak bisa lagi menghasilkan pendapatan bulanan US$220 yang selama ini dinikmatinya,  ia tak berdaya dan harus menerima  pesangon dua bulan.  Selanjutnya ia hanya dapat   mengandalkan pesangon itu untuk bertahan hidupnya dam keluarganya,   "  Kami tidak memiliki siapa pun untuk membantu kami. Saya harus membantu kami melalui ini sendiri  ",  Ujar SiGaluH Thi Nhieu dengan Soppengernya (jumawanya).

Kasus PHK yang menimpa  Thi Nhieu itu bukan yang pertama. Data Konfederasi Umum Perburuhan Vietnam, sejak September tahun ini, sudah ada 1.200 perusahaan di Vietnam yang sebagian besar bergerak di sektor garmen, alas kaki dan furnitur, elektronik yang memecat karyawan dan memotong jam kerja karyawan karena masalah sama.  Salah satunya, perusahaan raksasa Taiwan Pouyuen, produsen sepatu Nike. Mereka telah merumahkan 20 ribu pekerjanya secara bergiliran. Sementara laporan lain mengatakan investor asing terbesar Vietnam, Samsung Electronics, telah mulai mengurangi produksi ponsel pintarnya di pabrik-pabrik di utara.

Sebut saja perusahaan raksasa asal Taiwan, Pouyuen, selaku produsen sepatu Nike yang telah merumahkan 20.000 pekerjanya secara bergiliran,  demikian juga  investor asing terbesar Vietnam, Samsung Electronics  yang  telah mulai mengurangi produksi ponsel pintarnya dari pabrik-pabrik di Vietnam.   Hal ini membuat  Vietnam  tengah mengalami situasi yang lebih suram daripada yang mereka alami selama pandemi Covid-19,   "  Tidak mudah mencari pekerjaan baru seperti dulu (setelah pandemi)  ",  Ujar SiGaluH Nguyen Thi Thom (35) selaku karyawan yang di-PHK dari perusahaan garmen Korea Selatan yang membuat pakaian untuk raksasa ritel AS Walmart.

Karena badai PHK  tersebut   lebih dari 470 ribu pekerja telah dipangkas jam kerjanya dalam empat bulan terakhir tahun ini  dam  40 ribu lainnya terkena PHK,  konfederasi menyebut sekitar 30 ribu pekerja dari 40 ribu tersebut adalah wanita berusia 35 tahun atau lebih.  Sementara itu salah satu pekerja menyebut kondisi perusahaan dan pemecatan buruh sekarang ini lebih suram daripada selama pandemi covid-19,  kala  saat covid, pekerja masih dibantu sumbangan makanan,   "  Tidak mudah mencari pekerjaan baru seperti dulu (setelah pandemi)  ",  Ujar SiDin Nguyen Thi Thom (35) yang di-PHK dari perusahaan garmen Korea Selatan yang membuat pakaian untuk raksasa ritel AS Walmart.

PHK saat ini lebih besar dari Pandemi  Covid-19

 

 

Kekuatan Perusahaan ada pada produksi sebagai Omset.

PHK di Vietnam karena menurunya order dari negeri Barat.    




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...