Rabu, 28 Desember 2022

MANUSIA PURBA TERAKHIR DITEMUKAN DI JAWA DAN MASIH ADA SAAT MANUSIA MODERN PERTAMA ADA

NusaNTaRa.Com

byMcDonalDBiunG,  S  e  l  a  s  a,  1  5   N  o  v  e  m  b  e  r   2  0  2  2 

Homo Erectus manusia purba terakhir yang ditemukan di Jawa

Homo erectus bertahan hingga  sekitar 100.000 tahun yang  lalu di Pulau Jawa, saat spesies sejenis di tempat lain sudah punah, ungkap kajian ilmiah terbaru dan  Temuan terbaru membuktikan, Homo erectus alias 'manusia berjalan tegak' di Jawa masih lestari saat Homo erectus lain di seluruh dunia sudah punah,  rangka  Homo erectus paling mutakhir dengan fisik mendekati manusia modern ditemukan di Ngandong, Jawa Tengah.   Kerabat dekat manusia modern itu berevolusi sekitar dua juta tahun lampau  dan merupakan spesies manusia pertama yang diketahui dapat berjalan tegak dan bermakna  Homo erectus masih ada di Bumi ketika manusia zaman modern muncul.

Baru-baru ini, sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Profesor Russell Ciochon dari University of Iowa di Iowa City membuka penggalian baru di samping Sungai Solo  dan menganalisis kembali situs itu dan sekitarnya, mereka mengatakan usia definitif untuk lapisan tulang di sana berusia antara 108.000 tahun hingga 117.000 tahun.   Ini adalah penelitian tentang Homo erectus yang paling baru di dunia,   "  Saya tidak tahu apa yang dapat Anda data di situs itu untuk memberi penanggalan yang lebih tepat dibanding apa yang sudah kami hasilkan  ",  Ujar SiDin Russel Ciochon kepada BBC News.

"  Penelitian kami menunjukkan bahwa Homo erectus kemungkinan punah karena perubahan iklim  ",  Ujar SiDim Ciochon.   Lingkungan di Ngandong berubah dari lingkungan hutan terbuka menjadi hutan hujan.   Faktor lain yang menarik untuk situs ini adalah fakta bahwa fosil yang ditemukan berasal dari peristiwa kematian massal yang terjadi di hulu.  Banjir mencuci sisa-sisa ke situs, di mana mereka ditemukan.   Sayangnya, fosil hewan yang ditemukan selama penggalian Belanda hilang, sehingga keanekaragaman hewan dari situs tersebut tidak diketahui.

Profesor Chris Stringer, pemimpin penelitian evolusi manusia di Museum Sejarah Alam London, yang tidak terlibat dengan riset itu,  berkomentar  :    Ini adalah studi yang sangat komprehensif tentang tengkorak dan tulang kering Homo erectus Ngandong yang terkenal. Penulis membangun perkiraan yang kuat bahwa individu-individu ini meninggal dan hanyut ke dalam endapan Sungai Solo sekitar 112.000 tahun yang lalu.   "  Usia ini sangat muda untuk fosil Homo erectus yang tampak primitif, dan menunjukkan bahwa spesies ini bertahan di Jawa selama lebih dari satu juta tahun  ",  Ujar SiDin C Stringer.

Penelitian dari Yan Rizal, Kira E Westaway, Yahdi Zaim, dan kawan-kawan ini telah menjadi pemberitaan banyak media massa seperti CNN, BBC, The Guardian, hingga Business Insider.    Bukti genetik dari masyarakat modern di Nugini menyediakan perkiraan kedatangan hominin lain di kawasan kepulauan Asia Tenggara, termasuk Jawa.   Apa itu hominin ? Hominin adalah sebutan subfamili yang mencakup manusia modern beserta manusia purba yang sudah punah,  kini  hanya manusia saja yang bisa disebut hominin.

Di antara hominin yang sudah punah itu ada satu jenis hominin bernama Denisovan (Homo denisovan)  dahulu  berasal dari pegunungan Altai, Siberia, Rusia, dekat Kazakhstan-Mongolia-Xinjiang dan  keturunan Denisovan kemudian datang ke Asia Tenggara yang  memungkinkan  terjadinya  kawin silang antara Denisovan dan Homo erectus generasi paling akhir seperti yang ditemukan di Ngandong.   Sisa jejak DNA manusia purba di manusia modern, jumlahnya kurang lebih 1%,   itu adalah jejak gen manusia purba terdahulu dalam tubuh manusia.

Para peneliti menduga bahwa terkumpulnya fosil itu menggambarkan peristiwa kematian massal, mungkin akibat lahar,  Di pulau-pulau lain di Asia Tenggara, Homo erectus tampaknya telah berevolusi menjadi lebih kecil, seperti Homo floresiensis - "Hobbit" - di Flores, dan Homo luzonensis di Filipina. Ini mungkin terjadi karena terbatasnya sumber makanan di pulau-pulau itu.  Tetapi di Jawa, tampaknya ada cukup makanan, sehingga memungkinkan Homo erectus mempertahankan ukuran tubuh aslinya. Spesimen di Dusun Ngandong tampaknya memiliki tinggi antara 1,5 hingga 1,8 meter — serupa dengan spesies manusia purba dari Afrika dan tempat lain di Eurasia.

Temuan ini menggarisbawahi pergeseran teori selama beberapa dekade terakhir karena  khalayak dulu menganggap evolusi manusia sebagai suatu perkembangan  dengan garis lurus imajiner dari kera mengarah ke bentuk manusia modern.   Namun, belakangan ini, kita dapat melihat bahwa segalanya jauh lebih berantakan,  studi terbaru menyoroti kebenaran yang mengejutkan  :  bahwa masa keberadaan dari spesies manusia purba saling tumpang tindih satu sama lain, dalam beberapa kasus selama ratusan ribu tahun.

Profesor Russell Ciochon dengan replika tengkorak Homo erectus
 yang ditemukan di Dusun Ngandong.


 

Saat manusia modern pertama di jawa Homo Erectus masih ada.

Homo Erectus  terakhir  di muka bumi  ada di Jawa.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...